Ekspedisi 3, Pendakian G.Prau (wonosobo)17-8-14

panorama 1

Hay sobat, sesuai janji saya kemarin, kali ini saya akan menceritakan pengalaman pendakian gunung prau wonosobo. Semoga sobat tidak bosen membaca pengalaman yang saya tulis ini.. dan semoga bisa diambil manfaatnya sedikit sebagai referensi sobat seandainya ingin melakukan pendakian gunung prau. langsung saja simak ceritanya.

Pendakian kegunung prau pada tanggal 16-17 agustus 2014 saya dan teman saya fatul(ya lagi – lagi fatul, fatul merupakan teman sejati saya, dari smp hingga sekarang, *untuk cerita persahabatan antara q dan fatul saya ceritakan kapan kapan aja yah). Sebelum mendaki tentunya harus ada perencanaan, ya,,,,itu penting agar tidak terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan. kami merencanakan pendakian ke prau sehari sebelum kami berangkat. awalnya kami sedang mengikuti perlombaan antar kelas yang di adakan oleh mahasiswa ppl dari universitas yang ada di purwokerto. Saat istirahat salah satu diantara kami(aku) bilang , kalau mendaki gunung prau pas 17 agustus kayanya asyik loh. kemudian fatul dengan lantang AYUH…singkat cerita esok harinya kebetulan hari sabtu sepulang sekolah kami siap siap perlengkapan dan berangkat pukul setengah 7 malam setelah mendapat ijin dari orang tua. kami berangkat berdua mengunakan sepeda motor. perjalanan yang kami tempuh untuk sampai base camp dari purwokerto sekitar 4,5 jam, cukup melelahkan.

Sampai di base camp kami istirahat sejenak sembarimenyesuaikan diri dengan keadaan atau suhu di base camp yang dingin.  pukul 12 kurang 1/4 kami memulai pendakian, aday yang menarik saat itu, biasanya mendaki tidak bisa melihat jalan atau jalur yang akan di lalui, namun hanya di prau saat malam hari jalur pendakian bia terlihat, yaitu karena adanya sinar dari para pendaki yang jumlahnya sangat banyak, waktu itu informasi yang saya dapatkan dari petugas di loket, sampai dengan saya registrasi sudah ada 3000 pendaki yang sudah melakukan pendakian(waw banget saat saya mendengarnya). sinar senter tersebutlah yang membuat gunung prau terlihat jalur pendakiannya dari lekukan lekukan jalan atau tikungan tikungan jalan terlihat. Kami mendaki gunung prau kali ini adalah yang pertama kali, sehingga kami belum bisa membayangkan estimete waktu yang kami perlukan. singkat cerita perjalanan, kami mendaki hanya 2 jam dan sampai puncak, hal ini sangat berbeda sekali dari pengalaman mendaki sebelum sebelumnya. Sampai di puncak kami mendirikan tenda dan membuat makan sebelum kami istirahat.

makan malan

Setelah makan kami istirahat memulihkan stamina untuk menyambut esok hari yaitu Pengibaran Bendera Merah Putih di G.Prau bersama seluruh pendaki.

Pukul 5 kami bangun untuk ibadah(sedikit kesiangan). dan pukul 5.30 matahari mulai menandakan akan keluar dari ujung timur. Kami bersiap di depan tenda bersama ribuan pendaki yang juga ingin menyaksikan matahari terbit. dan inilah foto detik detik nya.

1

2

3

4

Alahdulillah kami semua masih diberi kesehatan dan kenikmatan sehingga bisa menyaksikan matahari terbit dengan panorama yang indah.

Setelah itu kami foto foto.

6

7

8

9

10

Sungguh indah ciptaan Allah SWT, Kita wajib mensyukurinya. dan Wajib Menjagannya agar Anak cucu kita kelak masih bisa menikmati pemandangan seperti ini.

Dari prau kita bisa melihat pemandangan negeri diatas awan, melihat gunung kembar, Sindoro – Sumbing, dan merbabu – Merapi di sebelah selatan. Gunung kelud di arah timur dan gunung slamet dan pegunungan dieng di arah barat.

Dalam kesempatan ini (17/8) seluruh pendaki menyaksikan pengibaran bendera Sang Merah Putih di gunung Prau, dan secara serentak seluruh pendaki menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Saya merinding dan bergetar didalam dada saat menyanyikannya lagi Indonesia Raya, Karena Suara yang menggema dan begitu hikmat.. Kurang lebih 5 menit Pengibaran selesai. Kemudian saya dan fatul kembali foto – foto dan akhirnya kembali ketenda untuk makan dan beres beres /bongkar tenda.

13

12

Selesai bongkar kami turun. sekitar 1 jam kami sampai di base camp. sangat cepat, karena kami lari – lari.

Sampai di base camp kami bersih diri dan makan. selanjutnya kami kembali ke kota Satria (Purwokerto). Sampai di rumah pukul 2 dan kami langsung menuju kerumah masing masing.

Pengalaman yang baru dan mengesankan.

Pesan dari kami selanjutnya :

  1. Jangan merusak hutan
  2. Jangan membuang sampah di gunung, karena gunung bukan tempat sampah.
  3. Jangan memaksa diri jika tidak mampu.

 

itulah pengalaman mendaki saya bersama sahabat sejati saya (Fathul) ke gunung prau.

Postingan selanjutnya saya akan memposting pengalaman mendaki ke gunung prau ..ekspedisi ke 2 bersama sahabat baru saya.Jangan pernah bosan mendengar certita saya dan ikuti terus cerita pengalaman mendaki saya di postingan selanjutnya dan pada kesempatan berikutnya.

 

sekian wassalamualaikum wr wb

 

LIKE and COMENT

 

Tautan permanen menuju artikel ini: https://blog.unnes.ac.id/ramadhani/2015/12/11/ekspedisi-3-pendakian-g-prau-wonosobo17-8-14/

1 comment

    • on 11 Desember 2015 at 11:25
      Author
    • Balas

    :travel

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: