Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat di Pasar Johar Lama Semarang Pasca Kebakaran

Pasar Johar Lama Bagian Depan Pasca Kebakaran

      Pasar Johar merupakan pasar sentral ekonomi terbesar di Kota Semarang, bahkan menjadi pusat perekonomian masyarakat Jawa Tengah. Dalam perkembangannya, konsumen pasar ini tidak hanya dari masyarakat dalam Kota Semarang saja, namun juga masyarakat dari luar Kota Semarang. Pasar Johar menjadi pasar yang dapat dilihat kegunaanya, baik pada aspek ekonomi maupun sosial. Dalam aspek ekonomi pasar mampu memenuhi kebutuhan serta pendapatan bagi masyarakat, sedangkan pada aspek sosial berfungsi sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli (interaksi sosial) serta dapat menjadi penyambung tali silaturahmi antar masayarakat kota yang dikonstruksikan sebagai masyarakat yang individualis.

    Terdapat suatu heterogenitas masyarakat kawasan pasar Johar, masyarakat tersebut terdiri dari berbagai profesi seperti pedagang, tukang becak, tukang reparasi jam, tukang parkir, satpam, pengelola pasar, petugas kebersihan, buruh angkut, sopir, dan lain sebagainya. Keberagaman profesi tersebut menunjukkan bahwa pasar Johar merupakan tempat masyarakat menghidupi dirinya dan keluarganya. Selain terdiri dari berbagi macam profesi, keberadaan pasar johar juga menjadi ladang untuk mencari makan para pengemis, gelandangan, dan lain sebagainya. Hal ini yang menjadi alasan betapa pentinganya peran pasar johar bagi masayarakat, dimana jika pasar tersebut dihilangkan masyarakat akan kesulitan dalam mencari nafkah untuk keluarganya dan akan menyebabkan jumlah pengangguran semakin bertambah.

Pasar Johar Lama Bagian Dalam Pasca Kebakaran

     Namun pada tanggal 9 Mei 2015 terjadi peristiwa kebakaran yang menghabiskan semua toko yang ada di pasar Johar. Menurut hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada tanggal 11 Mei 2015, laboratorium Forensik Semarang menyimpulkan bahwa penyebab kebakaran adalah adanya hubungan arus pendek listrik atau korsleting yang terjadi di lantai satu kios pasar Johar pada bagian depan. Namun menurut Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI), terdapat asumsi lain mengenai penyebab terjadinya kebakaran tersebut, bahwa kebakaran itu terjadi karena faktor kesengajaan. Peristiwa itu telah memicu munculnya permasalahan-permasalahan baru seperti pengangguran, stress, dan pendapatan masyarakat menurun.

    Kebakaran pasar Johar telah membawa dampak yang besar khususnya bagi pedagang pasar johar. Dari kebakaran tersebut menyebabkan banyak para pedagang yang mengalami stress. Mereka kesulitan untuk bangkit lagi karena asetnya sudah ludes dilahap si jago merah, pendapatan yang didapatkan juga semakin menurun karena pembeli sudah mulai sepi. Menurut seorang pedagang korban kebakaran, Yuniar (40), saat ini kondisi disana pasca peristiwa kebakaran sudah tidak terlalu ramai dimana sekitar jam 10 malam kawasan pasar johar sudah mulai sepi sehingga pedagang banyak yang mengeluh karena seharusnya mereka mendapatkan keuntungan hingga 90% malah turun menjadi 70%. Sehingga pada pukul 11.00 wib mereka harus sudah menutup kios dagangan. Setelah kejadian kebakaran di johar lama dan para pedagang dipindahkan ke Johar Trade Mall (JTM) pendapatan yang mereka peroleh menurun. “Dipasar johar yang lama, kami berjualan sewayah-wayah tidak ada batas waktu dan kontrak pun lebih murah, namun di lokasi dagang yang baru ini banyak yang mengeluh karena sewa kios yang mahal dan waktu untuk berdagang juga di batasi.” tutur Yuniar.

       Pemerintah kota telah melakukan upaya untuk mengatasi masalah kebakaran tersebut dengan memberikan pilihan kepada para pedagang untuk berpindah ke pasar Johar baru atau berpindah ke JTM. Tetapi keduanya dianggap kurang efektif oleh para pedagang. Jika akan berpindah ke pasar Johar baru di sekitar Masjid Agung Jawa Tengah, sangat sedikit jumlah pembeli yang berkunjung di kawasan tersebut karena letaknya yang dianggap kurang strategis. Maka para pedagang banyak yang lebih memilih berpindah ke JTM atau bagi mereka yang tidak memiliki cukup uang untuk membayar sewa kios mereka akan tetap berjualan tetapi di pinggir jalan di kawasan pasar Johar lama tersebut.

     Walaupun pemerintah sudah tegas memberikan larangan bagi para pedagang untuk tidak berdagang di pinggiran jalan karena hal tersebut dapat mengganggu arus lalu lintas. Yuniar mengatakan bahwa jika ada penertiban oleh SATPOL PP atau petugas keamanan biasanya pedagang langsung mengemasi barang dagangannya. Menurut salah satu pedagang, upaya pemerintah dalam menanggulangi permasalahan ini dianggap belum maksimal dan justru memunculkan semakin banyak pengangguran. Kabarnya, lokasi Pasar Johar lama pasca kebakaran baru akan direnovasi oleh pemkot Semarang pada tahun 2020 mendatang.

     Pasca kebakaran 2015 lalu, banyak harapan-harapan dari masyarakat kawasan Pasar Johar. Mereka berharap agar kawasan pasar johar lama segera di renovasi supaya pusat perdagangan terbesar di Jawa Tengah itu dapat kembali digunakan untuk aktivitas berdagang seperti sedia kala sebelum terjadi kebakaran sehingga pedagang dapat dengan mudah dan nyaman untuk melakukan transaksi jual beli, para konsumen pun akan mudah untuk melakukan transaksi karena memang pusat pasar johar yang letaknya strategis yaitu di tengah kota Semarang sehingga memudahkan semua masyarakat untuk menjangkau pasar tersebut. Selain itu masyarakat juga berharap agar pemerintah lebih bijak dalam membuat keputusan untuk memindahkan pasar johar baru di daerah yang kurang bisa dijangkau oleh para pedagang (lama) di pasar johar tersebut. Penataan kembali pasar johar yang merupakan pusat perdagangan di kota Semarang menjadi sangat penting agar kenyamanan dan keamanan bisa diperoleh oleh siapapun yang berkunjung ke pasar tersebut. Jika nanti pasar johar baru resmi untuk digunakan dan pasar johar lama sudah ditutup bukan hanya para pedagang yang akan merasakan dampaknya tetapi para pembeli pun akan mengeluhkan masalah jarak yang terlalu jauh dan sulit untuk dijangkau.

Sumber :

https://dokumen.tips/documents/sosiologi-perkotaan-dan-perdesaan.html

News.liputan6.com/read/2232789/penyebab-kebakaran-pasar-johar-semarang

SeputarSemarang.com/pasar-johar-semarang-7593/

Hasil Observasi dan Wawancara di Pasar Johar (8 April 2017)

 

7 comments

Skip to comment form

  1. sungguh informasi yang bermanfaat, namun masih perlu adanya perbaikan dalam penulisannya seperti kata bakunya ada yang tidak tepat dan juga ada beberapa kata seperti yang penulisannya ‘typo’ atau salah tulis. sudah cukup bagus, terima kasih informasinya..

    1. Hai Niken, terimakasih atas komentarnya. Ini sangat membantu sehingga postingan-postingan saya selanjutnya bisa semakin baik dan berkembang 🙂

    • on September 30, 2017 at 4:33 pm
    • Reply

    hallo raras, artikel yang menarik apalagi ditambah dengan adanya foto dokumentasi.. semakin menambah minat baca saya, dan teman-teman tentunya… semangat untuk terus berkarya raras 🙂

    1. Hai Anita, terimakasih banyak ya, komentarmu semakin membuat saya termotivasi untuk mengembangkan blog saya ini agar lebih baik lagi. Semangat 🙂

  2. artikelnya sangat bagus , bisa dilihat dari judulnya saja tampak menarik yaitu mempunyai unsur berita masa kini , penyampaianpun juga cukup padat dan jelas. terimakasih raras untuk artikelnya 🙂

  3. hai raras, postingan kamu sangat menarik dan sangat bermanfaat. terima kasih..

  4. Hai raras, artikel yang km tulis cukup menarik. Hanya saja kurang ada foto-foto tentang keadaan pasar Johar pasca kebakaran. Mungkin akan lebih menarik jika ditambah dengan foto-foto tersebut. Tetap semangat dalam menulis 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published.

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: