Ekspedisi Kedua Pendakian #2 G.Slamet

q dan fatul

 

Mendaki,,,, ya…

Kali ini saya akan menceritakan pengalaman ku kembali tentang pendakian kedua yaitu Gunung Slamet (11-12 Januari 2014)

Dimuali dari perbincangan saya dan fatul sehari sebelum tanggal 11, mengenai tugas sekolah yang sangat banyak dan menguras pikiran, saya mempunyai ide untuk melakukan pendakian kegunung Slamet berdua. ya alasannya rekreasi sambil menyegarkan pikiran di alam terbuka sambil menikmati ciptaan-NYA yang sungguh luar biasa.

Saat itu kebetulan kami sudah mempunyai peralatan yang cukup untuk melakukan pendakian contoh : Tenda, Kantong tidur, Perlengkapan masak, dan Tas pendakian. dari situlah kemantapan hati untuk mendaki bertambah kuat. Kami mendaki berdua, mungkin banyak yang tanya kenapa berdua,,, alasannya yang pertama karena kami mempunyai situasi yang sama , kedua pendakian berdua dengan sudah mengetahui jalur pendakian akan lebih cepat sampai puncak (tujuan), dan yang ketiga adalah pemikiran kami bahwa, iya kami dari Purwokerto berangkat cuma berdua, tetapi saat sampai di base camp kita dapet sahabat baru yang bisa diajak untuk naik bareng.

Tanggal 11 januari sore, setelah selesai sekolah kami pulang bersama dan langsung mempersiapkan diri dan peralatan yang masih belum masuk kedalam packingan tas semalam. Kebetulah pas disekolah kami ada mapel olahraga,,,jadi sekalian untuk pemanasan naik gunung(pengalaman sebelumnya, tanpa pemanasan setelah mendaki terasa pegal). Sore itu Purwokerto diguyur hujan yang deras, namun tak mengurungkan niatan kami untuk melakukan pendakian g.Slamet, kami telah mendapatkan ijin dari orang tua masing – masing(ingat bahwa apapun yang kita lakukan jangan pernah lupa untuk ijin orang tua agar tidak menjadi pikirannya). Kami berangkat dan sampai di base camp pukul 16.00. Kami ibadah dan melakukan registrasi. jam 16.30 kami memulai pendakian, kami berjalan 1 jam dan beristirahat di pos 1.

pos 1

Disini kami makan jajan sambil melihat pemandangan kota Purbalingga dan Pemalang …. setelah cukup perjalanan kami lajut. di pos 2  kami beristirahat untuk ibadah. Pos demi pos kami lalui dengan semangat.Malam hari kami mendirikan tenda di pos 7(kucup dekat dengan puncak ±1 jam lagi). Dini hari gunung slamet di guyur hujan cukup deras, membuat badan terasa malas untuk bergerak. Pukul 4 kami ibadah dan mempersiapkan makanan untuk bekal di puncak dan perjalanan di dalam yang diguyur air hujan(gerimis). Pukul 4.30 kami memulai pendakian di hari kedua, hari ini kami bersemangat apalagi saya, karena di hari kedua (12/1) adalah hari dimana 17 tahun yang lalu aku pertama kali melihat dunia dan hari ini (12/1) saya berharap bisa melihat dunia yang disinari sinar matahari dari ketinggian 4328mdpl, sehingga itu menjadi motivasi besar bagi saya terutama.

pos 8

pos 9

Perjalanan untuk sampai puncak harus melewati pos 8 dan 9, pos demi pos telah dilalui. jam telah menunjukan pukul 5.30 yang menandakan bahwa matahari sebentar lagi akan terbit. kami beristirahat sambil menunggu matahari terbit di 3/4 perjalanan untuk sampai puncak dari pos 7. dan inilah panorama yang indah ciptaan ALLAH SWT yang menjadikan kado luar biasa, sesuatu yang tak bisa kami lupakan khususnya bagi saya.

sunrise

SAMSUNG DIGIMAX A503

fatul

 

aku

aku lagi

aku a

Setelah puas, kami melanjutkan perjalanan ke puncak yang kurang lebih 15 menit lagi. Medan yang dilalui tidaklah gampang, harus pandai memilih pijakan dibatu yang kuat agar tidak terpeleset atar tergelincir. karena jalur tinggal bebatuan atau kerikil yang kecil – kecil.

q dan fatul

puncak

fatull

Alhamdulillah sampai juga, sujud syukur kami berdua. bisa sampai puncak dengan selamat dan sehat.

dipuncak kami tidak lama, berfoto – foto dan makan pagi di puncak. Setelah makan pagi, sebenarnya kami berniat untuk menuju ke kawah namun keadaan tidak memungkinkan ( oh iya, perlu diketahui ya, bahwa puncak dan bibir kawah gunung slamet tidak berada 1 lokasi. Untuk menuju bibir kawah harus menempuh beberapa ratus meter dan beberapa menit karena agak jauh. medannya juga cukup menantang.) saat itu tiba tiba dengan cepat kabut datang dari arah utara, sehingga pandangan menjadi tak jauh hanya ±3 meter saja (hal ini cukup berbahaya). kami berdua hanya bisa duduk saja di tempat.(oh iya, jika sobat suatu saat nanti mengalami hal seperti ini jangan panik dan jangan pernah berpindah tempat atau memisahkan diri dari teman, lebih baik duduk dan menunggu kabut sedikit menghilang bari kembali bergerak)

Alhamdulillah kabut tak lama kemudian hilang dan kami segera bergegas untuk turun, karena dikhawatirkan akan ada kabut lagi yang lebig pekat. akhirnya kami turun kepos 7 dan istirahat sejenak dan makan. selanjutnya bongkar tenda dan berkemas untuk turun. 3 jam perlajanan akhirnya sampai di base camp, waktu yang cepat untuk perjalanan turun, karena kami hampir tak berjalan santai namun lari – lari kecil mengikuti dorongan badan.

Sampai di base cam kami bersih diri, makan, ibadah dan pulang ke Purwokerto.

Sungguh perjalanan yang sangat berkesan bagi kami melakukan pendakian berdua dan bagi saya di moment spesial.

Kami selamat sampai rumah masing – masing. dan bercerita sama keluarga tentang pendakian kali ini(11-12/1).

Pesan dari kami:

  1. Jaga ibadah
  2. Jaga Kebersihan
  3. Bawa turun sampah
  4. Ambil sampah yang ada di gunung
  5. Jangan pernah menjadi pendaki yang bodoh

 

sekian wassalamualaikum wr wb.

 

Selanjutnya saya akan bercerita pendakian gunung Prau Wonosobo ikuti terus cerita pengalaman mendaki saya di postingan selanjutnya.

 

Tautan permanen menuju artikel ini: https://blog.unnes.ac.id/ramadhani/2015/12/09/ekspedisi-kedua-pendakian-2-g-slamet/

Muhammad al-Fatih, Penakluk Konstantinopel

Assalamualaikum Wr Wb.

Kali ini saya ingin berbagi cerita tentang Sang pangeran yang gagah perkasa.

Ini merupakan salah satu tugas yang diberikan kepada saya dalam Personality School Bidikmisi.

Sumber : kisahmuslim.com

Muhammad-al-Fatih-Penakluk-KonstantinopelKonstantinopel

Sumber Gambar : kisahmuslim.com

Muhammad al-Fatih adalah salah seorang raja atau sultan Kerajaan Utsmani yang paling terkenal. Ia merupakan sultan ketujuh dalam sejarah Bani Utsmaniah. Al-Fatih adalah gelar yang senantiasa melekat pada namanya karena dialah yang mengakhiri atau menaklukkan Kerajaan Romawi Timur yang telah berkuasa selama 11 abad.

Sultan Muhammad al-Fatih memerintah selama 30 tahun. Selain menaklukkan Binzantium, ia juga berhasil menaklukkan wilayah-wilayah di Asia, menyatukan kerajaan-kerajaan Anatolia dan wilayah-wilayah Eropa, dan termasuk jasanya yang paling penting adalah berhasil mengadaptasi menajemen Kerajaan Bizantium yang telah matang ke dalam Kerajaan Utsmani.

Karakter Pemimpin Yang Ditanamkan Sejak Kecil

Muhammad al-Fatih dilahirkan pada 27 Rajab 835 H/30 Maret 1432 M di Kota Erdine, ibu kota Daulah Utsmaniyah saat itu. Ia adalah putra dari Sultan Murad II yang merupakan raja keenam Daulah Utsmaniyah.

Sultan Murad II memiliki perhatian yang besar terhadap pendidikan anaknya. Ia menempa buah hatinya agar kelak menjadi seorang pemimpin yang baik dan tangguh. Perhatian tersebut terlihat dari Muhammad kecil yang telah menyelesaikan hafalan Alquran 30 juz, mempelajari hadis-hadis, memahami ilmu fikih, belajar matematika, ilmu falak, dan strategi perang. Selain itu, Muhammad juga mempelajari berbagai bahasa, seperti: bahasa Arab, Persia, Latin, dan Yunani. Tidak heran, pada usia 21 tahun Muhammad sangat lancar berbahasa Arab, Turki, Persia, Ibrani, Latin, dan Yunani, luar biasa!

Walaupun usianya baru seumur jagung, sang ayah, Sultan Murad II, mengamanati Sultan Muhammad memimpin suatu daerah dengan bimbingan para ulama. Hal itu dilakukan sang ayah agar anaknya cepat menyadari bahwa dia memiliki tanggung jawab yang besar di kemudian hari. Bimbingan para ulama diharapkan menjadi kompas yang mengarahkan pemikiran anaknya agar sejalan dengan pemahaman Islam yang benar.

Menjadi Penguasa Utsmani

Sultan Muhammad II diangkat menjadi Khalifah Utsmaniyah pada tanggal 5 Muharam 855 H bersamaan dengan 7 Febuari 1451 M. Program besar yang langsung ia canangkan ketika menjabat sebagai khalifah adalah menaklukkan Konstantinopel.

Langkah pertama yang Sultan Muhammad lakukan untuk mewujudkan cita-citanya adalah melakukan kebijakan militer dan politik luar negeri yang strategis. Ia memperbarui perjanjian dan kesepakatan yang telah terjalin dengan negara-negara tetangga dan sekutu-sekutu militernya. Pengaturan ulang perjanjian tersebut bertujuan menghilangkan pengaruh Kerajaan Bizantium Romawi di wilayah-wilayah tetangga Utsmaniah baik secara politis maupun militer.

Menaklukkan Bizantium

Sultan Muhammad II juga menyiapkan lebih dari 4 juta prajurit yang akan mengepung Konstantinopel dari darat. Pada saat mengepung benteng Bizantium banyak pasukan Utsmani yang gugur karena kuatnya pertahanan benteng tersebut. Pengepungan yang berlangsung tidak kurang dari 50 hari itu, benar-benar menguji kesabaran pasukan Utsmani, menguras tenaga, pikiran, dan perbekalan mereka.

Pertahanan yang tangguh dari kerajaan besar Romawi ini terlihat sejak mula. Sebelum musuh mencapai benteng mereka, Bizantium telah memagari laut mereka dengan rantai yang membentang di semenanjung Tanduk Emas. Tidak mungkin bisa menyentuh benteng Bizantium kecuali dengan melintasi rantai tersebut.

Akhirnya Sultan Muhammad menemukan ide yang ia anggap merupakan satu-satunya cara agar bisa melewati pagar tersebut. Ide ini mirip dengan yang dilakukan oleh para pangeran Kiev yang menyerang Bizantium di abad ke-10, para pangeran Kiev menarik kapalnya keluar Selat Bosporus, mengelilingi Galata, dan meluncurkannya kembali di Tanduk Emas, akan tetapi pasukan mereka tetap dikalahkan oleh orang-orang Bizantium Romawi. Sultan Muhammad melakukannya dengan cara yang lebih cerdik lagi, ia menggandeng 70 kapalnya melintasi Galata ke muara setelah meminyaki batang-batang kayu. Hal itu dilakukan dalam waktu yang sangat singkat, tidak sampai satu malam.

Di pagi hari, Bizantium kaget bukan kepalang, mereka sama sekali tidak mengira Sultan Muhammad dan pasukannya menyeberangkan kapal-kapal mereka lewat jalur darat. 70 kapal laut diseberangkan lewat jalur darat yang masih ditumbuhi pohon-pohon besar, menebangi pohon-pohonnya dan menyeberangkan kapal-kapal dalam waktu satu malam adalah suatu kemustahilan menurut mereka, akan tetapi itulah yang terjadi.

Tanduk-Emas

                                                         Tanduk Emas atau Golden Horn, di Istanbul, Turki.

Sumber Gambar : kisahmuslim.com

Peperangan dahsyat pun terjadi, benteng yang tak tersentuh sebagai simbol kekuatan Bizantium itu akhirnya diserang oleh orang-orang yang tidak takut akan kematian. Akhirnya kerajaan besar yang berumur 11 abad itu jatuh ke tangan kaum muslimin. Peperangan besar itu mengakibatkan 265.000 pasukan umat Islam gugur. Pada tanggal 20 Jumadil Awal 857 H bersamaan dengan 29 Mei 1453 M, Sultan al-Ghazi Muhammad berhasil memasuki Kota Konstantinopel. Sejak saat itulah ia dikenal dengan nama Sultan Muhammad al-Fatih, penakluk Konstantinopel.

Saat memasuki Konstantinopel, Sultan Muhammad al-Fatih turun dari kudanya lalu sujud sebagai tanda syukur kepada Allah. Setelah itu, ia menuju Gereja Hagia Sophia dan memerintahkan menggantinya menjadi masjid. Konstantinopel dijadikan sebagai ibu kota, pusat pemerintah Kerajaan Utsmani dan kota ini diganti namanya menjadi Islambul yang berarti negeri Islam, lau akhirnya mengalami perubahan menjadi Istanbul.

Selain itu, Sultan Muhammad al-Fatih juga memerintahkan untuk membangun masjid di makam sahabat yang mulia Abu Ayyub al-Anshari radhiallahu ‘anhu, salah seorang sahabat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang wafat saat menyerang Konstantinopel di zaman Khalifah Muawiyah bin Abu Sufyan radhiallahu ‘anhu.

Apa yang dilakukan oleh Sultan Muhammad tentu saja bertentangan dengan syariat, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

أَلاَ وَإِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ كَانُوْا يَتَّخِذُوْنَ قُبُوْرَ أَنْبِيَائِهِمْ وَصَالِحِيْهِمْ مَسَاجِدَ، أَلاَ فَلاَ تَتَّخِذُوا الْقُبُوْرَ مَسَاجِدَ، إِنِّي أَنْهَاكُمْ عَنْ ذَلِكَ.

“… Ketahuilah, bahwa sesungguhnya umat-umat sebelum kamu telah menjadikan kuburan Nabi-Nabi mereka sebagai tempat ibadah, tetapi janganlah kamu sekalian menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah, karena aku benar-benar melarang kamu melakukan perbuatan itu.” (HR. HR. Muslim no.532)

Kekeliruan yang dilakukan oleh Sultan Muhammad tidak serta-merta membuat kita menafikan jasa-jasanya yang sangat besar. Semoga Allah mengampuni kesalahan dan kekhilafannya beliau rahimahullah.

Setelah itu rentetat penaklukkan strategis dilakukan oleh Sultan Muhammad al-Fatih; ia membawa pasukannya menkalukkan Balkan, Yunani, Rumania, Albania, Asia Kecil, dll. bahkan ia telah mempersiapkan pasukan dan mengatur strategi untuk menaklukkan kerajaan Romawi di Italia, akan tetapi kematian telah menghalanginya untuk mewujudkan hal itu.

Peradaban Yang Dibangun Pada Masanya

Selain terkenal sebagai jenderal perang dan berhasil memperluas kekuasaan Utsmani melebihi sultan-sultan lainnya, Muhammad al-Fatih juga dikenal sebagai seorang penyair. Ia memiliki diwan, kumpulan syair yang ia buat sendiri.

Sultan Muhammad juga membangun lebih dari 300 masjid, 57 sekolah, dan 59 tempat pemandian di berbagai wilayah Utsmani. Peninggalannya yang paling terkenal adalah Masjid Sultan Muhammad II dan Jami’ Abu Ayyub al-Anshari

Wafatnya Sang Penakluk

Pada bulan Rabiul Awal tahun 886 H/1481 M, Sultan Muhammad al-Fatih pergi dari Istanbul untuk berjihad, padahal ia sedang dalam kondisi tidak sehat. Di tengah perjalanan sakit yang ia derita kian parah dan semakin berat ia rasakan. Dokter pun didatangkan untuk mengobatinya, namun dokter dan obat tidak lagi bermanfaat bagi sang Sultan, ia pun wafat di tengah pasukannya pada hari Kamis, tanggal 4 Rabiul Awal 886 H/3 Mei 1481 M. Saat itu Sultan Muhammad berusia 52 tahun dan memerintah selama 31 tahun. Ada yang mengatakan wafatnya Sultan Muhammad al-Fatih karena diracuni oleh dokter pribadinya Ya’qub Basya, Allahu a’lam.

Tidak ada keterangan yang bisa dijadikan sandaran kemana Sultan Muhammad II hendak membawa pasukannya. Ada yang mengatakan beliau hendak menuju Itali untuk menaklukkan Roma ada juga yang mengatakan menuju Prancis atau Spanyol.

Sebelum wafat, Muhammad al-Fatih mewasiatkan kepada putra dan penerus tahtanya, Sultan Bayazid II agar senantiasa dekat dengan para ulama, berbuat adil, tidak tertipu dengan harta, dan benar-benar menjaga agama baik untuk pribadi, masyarakat, dan kerajaan.

Semoga Allah membalas jasa-jasamu wahai Sultan Muhammad al-Fatih…

Tautan permanen menuju artikel ini: https://blog.unnes.ac.id/ramadhani/2015/12/08/muhammad-al-fatih-penakluk-konstantinopel/

Pengalaman Pertama Naik Gunung…#G.Slamet(3428mdpl)

1

Naik gunung atau mendaki gunung merupakan kegiatan yang sangat menarik dan salah satu olahraga yang di sukai oleh para pemuda karena bisa menikmati indahnya alam dari ketinggian tertentu.

Saya adalah termasuk salah satu dari pemuda indonesia yang suka menikmati alam dari ketinggian atau dataran tinggi. Pengalaman pertama saya mendaki gunung adalah saat bersama teman – teman SMK N 2 Purwokerto mendaki gunung Slamet yang terletak di utara kabupaten Banyumas. Bersama dengan teman – teman saya berangkat dari purwokerto menuju base camp gunung slamet yang berada di desa Bambangan kab. Purbalingga.

Oh iya ada yang terlewatkan dari proses kesepakatan naik gunung slamet. Sebenarnya kesepakatan untuk mendaki gunung slamet itu tak berlangsung lama, awalnya teman – teman saya berkumpul di sanggar pramuka SMK N 2 Purwokerto untuk sharing tentang kegiatan pramuka. Jam 13.00 saya bergabung dengan teman – teman setelah selesai mengikuti lomba LCC Pramuka Tingkat Kota Purwokerto(alhamdulillah Juara 2). Baru sampai di sanggar saya langsung di tawari untuk naik gunung slamet. Awalnya saya kaget, karena saya belum pernah mendaki gunung. kemudian saya bilang ke temen jika orang tua mengijinkan saya ikut. setelah itu saya pulang dan minta izin ….alhamdulillah di izinkan. saat itu saya bingung mengenai apa yang harus saya bawa. Saya tanya sama temen lewat SMS, Apa yang harus saya bawa?. Temen Menjawab : Tas yang nyaman, Air 1,5 L,Mie 3 bungkus, Ubi, Gula jawa, Jaket dan Sarung. (sangat Simpel) *Jangan pernah ditiru untuk seperti itu.

Persiapan selesai dan saya menunggu jemputan di depan rumah, karena kebetulah jalan untuk ke bambangan melewati depan rumahku. Pukul 15.00 Jemputan datang dan Saya kaget, karena dari 9 orang rombongan kami hanya saya yang masih kelas X sedangkan yang lain kelas XI. Tapi hal itu bukan menjadi masalah bagi saya, malah jadikan motivasi bahwa saya pasti bisa.

Sampai di base Camp bambangan setelah menempuh perjalanan ± 2 jam dari Purwokerto. Kami langsung Ibadah dan persiapan (packing). Setelah Selesai packing dilanjutkan Ibadah dan Makan. Pukul 19.15 Kami mulai mendaki gunung slamet. dari base camp pertama kami harus melewati ladang warga dan hutan pinus milih perhutani. 1 Jam perjalanan kami sampai di Pos 1 untuk istirahat beberapa menit . di pos 1 dapat melihat pemandangan lampu malam di daerah Purbalingga, Pemalang yang gemerlap.

Dirasa cukup istirahat, perjalanan dilanjutkan kembali. dari pos 1 menuju pos 2 perjalanan ± 1 jam melewati hutan gunung slamet. kami tidak bisa melihat pemandangan lampu malam lagi karena terhalang oleh pohon yang menjulang tinggi. tak lama istirahat perjalanan dilanjutkan ke pos 3. perjalanan ke pos 3 ,± 45 menit. disini kami istirahat untuk membuat makan malam.

2

Setelah makan kami melanjutkan perjalanan kembali, ± 1 jam perjalanan kami sampai di pos 5, karena di pos 4 kami tidak istirahat. di Pos 5 kami mendirikan tenda untuk bermalam. suhu di pos 5 bisa dikatakan hampir mendekati 0º C. kami kedinginan. Untuk mengurangi rasa dingin akhirnya saya bertiga masuk kedalam 1 sarung.

jam 4 pagi kami melanjutkan perjalanan dan di perjalanan kami istirahat untuk sholat subuh.kemudian melanjutkan lagi, jam 5 sampai di pos 7, dan istirahat sebentar. untuk mengisi perut dengan roti yang sudah dibawa temen.

10 menit kemudian perjalanan di lanjutkan. oh iya pos 7 merupakan batas tanah dengan bebatuan. di perjalanan kami di beri kenikmatan yaitu bisa melihat matahari terbit dari ketinggian ± 3300 mdpl.

3

Bisa melihat gunung kembar (sindoro sumbing) yang mempesona.

puas menikmati indahnya matahari terbit. kami melanjutkan perjalanan kepuncak yang kurang lebih 128 meter lagi.

Alhamdulillah akhirnya sampai di puncak, sujud syukur kami semua, karena seluruh rombongan bisa sampai di puncak dalam keadaan sehat. kami masak mie yang sudah kami siapkan dari pos 7. karena untuk kepuncak tak perlu membawa semua perlengkapan. hanya yang dibutuhkan saja misalnya makanan dan minuman.

45

7

Setelah makan, kami berfoto foto. dari puncak slamet bisa menikmati indannya alam dam bisa melihat kota purwokerto (sebelah selatan) Pemalang dan purbalingga (timur) dengan jelas, karena saat itu sedang cerah.

Setelah dirasa cukup dan mengingat tidak boleh berada di puncak melebihi jam 9.30 karena gas belerang pada dam tersebut mulai keluar banyak yang berbahaya bagi pernapasan, kami turun menuju pos 7. dipos 7 kami membuat kolak ubi.

6

untuk mengisi tenaga untuk turun ke base camp.

perjalanan dari pos 7 ke base camp ± 3 jam karena kami kebanyakan lari. setelah sampai kami bersih diri dan ibadah. dan makan siang kemudian kembali ke purwokerto.

Sungguh pengalaman yang tak terlupakan.

Sehari setelah pendakian saya merasa efek yang kurang enak, yaitu sakit pada paha selama 2 hari.

hhahaha…

*PESAN

  1. Jangan menjadi pendaki yang bodoh (membawa bekal seperti saya)
  2. Saat akan mendaki persiapkan perlengkapan yang menunjang
  3. Membawa tas kresek(untuk membawa sampah turun, minimal sampah kita sendiri)
  4. Olahraga terlebih dahulu min 2 hari sebelum berangkat agar tidak seperti saya)
  5. Minta izin Orang tua.
  6. Kenali medan dari internet sebelum melakukan pendakian(karena banyak pengetahuan yang di bagikan di internet)
  7. Jangan meninggalkan IBADAH.
  8. Jangan membuat kerusakan (menebang pohon)

 

Ingat pesan para pendaki :

  1. Tidak boleh mengambil apapun kecuali Gambar
  2. Tidak boleh meninggalkan apapun kecuali jejak
  3. Tidak boleh membunuh apapun kecuali waktu

 

⇒Tunggu Postingan selanjutnya mengenai pengalaman mendaki gunung Slamet #2

 

Tautan permanen menuju artikel ini: https://blog.unnes.ac.id/ramadhani/2015/12/07/pengalaman-pertama-naik-gunung-g-slamet3428mdpl/

HUBUNGAN ANTAR SESAMA MUSLIM

senat12

Sumber Gambar : https://fuki.cs.ui.ac.id/?p=2787

Hadist Arbain An Nawawy Ke-35

Terjemah hadits:

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Janganlah kalian saling dengki, saling menipu, saling marah dan saling memutuskan hubungan. Dan janganlah kalian menjual sesuatu yang telah dijual kepada orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagimuslim yang lainnya, (dia) tidak menzaliminya dan mengabaikannya, tidak mendustakannya dan tidak menghinanya. Taqwa itu disini (seraya menunjuk dadanya sebanyak tiga kali). Cukuplah seorang muslim dikatakan buruk jika dia menghina saudaranya yang muslim. Setiap muslim atas muslim yang lain; haram darahnya, hartanya dan kehormatannya “ (Riwayat Muslim).

Kandungan Hadist:

1. Larangan untuk saling dengki.

2. Larangan untuk berbuat keji dan menipu dalam urusan jual beli.

3. Diharamkan untuk memutuskan hubungan terhadap muslim. Sebaliknya harus dijaga persaudaraan dan hak-haknya karena Allah ta’ala.

4. Islam bukan hanya aqidah dan ibadah saja, tetapi juga di dalamnya terdapat urusan akhlak dan muamalah.

5. Hati merupakan sumber rasa takut kepada Allah ta’ala.

6. Taqwa merupakan barometer keutamaan dan timbangan seseorang.

7. Islam memerangi semua akhlak tercela karena hal tersebut berpengaruh negatif dalam masyarakat Islam.

Tema-tema hadits:

1. Menciptakan pergaulan yang baik dan harmonis : 49: 10

2. Realisasi ukhuwah Islamiyah : 9: 71

3. Barometer kehidupan; Taqwa : 49: 13

4. Dihormatinya hak dan martabat seorang muslim: 5: 32, 22: 30

Tautan permanen menuju artikel ini: https://blog.unnes.ac.id/ramadhani/2015/12/03/hubungan-antar-sesama-muslim/

KEWAJIBAN BERBAKTI KEPADA ORANG TUA

Keutamaan-berbakti-kepada-orang-tua

Sumber Gambar : https://cintaibudanayah.com/keutamaan-berbakti-kepada-orangtua/

Kewajiban menghormati orang tua.

a. Adalah perintah Allah SWT (17:23 -24, 2:83, 4:36, 29:8).

b. Ibu yang telah begitu bersusah payah meng andung (31:14, 46:15).

c. Kedua orang tua yang begitu banyak berkorban tiada banding membesarkan anaknya

Akhlaq terhadap orang tua.

Tafsir surat Al Isra 23 -24 :

a. Bahwa ajaran yang pertama harus tertanam adalah ajaran tauhid, sedangkan kewajiban birrul walidain adalah perintah sesudahnya

b. Pada kenyataannya anak yang telah mandiri seringkali lalai dalam memperhatikan kedua orang tuanya, sedangkan tidak pantas bagi seorang anak untuk merasa bosan sedikitpun ataupun merasa jengkelsaat memelihara orang tua. Bayangkanlah bagaimana perasaan orang tua yang sedari kita kecil mereka memelihara kita sampai menjadi manusia yang berarti, kemudian setelah anaknya besar dan mereka berangsur tua anaknya malah menyia -nyiakan dan tidak bersabar memeliharanya.

c. Seorang sahabat Anshor pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, ”Masih adakah lagi kewajibanku yang wajib aku buktikan kepada orang tuaku setelah beliau meninggal?”Rasulullah menjawab, ”Memang masih ada kewajibanmu 4 macam:

  • 1. Doakan keduanya,
  • 2. Mohonkan ampun kepada Allah untuk keduanya,
  • 3. Laksanakan pesan -pesan /kebiasaan keduanya,
  • 4. Muliakan sahabat- sahabat keduanya; silaturahmi yang tidak terhubungkan kepada engkau, melainkan dari pihak keduanya. Itulah yang tinggal untuk engkau sebagai bakti kepada keduanya setelah mereka meninggal. ”

d. Kita diajarkan untuk mendoakan orang selagi hidup dan sesudah meninggalnya karena dalam hadist disebutkan hubungan yang masih ada diantara orang yang telah wafat dengan orang yang masih hidup hanyalah tinggal tiga perkara yaitu amal jariyyah, ilmu yang bermanfaat, dan doaanak yang shaleh.

Arti berbakti dan hak-hak orang tua.
a. Apabila ia menghajati makanan, maka hendaklah dipenuhi
b. Apabila ia menghajati pakaian, hendaklah diberikan
c. Apabila ia memanggil maka hendaklah menyahut dan datang
d. Apabila ia berhajat kepada penghidmatan, maka laksanakan
e. Apabila ia menyuruh hendaklah ditaati selama tidak membawa durhaka kepada Allah
f. Melemah-lembutkan suara saat berbicara dengan keduanya
g. Memanggil dengan panggilan yang menyenangkan keduanya
h. Berjalan di belakangnya
i. Menyukai untuk keduanya apa yang kita sukai apabila sesuai dengan syariat Islam
j. Memohon ampunan pada Allah setiap memohon ampunan terhadap diri sendiri

Jelaskan keutamaan berbakti kepada orang tua
a. Amalan yang disukai Allah dan bernilai jihad
b. Dapat memanjangkan umur dan rezeki serta harta yang berkah
c. Pahala yang diperoleh menyamai haji dan umrah
d. Memperoleh kenikmatan surga
e. Memberikan pendidikan kepada anak -anak dan membuat mereka berbakt i pula pada orang tuanya
f. Jaminan masuk surga
g. Menghilangkan gundah dan gelisah
h. Meraih ridha Allah

Tautan permanen menuju artikel ini: https://blog.unnes.ac.id/ramadhani/2015/12/03/360/

Load more