Kisah Inspiratif Penghafal Al-Qur’an

Kisah Inspiratif Sang Penghafal Al-Qur’an

Banyak yang menyangka bahwa keadaan lemah itu sulit untuk bangkit, namun hal itu tidak akan pernah terjadi jika orang tersebut mempunyai jiwa semangat untuk berubah. Dalam kutipan Buku inspirasi yang ditulis oleh Dra. Hj. Ida Zusnani yang berjudul “Masih Bocah Tapi Hafal dan Paham Al-Qur’an” tertulis kisah seorang Ibu yang menghafal Al-qur’an setelah dilupakan oleh anaknya. Sungguh hal yang mengharukan ketika masalah kehidupan masalah perasaan yang dialami oleh seorang ibu yang tak dianggap bahkan dilupakan semua jasa-jasanya dan kasih sayangnya oleh anaknya. Usia yang sudah memasuki lansia tak ingin jatuh tenggelam dalam air mata kesedihannya atas pembangkangan anaknya. Akan tetapi dia tetap bersikap positif dengan mengunjungi Halaqah Tahfidz, hal yang tidak dapat disangka dalam kurun waktu yang singkat dia dapat menghafal Al-Qur’an selama sepuluh tahun Subhanallah… dalam perjalanannya tidak semudah yang dibayangkan pasti dalam perjalanan ada hembusan angin yang kencang banyak yang mencemooh bahwa dirinya tak mampu melakukannya tapi apa kenyataannya? Dia mampu membuktikannya.

Subhanallah, bukan? Allah memang tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya. Seorang yang mungkin bisa dibilang sedang jatuh dalam kesedihannya tapi dia mampu bangkit dalam kebaikan dan selalu berfikit srta bersikap positif. Dengan adanya kisah inspiratif ini seharusnya kita yang Alhamdulillah sekarang diberi kesenangan dalam hidup jangan pernah menyia-nyiakannya tetap gunakan dengan positif dan mampu membuktikan kepada diri kita bahwa kita mampu bangkit dalam keterpurukan dan tetap semangat menjalani kehidupan ini.

Konservasi Untuk Masa Depan

Konservasi Untuk Masa Depan#2

Konservasi bukanlah sekedar materi tentang pelestarian atau pemeliharaan terhadap lingkungan akan tetapi juga butuh penerapan dalam kehidupan. Perkembangan zaman yang semakin moderen dan pertumbuhan penduduk yang meningkat memacu lingkungan menjadi terancam. Universitas Konservasi Mengupayakan banyak cara untuk penerapan konservasi baik dalam materi maupun lapangan. Pendidikan konservasi bukan sekedar patokan untuk terkenal dalam nama akan tetapi untuk mewujudkan Universitas yang unggul khususnya penerapan rumah ilmu.

Penerapan konservasi ini tentunya untuk masa depan. Karena apa? Konservasi adalah upaya untuk menyelamatkan bumi kita yang semakin hari semakin punah. Maka dari itu, perlu adanya kesadaran dan tanggung jawab serta kepedulian terhadap lingkungan sekitar karena pastinya akan tentram di masa depan.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan ini dibuat oleh saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Rumah Ilmu Konservasi

RUMAH ILMU KONSERVASI#1

Pada hakikatnya, lembaga pendidikan pasti selalu berusaha untuk mengembangkan program pendidiknannya salah satunya yaitu dengan mengembangkan mutu pendidikan. Sebagaimana dalam kutipan buku Dimensi Budaya dan Pengembangan Sumber Daya Manusia karya Fuad Hassan bahwa “Tuntutan untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi demikian merata disuarakan oleh masyarakat luas sehingga dapat diibaratkan sebagai paduan suara yang terus-menerus menggema dimana-mana.”
Hal itu sangat baik dilakukan khususnya pengembangan program konservasi guna pelestarian dan pemeliharaan terhadap lingkungan sekitar. Lingkungan bukan berarti hayati saja akan tetapi non-hayati juga. Di zaman serba moderen saat ini memang sangat penting pengembangan konservasi diterapkan dan dilaksanakan dalam lembaga pendidikan. Pendidikan konservasi  di Universitas seperti Universitas Negeri Semarang diterapkan tentunya untuk mencetak para generasi muda yang cinta akan lingkungan dan peduli serta tanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan. Konservasi sangat penting bagi kehidupan. Satu tujuan konservasi yaitu untuk memelihara dan melestarikan lingkungan sekitar baik hayati (alami) atau non-hayati (budaya), konservasi tentunya menciptakan kebaikan dan ketentraman bagi makhluk hidup di bumi.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan”.