custom-header

Interpersonal Skill Dalam Ilmu Komputer

Interpersonal Skill Dalam Ilmu Komputer

Dalam studi interpersonal skill ini, variable dependen yang dipelajari adalah kebutuhan interpersonal skill bagi para programmer. Kata ‘skill’ atau keahlian biasa didefinisikan sebagai sebuah proses psikomotor spesifik yang mana dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan dari sebuah tugas yang spesifik. Sebuah keahlian biasanya bermanifestasi melalui tingkah laku seperti menulis program terstruktur menggunakan Pascal. Interpersonal Skill merupakan  salah satu kategori keahlian yang menonjol yang mana mengacu kepada kemampuan seseorang untuk menyampaikan informasi, pikiran,perasaan dan sikap. Hal yang penting untuk programmer adalah mereka harus dapat berkomunikasi secara efektif melalui bentuk lisan dan tulisan.

Dalam hal interpersonal skill bab komputer ini, setidaknya terdapat 7 tipe interpersonal skill yang berbeda yang dapat dipertimbangkan. Diantaranya adalah :

  1. Bekerja secara efektif dalam sebuah tim
  2. Mendengarkan orang lain
  3. Mengatur peran dan tanggung jawab diri sendiri
  4. Bekerja sendiri untuk memenuhi target
  5. Komunikasi dalam tulisan
  6. Melatih orang lain
  7. Kemampuan presentasi lisan yang efektif

Dari 7 tipe tersebut salah satu hal yang terpenting adalah mendengarkan orang lain. Hal ini melibatkan pemberian informasi yang akurat dan interpretasi komunikasi.  Salah satu pengimplementasian interpersonal skill dalam ilmu komputer adalah  seorang analis system.

Analis sistem merupakan orang yang memiliki sebuah mengatur tentang rencana, penelitian, rekomendasi, dan koordinasi pemilihan perangkat lunak dan juga sistem yang memiliki kesesuaian dengan nilai terbesar  dengan kebutuhan organisasi baik itu bisnis ataupun perusahaan negara. Analis system dalam kenyataanya memiliki peranan yang mungkin bisa dibilang sangat penting dalam proses pengembangan sistem. Seorang yang bekerja sebagai analis sistem setidaknya perlu memiliki empat keahlian: analisis, teknis, managerial, dan interpersonal (berkomunikasi dengan orang lain). Kemampuan analisis dapat menyebabkan seorang analis sistem untuk memahami tentang perilaku yang dilakukan oleh organisasi ataupun kelompok serta fungsi-fungsinya, ilmu-ilmu itu akan memiliki kegunaan untuk membantu kita ketika menganalisa kemungkinan yang terbaik serta untuk menganalisis penyelesaian masalah dengan cepat. Keahlian teknis juga dapat membantu analis sistem dalam memahami potensi yang ada dalam teknologi serta keterbatasan yang dimiliki dari teknologi informasi tersebut. Analis sistem dalam pekerjaanya setidaknya harus memiliki kekuatan untuk dapat bekerja dengan diiringi oleh berbagai jenis bahasa pemrograman yang ada,berbagai jenis sistem operasi, serta juga bermacam-macam perangkat keras yang digunakan. Keahlian managerial juga bisa dapat membantu pekerjaan seorang analis system yang bekerja dalam rangka mengelola program/proyek yang dijalankan, sumber daya yang ada, serta reiko yang bisa saja dihadapi, dan juga perubahan yang bisa terjadi. Keahlian interpersonal juga dapat membantu seorang analis sistem saat melakukan hubungan dengan seorang pemakai tahap akhir sebagaimana sama halnya dengan analis,seorang programer, dan juga profesi system yang lainnya.

Analis sistem juga dapat menjadi sebuah perantara ataupun sebuah penghubung yang terjadi antara perusahaan yang menjual perangkat lunak dengan sebuah organisasi dimana tempat ia bekerja, dan dapat bertanggung jawab terhadap analisis biaya serta pengembangan, usulan antara desain serta pengembangan, dan juga penentuan waktu yang diperlukan. Analis sistem juga dapat memegang suatu tanggung jawab yang terdiri atas studi kelayakan yang ada atas sistem komputer sebelum mereka membuat suatu usulan kepada pihak manajemen perusahaan yang bertanggung jawab.

Seorang analis sistem pada dasarnya melakukan hal-hal berikut ini :

  1. Berinteraksi dengan seorang desainer yang berguna untuk mengemukakan pendapat secara antarmuka yang direncanakan atas suatu perangkat lunak
  2. Berinteraksi dengan pelanggan untuk memahami kebutuhan sistem yang akan di gunakan
  3. Melakukan pengujian sistem baik dengan data sampel atau data sesungguhnya untuk membantu para penguji
  4. Berinteraksi ataupun memandu programer dalam proses pengembangan sistem agar tetap berada pada jalurnya
  5. Menyiapkan dokumentasi berkualitas
  6. Mengimplementasikan sistem baru/sistem usulan yang akan digunakan perusahaan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: