rizkagia

Archive for November, 2015

Negeri Diatas Awan #5

by on Nov.19, 2015, under Uncategorized

Negeri diatas awan. Apa yang ada dipikiran kalian ketika mendengar negeri diatas awan ? mungkin diantara kalian ada yang berpikir bahwa negeri diatas awan itu adalah negeri dongeng, negeri khayalan, dan sebagainya. Tapi sebenarnya negeri diatas awan itu adalah sebutan bagi suatu daerah di salah satu kabupaten yang ada di provinsi Jawa Tengah, tepatnya di kabupaten Wonosobo. Daerah yang disebut sebagai negeri diatas awan adalah suatu yang sebenarnya bernama DIENG. Bagi kalian yang orang asli kabupaten Wonosobo, pasti sudah tak asing lagi dengan DIENG.

Dieng adalah suatu dataran tinggi yang terletak di kabupaten Wonosobo. Dieng memiliki aset berupa wisata. Dieng menawarkan pemandangan yang sangat indah dengan berbagai tempat wisata yang begitu menarik. Berikut beberapa tempat wisata yang ada di Dieng yaitu, Telaga Warna, Kawah Sikidang, Candi arjuna, Si kunir, dan lain sebagainya. Setiap wisata memiliki kemenariakan tersendiri.

Salah satu tempat wisata yang sedang terkenal di Dieng saat ini adalah Si Kunir. Si Kunir merupakan tempat wisata yang menawarkan keindahan Sunrise. Di Sikunir kita dapat bermalam di Sikunir dengan mendirikan tenda-tenda, dan pada pagi harinya kita dapat melihat Golden Sunrise.

Dieng selain memilki potensi wisata yang begitu besar juga memiliki potensi pertanian. Pertanian yang ada di Dieng yaitu pertanian Kentang, Kubis, dan sebagainya. Banyak petani di Dieng yang sukses karena menanam kentang, kubis dan sebagainya. Dan kebanyakan pekerjaan warga Dieng adalah sebagai petani terutama petani kentang.

Leave a Comment more...

MAHASISWA SEKARANG, MAHASISWA DOLOE ?????

by on Nov.19, 2015, under Uncategorized

 

 

Mahasiswa sekarang dan mahasiswa dulu, apakakh ada perbedaan dari dua pernyataan tadi ? perbedaan dalam hal apakah ? mari kita lihat terlebih dahulu sejarah perkambangan mahasiswa, so lets check it out !

1908 = budi utomo yang merupakan awal pergerakan mahasiswa

1928 = sumpah pemuda yang menandakan menyatunya seluuruh pemuda   Indonesia

1945 = terjadi influence atau dapat diartikan mahasiswa memiliki   pengaruh, missal dalam kermerdekaan

1966 = kebangkitan gerakan mahasiswa, contoh realnya adalah dalam hal penggulingan presiden soeharto.

1975 = terjadi peristiwa MALARI(Malapetakan 15 Januari

1978 = Ancaman apatisme

1998 = semangat reformasi

Lalu apa sebenarnya yang mendasari perbedaan mahasiswa sekarang dan mahasiswa dulu ? dalam hal kontribusi kah ? memang jika dilihat dalam hal kontribusi jelas berbeda antara mahasiswa dulu dengan mahasiswa sekarang. Mahasiswa jamn dulu, partisipasi mereka lebih bersifat aksi dimana mereka benar-benar memperhatikan apa yang seharusnya menjadi milik rakyat. Mereka rela mengorbankan jiwa dan raganya dalam meraih kemerdekaan. Lalu sebagai mahasiswa yang duduk dibangku perkuliahan era ini, apa yang harus kita lakukan ? apakah melakukan perang seperti yang dilakukan mahasiswa dulu dalam meraih kemerdekaan ? sebenarnya tugas dan tanggungjawab mahasiswa akan berbeda dilihat dari setiap eranya. Kita sebagai mahasiswa sekarang tidak mungkin jika kita melakukan perang utnuk meraih kemerdekaan karean saat ini Negara ini secara hukum telah merdeka. Yang perlu kita lakukan sebagai mahasiswa saat ini adalah mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif yang dapat mengharumkan Indonesia missal melalui prestasi. Dan tidak lupa kita juga berperan sebagai social control yang mengawasi jalannya kebijakan pemerintah terhadap rakyat. Pada intinya kita itu dituntut untuk melakukan suatu perubahan, dan perubahan itu tidak selalu melalui aksi demonstrasi, tapi buatlah perubahan sesuai dengan passion yang kita miliki 😀

 

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti bidikmisi Blog Awards di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

Leave a Comment more...

SISWA dan MAHASISWA #3

by on Nov.19, 2015, under Uncategorized

 

 

Siswa dan mahasiswa adalah 2 kata yang memiliki makna yang berbeda. Sebenarnya ada perbedaan yang mencolok antara siswa dan mahasiswa. Meskipun sama-sama menempuh jalur pendidikan, siswa masih berusaha mencari jati diri dan sikap. Siswa mulai aktif berikir mengenai dirinya dan meraba masa depannya. Dalam hal ini, para siswa dituntut memandang sesuatu secara nyata meskipun sikap dewasa belum terbentuk secara keseluruhan. Dan dalam hal ini siswa masih memerlukan panduan dari orangtua, keluarga, dan masyarakatnya dalam menentukan dirinya dan masa depannya. Sedangkan mahasiswa merupakan tingkatan tertinggi dalam dunia pendidikan yang memikul tanggungjawab untuk memajukan instansi, masyarakat dan bangsa. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa dan mahasiswa. Terutama apabila dilihat dari sudut pandang tanggung jawab. Sebagai seorang mahasiswa kita memiliki tanggung jawab yang lebih besar daripada seorang siswa. Sebagai mahasiswa, kita dituntut untuk dapat memberikan suatu kontribusi untuk masyarakat dan Negara. Mahasiswa dapat pula berperan sebagai penggerak dan pengontrol pemerintah. Mengontrol dalam arti sebagai suatu kelompok yang mengawasi perilaku pemerintah apakah sesuai dengan aspirasi masyarakat atau belum. Seringkali mahasiswa dijuluki sebagai Agent of change, iron stock, dan moral forst. Yang masing-masing dari julukan tersebut memiliki arti dan tanggungjawab yang berhubungan denga kesejahteraan masyarakat. Intinya kita sebagai mahasiswa dituntut untuk dapat memberikan kontribusi yang lebih untuk masyarakat dan Negara, entah itu berwujud prestasi dalam pendidikan atau yang lainnya. Yang terpenting adalah, kita sebagai mahasiswa harus dapat memberiakan kontribusi berupa hal-hal yang positif untuk kemajuan Negara terutama untuk hak-hal yang sesuai dengan aspirasi masyarakat.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti bidikmisi Blog Awards di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

 

 

Leave a Comment more...

Moral Konservasi dan Rumah Ilmu #2

by on Nov.19, 2015, under Uncategorized

Moral konservasi. Apa itu moral konservasi ? moral konservasi dapat diartikan sebagai suatu perilaku yang sesuai dengan nilai karakter konservasi. Nilai karakter konservasi itu meliputi religious, cerdas, adil, tanggungjawab, peduli, tolerant, demokratis, cinta tanah air, tangguh dan santun. Lalu permasalahannya, masih relevankah nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sebagai suatu pembelajaran ?

Melihat realitas sekarang, banyak terutama para pemuda yang kehilangan akan perilaku konservasi mereka. Mudahnya budaya asing yang masuk ke Indonesia adalah salah satu penyebabnya. Mereka lebih membangga-banggakan budaya luar daripada budaya negeri ini. Dari fenomena ini dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai dalam karakter konservasi itu sudah mulai luntur. Tidak hanya itu, lunturnya karakter konservasi juga ditandai dengan mulai hilangnya norma atau nilai-nilai kesopanan dalam masyarakat. Tidak sedikit dari kita yang melupakan norma atau biasanya orang jawa menyebutnya dengan unggah ungguh. Mereka lebih meniru nilai perilaku dari budaya asing. Seolah-olah mereka itu bangga dan pantas atau sesuai dengan perilaku budaya asing tersebut. Padahal sebenarnya, bagaimanapun budaya kita itu lah budaya yang seseuai dengan karakter bangsa kita karena  budaya tersebut adalah budaya yang sudah turun temurun dalam negeri ini. Kita sebagai mahasiswa memiliki kewajiban untuk menjaga dan menyadarkan teman kita atau bahkan masyarakat untuk tetap berpegang teguh pada nilai-nilai konservasi dan budaya di negeri ini. Betapa berpengaruhnya perilaku generasi muda untuk Indonesia.

Lalu apa hubungannya moral dengan Rumah ilmu ? melalui moral yang baik atau moral yang sesuai dengan nilai konservasi, berarti kita turut mengembangkan dan menjaga ilmu yang ada. Ilmu merupakan suatu budaya yang dapat diwariskann secara turun termurun. Dalam pengembangan ilmu kita harus berpedoman dalam moral konservasi sehingga kita dapat mewujudkan universitas konservasi yang bereputasi.

 

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti bidikmisi Blog Awards di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

Leave a Comment more...

KONSERVASI #1

by on Nov.19, 2015, under Uncategorized

 

Konservasi. Apa si yang ada dipikiran kalian saat mendengar konservasi ? hal yang aneh kah saat mendengar kata konservasi ? atau mungkin kalian sudah tak asing lagi dengan kata konservasi ? lalu apa sebenarnya konservasi itu ? sesuatu yang berhubungan dengan alam kah ? hanya berhubungan dengan alam atau ada dengan lainnya ?

Sebenarnya konservasi itu memiliki cakupan arti yang sangat luas, tidak hanya berhubungan dengan alam. Kata konservasi sebenarnya lebih dekat dengan arti pelestarian. Namun pelestarian itu tidak hanya mencakup alam, tetapi konservasi juga dapat menyangkut tentang moral, nilai, budaya, dan lain sebagainya yang perlu untuk dilestarikan.

Konservasi alam, tentang konservasi alam, hal ini lebih berhubungan dengan hal bagaimana kita melestarikan alam, memanfaatkan alam dengan sebijak mungkin, dan senantiasa menjaga alam. Kelestarian alam merupakan hal yang penting untuk berlangsungnya kehidupan didunia ini. Sedangkan konservasi moral, konservasi ini berhubungan dengan moral kita sebagai pelaku konservasi. Apakah perilaku sudah sesuai dengan nilai-nilai karakter konservasi ? dalam konservasi nilai karakter tersebut meliputi :

  1. Religious
  2. Jujur
  3. Cerdas
  4. Adil
  5. Tanggung jawab
  6. Peduli
  7. Tolerant
  8. Demokratis
  9. Cinta tanah air
  10. Tangguh
  11. Santun

Kita sebagai kader konservasi harus mampu menerapkan nilai karakter konservasi tersebut. Karena kalau bukan kita yang mengawali, lalu siapa yang akan memulai. Semua itu berdasarkan kesadaran diri sendiri, karena apa yang kita lakukan sekarang juga akan berdampak pada kehidupan kita selanjutnya. Bahkan bukan hanya kehidupan kita, tapi kehidupan orang banyak. Maka mari kita wujudkan karakter nilai konservasi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam  perwujudan karakter konservasi ini, kita juga akan melakukan konservasi budaya. Yang dimaksud konservasi budaya yaitu pelestarian budaya. Bagaimana kita melestarikan budaya, mempernaharui budaya. Pada intinya konservasi budaya yaitu bagamana kita menjaga dan melesatarikan budaya kita agar budaya tersebut tetap menjadi asset yang berharga bagi masyarakat sekitarnya.

Dapat disimpulkan bahwa konservasi itu memiliki arti menjaga, melestarikan, memperbaharui, dan sebagainya. Intinya konservasi itu mengajak kita untuk melakukan suatu hal yang dapat menjaga dan melestarikan apapun yang bernilai positif dilingkungan kita, entah itu lingkungan alam, budaya, moral, nilai, dan lainnya.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti bidikmisi Blog Awards di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

 

 

Leave a Comment more...

Hello world!

by on Nov.16, 2015, under Uncategorized

Welcome to Jejaring Blog Unnes Sites. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!

1 Comment more...

Looking for something?

Use the form below to search the site:

Still not finding what you're looking for? Drop a comment on a post or contact us so we can take care of it!

Blogroll

A few highly recommended websites...

    Archives

    All entries, chronologically...