rizkagia

Uncategorized

Media Pembelajaran Administrasi Perkantoran

by on May.13, 2018, under Uncategorized

Pertemuan ke-8 (30 April 2018)

Dosen Pengampu : Bapak Agung Kuswantoro

 

Pada pertemuan ke-8, tema pembahasan pada pertemuan kali ini yaitu terkait perkembangan persiapan dari lomba yang akan diikuti oleh mahasiswa administrasi perkantoran. Yang pertama yaitu dari kelompok stenografi dengan perkembangan yang sudah bagus, tinggal finishing terkait dengan media pembelajaran yang dibuat. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu mengenai sistem stenografi yang digunakan, apakah menggunakan sistem sabirin atau karundeng. Penggunaan sistem ini harus diperjelas agar tidak membuat bingung mahasiswa nantinya. Untuk kelompok kedua, persiapannya sudah bagus. Hanya saja sama seperti kelompok stenografi, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki yaitu terkait durasi dari video yang terlalu cepat. Dari Bapak Agung menyarankan untuk mengedit kembali video tersebut dengan memperbaiki durasi dari media dan menambahkan suara pada video tersebut agar lebih menarik. Dan agar tidak membingungkan siswa nantinya, dalam video tersebut juga harus diberi keterangan mengenai jenis-jenis tata ruang kantor.

Pembahasan selanjutnya yaitu terkait dengan evaluasi media pembelajaran. Evaluasi pembelajaran ini bertujuan untuk mengetahui apakah media yang kita buat sudah bagus dan layak untuk digunakan siswa dalam pembelajaran. Cara pembuatan evaluasi media tersebut dapat dilihat dalam bukunya Arsyad halaman 224. Selain itu Bapak Agung juga mengemukakan bahwa contoh form evaluasi pembelajaran juga dapat dilihat di internet. Dalam form evaluasi tersebut biasanya terdapat kolom-kolom dengan skala penilaian 1-3 dimana semakin tinggi angka yang dipilih maka menunjukkan bahwa media tersebut semakin bagus. Selain menggunakan skala angka, penilaian juga dapat menggunakan seperti setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Form ini nantinya akan dibagikan pada siswa, dari form ini nantinya kita akan mengetahui apakah media pembelajaran yang telah dibuat sudah bagus atau masih memerlukan perbaikan.

Leave a Comment more...

Media Pembelajaran Administrasi Perkantoran

by on May.13, 2018, under Uncategorized

Pertemuan ke-7 (23 April 2018)

Dosen pengampu : Bapak Agung Kuswantoro

 

Pada pertemuan ke-7 ini masih membahas tentang lomba media pembelajaran seperti pada pertemuan sebelumnya. Pembahasan kali ini difokuskan terkait pada kesiapan mahasiswa dalam mengikuti lomba tersebut. Dari perwakilan kelas, sudah ada dua kelompok yang mewakili. Kelompok pertama yaitu membuat media pembelajaran tentang tata ruang kantor, sedangkan kelompok kedua membuat media pembelajaran mengenai stenografi. Yang masih menjadi kendala bagi kelompok-kelompok tersebut yaitu terkait bagaimana pembuatan medianya. Mereka merasa kesulitan dalam hal tersebut. Kelompok tata ruang perkantoran akan membuat media pembelajatan berupa video 3D tentang tata ruang kantor. Sedangkan kelompok stenografi berencana akan membuat suatu aplikasi tentang steno yang berbasis android. Namun untuk kelompok yang stenografi ini masih dipertimbangkan karena dikurikulum K13 sekarang sudah tidak ada lagi mata pelajaran dijurusan Administrasi Perkantoran. Namun menurut Bapak Agung hal tersebut bukanlah masalah, walaupun tidak ada silabus tapi masih ada kompetensi dan hal itu tidak menjadi masalah untuk mengikuti lomba. Yang terpenting adalah kemauan dari mahasiswa itu sendiri untuk ikut berperan dalam lomba. Bapak Agung juga menegaskan bahwa apabila mahasiswa terutama yang menjadi wakil dari lomba tersebut merasa keberatan, maka lebih baik untuk tidak mengikutinya dan akan diganti dengan UTS membentuk kelompok dan membuat media pembelajaran dengan ketentuan seperti dalam lomba. Dan media tersebut dikumpulkan minggu ini juga. Kemudian dari Bapak Agung akan memilih media mana yang akan diikutsertakan dalam lomba. Sekali lagi Bapak Agung menegaskan bahwa beliau berharap ada perwakilan untuk mengikuti lomba tersebut agar jurusan  Pendidikan Administrasi Perkantoran dapat lebih maju dan mampu bersaing dengan jursan lainnya.

Leave a Comment more...

Media Pembelajaran Administrasi Perkantoran

by on May.13, 2018, under Uncategorized

Pertemuan ke-6 (16 April 2018)

Dosen Pengampu : Bapak Agung Kuswantoro

 

Pada pertemuan ke-6 ini, perkuliahan tidak banyak membahas terkait media pembelajaran. Perkuliahan kali ini difokuskan pada pembahasan terkait lomba media pembelajaran yang diadakan oleh Fakultas ekonomi yang merupakan bagian dari serangkaian kegiatan dalam memperingati ulang tahun fakulatas ekonomi. Bapak Agung menegaskan bahwa mahasiswa administrasi perkantoran harus ikut berpartisipasi dalam lomba tersebut. Lomba ini merupakan ajang bagi mahasiswa AP untuk unjuk kebolehan dalam memajukan jurusan administrasi perkantoran terutama dalam hal media pembelajaran. Karena sampai saat ini masih sangat sedikit produk media pembelajaran dari jurusan administrasi perkantoran. Masalah menang atau kalah jangan dipikirkan, yang terpenting adalah keinginan untuk mau berpartisipasi dalam lomba tersebut. Melalui kesempatan ini, mahasiswa administrasi perkantoran dapat menunjukka bahwa jurusan administrasi perkantoran juga bisa seperti jurusan-jurusan pendidikan lainnya. Dengan ikut berperan dalam lomba pembuatan media dapat meningkatkan pamor dari jurusan administrasi perkantoran sehingga jurusan administrasi perkantoran tidak dipandang sebelah mata. Diharapkan sekali bahwa mahasiswa administrasi perkantoran mengikuti lomba tersebut. Melalui lomba terserbut, mahasiswa dapat mengeksplor ide-ide kreatif yang nantinya akan menambah keilmuan dari jurusan administrasi perkantoran. Memang tema lomba ini cukup berat bagi mahasiswa, karean media yang dibuat harus berbasis IT. Namun yang terpenting adalah kemauan untuk terjun dalam lomba tersebut. Masalah menang atau kalah jangan dipikirkan, yang terpenting adalah keinginan untuk mau berpartisipasi dalam lomba tersebut.

Leave a Comment more...

Media Pembelajaran Administrasi Perkantoran

by on Apr.13, 2018, under Uncategorized

Mind Mapping dan Media

 

Pertemuan ke 5

Dosen Pengampu : Bapak Agung Kuswantoro

 

 

Pada pertemuan ke 5 perkuliahan dilakukan dengan cara berdiskusi. Diskusi ini terkait dengan tugas sebelumnya yaitu membuat mind mapping serta sekaligus menentukan media yang sesuai dengan mind mapping tersebut. Tiap kelompok mewakilkan satu orang untuk memaparkan mind mapping serta media yang akan dibuat kelompok tersebut. Dalam pemaparan  yang harus jelaskan yaitu mengenai mind mapping yang dibuat serta alasan mengapa memilih materi tersebut dan tentunya juga menjelaskan media apa yang akan dibuat. Pemarapan tiap kelompok dibatasi waktu yaitu maksimal 5 menit. Tata cara pemaparan yaitu dengan dibagi dua sesi. Sesi pertama merupakan pemaparan untuk kelompok 1-5 dan sesi kedua yaitu pemaparan oleh kelompok 6-10. Setelah pemaparan tiap sesi, mahasiswa dari kelompok lain boleh memberikan pertanyaan terkait dengan apa yang dipresentasikan oleh perwakilan tiap kelompok. Tiap sesi diakhiri dengan komentar dari pak Agung yaitu terkait apakah media yang akan dibuat oleh mahasiswa seseuai degan materi pembelajaran yang akan disampaikan.

Kelompok pertama memaparkan mind mapping dengan materi tata ruang kantor dan media yang akan dugunakan yaitu media 3 dimensi, membuat miniatur ruang kantor. Kelompok ke 2 memaparkan mind mapping dengan materi otomatisasi perkantoran. Media yang akan dibuat sama dengan kelompok pertama yaitu dengan media 3 dimensi, membuat miniatur kantor. Untuk kelompok 3 memaparkan mind mapping dengan materi arsip dinamis dan media yang akan digunakan yaitu dengan sterefoam. Kelompok 4 memilih materi siklus hidup arsip dengan menggunakan media video dimana nantinya didalam video tersebut akan ada wawancara terkait arsip. Kelompok 5 menjelaskan mind mapping dengan materi komunikasi dan media yang akan dibuat yaitu roda berkata. Sedangkan kelompok 6 memilih materi korespondensi dengan menggunakan media cetak, video, dan praktek. namun menurut pak agung, materi kelompok 6 perlu dipersempit karena cakupan materi kelompok 6 masih terlalu luas. Kelompok 7 memaparkan mind mappingn dengan materi lipatan surat dan media yang digunakan yaitu sterefoam. Selanjutnya kelompok 8 memaparkan mind mapping dengan materi stenografi dan media yang dipilih yaitu menggunakan permainan monopoli. Kelompok 9 memaparkan materi arsip dan memilih video sebagai medianya. Pemaparan diakhiri oleh kelompok 10 yang memilih materi pengantar ilmu administrasi dengan media teka teki silang.

Perkuliahan hari ini sangat menarik, dengan adanya pemaparan dan diskusi membuat suasana pembelajaran hidup serta materi pembelajaran yang diterima mahasiswa lebih mengena. Dengan perkuliaha hari ini mahasiswa memperoleh ilmu bagaimana membuat dan menyesuaikan materi dengan media yang akan dibuat.

Leave a Comment more...

Media Pembelajaran Administrasi Perkantoran

by on Apr.03, 2018, under Uncategorized

PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

 

Pertemuan ke 4 (2 April 2018)

Dosen pengampu : Bapak Agung Kuswantoro

 

Dalam pemilihan media pembelajaran ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Hal tersebut yaitu berkaitan dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Sebelum menentukan media apa yang dipakai dalam pembelajaran, kita harus terlebih dahulu paham dan mengusai tentang materi yang akan disampaikan. Pemahaman materi ini berkaitan dengan mengetahui jenis atau tipe materi yang akan disampaikan. Dengan pemahaman jenis atau tipe tersebut maka kita dapat mengetahui apakah materi yang akan disampaikan merupakan materi yang membutuhkan pemahaman ataukah materi yang membutuhkan analisis atau bahkan materi tersebut merupakan materi praktek. Sebagai contoh untuk materi yang membutuhkan pemahaman maka media pembelajaran yang tepat digunakan adalah media rekaman atau mp3. Pembelajaran dilakukan dengan melakukan latihan oral berulang-ulang. Sedangkan untuk materi pembelajaran yang membutuhkan keterampilan maka media pembelajaran yang cocok adalah dengan menggunakan alat peraga. Berbeda dengan materi pembelajaran yang membutuhkan analisis, media pembelajaran yang tepat yaitu dengan menyediakan tempat pembelajaran yang tenang dan sunyi. Hal ini dilakukan karena materi yang membutuhkan analisis memerlukan konsentrasi yang tinggi.

Pemahaman materi ini bertujuan agar kita nantinya tidak salah dalam menggunakan atau membuat media pembelajaran atau dengan kata lain dengan adanya pemahaman ini maka kita membuat media pembelajaran yang tepat, dimana media pembelajaran itu disesuaikan dengan tipe materi yang akan disampaikan. Materi pemilihan media pembelajaran ini dapat dipelajari melalui buku “Media Pembelajaran” karangan Prof. dr. Azhar Arsyad, M.A. pada halaman 67-78. Perlu diingat bahwa tujuan penggunaan media pemebelajaran adalah untuk memudahkan kita dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik, sehingga peserta didik akan lebih mudah menangkap informasi yang disampaikan oleh guru. Jadi dengan kata lain bahwa media pembelajaran hanyalah sebuah alat atau perantara untuk menyampaikan informasi dan agar informasi yang akan diberikan tersampaikan kepada peserta didik maka terlebih dahulu harus memahami tipe materi yang akan disampaikan sehingga kita dapat membuat media atau alat pembelajaran yang sesuai dan tepat.

Leave a Comment more...

Media Pembelajaran Administrasi Perkantoran

by on Apr.03, 2018, under Uncategorized

MELIHAT VIDEO PEMBELAJARAN PERKANTORAN

 

Pertemuan ke 3 (26 Maret 2018)

Dosen Pengampu : Bapak Agung Kuswantoro

 

Pada pertemuan sebelumnya kita telah mempelajari tentang pengembangan media pembelajaran. Pada pertemuan ke 3 ini, perkuliahan difokuskan pada penayangan video yang berasal dari youtube. Video ini merupakan video yang berkaitan dengan media pembelajaran yang digunakan dalam suatu mata pelajaran. Salah satu video yang ditampilkan adalah media pembelajaran kognitif yaitu berkaitan dengan teori. Dimana dalam video tersebut menampilkan tulisan-tulisan materi pembelajaran. Dan menurut saya media tersebut kurang cocok karena pembelajaran kognitif yang disampaikan  akan cenderung membuat proses pembelajaran berlangsung dengan membosankan dan mengantuk.  Video selanjutnya yang ditampilkan yaitu berkaitan dengan praktek penyimpanan surat menggunakan sistem tanggal. Penampilan dalam prakterk video tersebut sudah cuku

p baik. Kekurangan dari video praktik tersebut adalah kurangnya totalitas dalam pembuatan video. Kurangnya totalitas ini terkait kurang maksimalnya penggunaan alat peraga dan penampilan tiap pemeran. Sehingga dalam video tersebut kurang mencerminkan bagaimana keadaan perkantoran yang sebenarnya.  Masih terkait video dengan video praktek, video selanjutnya yaitu berkaitan dengan praktek perkantoran. Video pertama tentang praktek perkantoran sudah cukup bagus namun masih kurang dalam pemilihan kata-kata yang diucapkan pemeran sehingga orang yang melihat video tersebut merasa aneh. Video kedua tentang praktek perkantoran yang diperankan oleh kakak tingkat prodi pendidikan admnistrasi perkantoran angkatan 2014 sudah baik. Namun ada sedikit koreksi yaitu kurangnya totalitas dalam melaksanakan suatu peran sehingga peran yang dilakukan masih terlihat kaku.

Berbeda dengan video pembelajaran yang berasal dari luar negeri. Di luar negeri pembuatan media pembelajaran tentang administrasi perkantoran sudah bagus. Salah satu video yang ditampilkan yaitu berkaitan dengan praktek perkantoran penyimpanan arsip. Dalam video tersebut terlihat bahwa peralatan yang digunakan sudah sangat baik seperti penggunaan laci penyimpanan arsip yang baik serta penggunaan guide dalam laci yang berwarna-warni. Video tersebut juga didukung dengan latar pengambilan video yaitu suasana perkantoran, sehingga membuat video tersebut lebih menarik dan mampu menghidupkan suasana pembelajaran serta informasi yang ingin disampaikan dapat diterima oleh peserta didik. Video kedua yang berasal dari luar negeri yaitu berkaitan dengan kognitif. Dalam video tersebut ditampilkan beberapa orang yang ditanyai mengenai pendapat mereka tentang konsep administrasi. Video tersebut sangat bagus jika digunakan sebagai media pembelajaran karena dapat merangsang peserta didik untuk berfikir.

Dari penampilan video-video tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan yaitu antara video pembelajaran administrasi perkantoran yang berasal dari dalam negeri dengan video pembelajaran yang bersumber dari luar negeri. Setelah penayangan video-video tersebut, pembelajaran selanjutnya yaitu pembuatan peta konsep tentang administrasi. Dalam pembuatan peta konsep tersebut harus memperhatikan karakteristik yang melekat dalam administrasi tersebut. Selain itu juga harus memperhatikan unsur-unsur yang ada dalam admnistrasi. Dengan adanya pemahaman mengenai karakteristik dan unsur-unsur dari materi yang akan disampaikan maka selanjutnya kita dapat mengetahui apakah materi tersebut termasuk ranah afektif, psikomotorik, atau mungkin ranah kognitif. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan media pembelajaran, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui dan memahami karakteristik dan unsur dari materi yang akan disampaikan. Sehingga akan lebih mudah mengetahui ranah dari materi tersebut dan selanjutnya kita dapat membuat media pembelajaran yang tepat dan sesuai dimana informasi yang ingin disampaikan dapat diterima oleh peserta didik.

Leave a Comment more...

Negeri Diatas Awan #5

by on Nov.19, 2015, under Uncategorized

Negeri diatas awan. Apa yang ada dipikiran kalian ketika mendengar negeri diatas awan ? mungkin diantara kalian ada yang berpikir bahwa negeri diatas awan itu adalah negeri dongeng, negeri khayalan, dan sebagainya. Tapi sebenarnya negeri diatas awan itu adalah sebutan bagi suatu daerah di salah satu kabupaten yang ada di provinsi Jawa Tengah, tepatnya di kabupaten Wonosobo. Daerah yang disebut sebagai negeri diatas awan adalah suatu yang sebenarnya bernama DIENG. Bagi kalian yang orang asli kabupaten Wonosobo, pasti sudah tak asing lagi dengan DIENG.

Dieng adalah suatu dataran tinggi yang terletak di kabupaten Wonosobo. Dieng memiliki aset berupa wisata. Dieng menawarkan pemandangan yang sangat indah dengan berbagai tempat wisata yang begitu menarik. Berikut beberapa tempat wisata yang ada di Dieng yaitu, Telaga Warna, Kawah Sikidang, Candi arjuna, Si kunir, dan lain sebagainya. Setiap wisata memiliki kemenariakan tersendiri.

Salah satu tempat wisata yang sedang terkenal di Dieng saat ini adalah Si Kunir. Si Kunir merupakan tempat wisata yang menawarkan keindahan Sunrise. Di Sikunir kita dapat bermalam di Sikunir dengan mendirikan tenda-tenda, dan pada pagi harinya kita dapat melihat Golden Sunrise.

Dieng selain memilki potensi wisata yang begitu besar juga memiliki potensi pertanian. Pertanian yang ada di Dieng yaitu pertanian Kentang, Kubis, dan sebagainya. Banyak petani di Dieng yang sukses karena menanam kentang, kubis dan sebagainya. Dan kebanyakan pekerjaan warga Dieng adalah sebagai petani terutama petani kentang.

Leave a Comment more...

MAHASISWA SEKARANG, MAHASISWA DOLOE ?????

by on Nov.19, 2015, under Uncategorized

 

 

Mahasiswa sekarang dan mahasiswa dulu, apakakh ada perbedaan dari dua pernyataan tadi ? perbedaan dalam hal apakah ? mari kita lihat terlebih dahulu sejarah perkambangan mahasiswa, so lets check it out !

1908 = budi utomo yang merupakan awal pergerakan mahasiswa

1928 = sumpah pemuda yang menandakan menyatunya seluuruh pemuda   Indonesia

1945 = terjadi influence atau dapat diartikan mahasiswa memiliki   pengaruh, missal dalam kermerdekaan

1966 = kebangkitan gerakan mahasiswa, contoh realnya adalah dalam hal penggulingan presiden soeharto.

1975 = terjadi peristiwa MALARI(Malapetakan 15 Januari

1978 = Ancaman apatisme

1998 = semangat reformasi

Lalu apa sebenarnya yang mendasari perbedaan mahasiswa sekarang dan mahasiswa dulu ? dalam hal kontribusi kah ? memang jika dilihat dalam hal kontribusi jelas berbeda antara mahasiswa dulu dengan mahasiswa sekarang. Mahasiswa jamn dulu, partisipasi mereka lebih bersifat aksi dimana mereka benar-benar memperhatikan apa yang seharusnya menjadi milik rakyat. Mereka rela mengorbankan jiwa dan raganya dalam meraih kemerdekaan. Lalu sebagai mahasiswa yang duduk dibangku perkuliahan era ini, apa yang harus kita lakukan ? apakah melakukan perang seperti yang dilakukan mahasiswa dulu dalam meraih kemerdekaan ? sebenarnya tugas dan tanggungjawab mahasiswa akan berbeda dilihat dari setiap eranya. Kita sebagai mahasiswa sekarang tidak mungkin jika kita melakukan perang utnuk meraih kemerdekaan karean saat ini Negara ini secara hukum telah merdeka. Yang perlu kita lakukan sebagai mahasiswa saat ini adalah mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif yang dapat mengharumkan Indonesia missal melalui prestasi. Dan tidak lupa kita juga berperan sebagai social control yang mengawasi jalannya kebijakan pemerintah terhadap rakyat. Pada intinya kita itu dituntut untuk melakukan suatu perubahan, dan perubahan itu tidak selalu melalui aksi demonstrasi, tapi buatlah perubahan sesuai dengan passion yang kita miliki 😀

 

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti bidikmisi Blog Awards di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

Leave a Comment more...

SISWA dan MAHASISWA #3

by on Nov.19, 2015, under Uncategorized

 

 

Siswa dan mahasiswa adalah 2 kata yang memiliki makna yang berbeda. Sebenarnya ada perbedaan yang mencolok antara siswa dan mahasiswa. Meskipun sama-sama menempuh jalur pendidikan, siswa masih berusaha mencari jati diri dan sikap. Siswa mulai aktif berikir mengenai dirinya dan meraba masa depannya. Dalam hal ini, para siswa dituntut memandang sesuatu secara nyata meskipun sikap dewasa belum terbentuk secara keseluruhan. Dan dalam hal ini siswa masih memerlukan panduan dari orangtua, keluarga, dan masyarakatnya dalam menentukan dirinya dan masa depannya. Sedangkan mahasiswa merupakan tingkatan tertinggi dalam dunia pendidikan yang memikul tanggungjawab untuk memajukan instansi, masyarakat dan bangsa. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa dan mahasiswa. Terutama apabila dilihat dari sudut pandang tanggung jawab. Sebagai seorang mahasiswa kita memiliki tanggung jawab yang lebih besar daripada seorang siswa. Sebagai mahasiswa, kita dituntut untuk dapat memberikan suatu kontribusi untuk masyarakat dan Negara. Mahasiswa dapat pula berperan sebagai penggerak dan pengontrol pemerintah. Mengontrol dalam arti sebagai suatu kelompok yang mengawasi perilaku pemerintah apakah sesuai dengan aspirasi masyarakat atau belum. Seringkali mahasiswa dijuluki sebagai Agent of change, iron stock, dan moral forst. Yang masing-masing dari julukan tersebut memiliki arti dan tanggungjawab yang berhubungan denga kesejahteraan masyarakat. Intinya kita sebagai mahasiswa dituntut untuk dapat memberikan kontribusi yang lebih untuk masyarakat dan Negara, entah itu berwujud prestasi dalam pendidikan atau yang lainnya. Yang terpenting adalah, kita sebagai mahasiswa harus dapat memberiakan kontribusi berupa hal-hal yang positif untuk kemajuan Negara terutama untuk hak-hal yang sesuai dengan aspirasi masyarakat.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti bidikmisi Blog Awards di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

 

 

Leave a Comment more...

Moral Konservasi dan Rumah Ilmu #2

by on Nov.19, 2015, under Uncategorized

Moral konservasi. Apa itu moral konservasi ? moral konservasi dapat diartikan sebagai suatu perilaku yang sesuai dengan nilai karakter konservasi. Nilai karakter konservasi itu meliputi religious, cerdas, adil, tanggungjawab, peduli, tolerant, demokratis, cinta tanah air, tangguh dan santun. Lalu permasalahannya, masih relevankah nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sebagai suatu pembelajaran ?

Melihat realitas sekarang, banyak terutama para pemuda yang kehilangan akan perilaku konservasi mereka. Mudahnya budaya asing yang masuk ke Indonesia adalah salah satu penyebabnya. Mereka lebih membangga-banggakan budaya luar daripada budaya negeri ini. Dari fenomena ini dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai dalam karakter konservasi itu sudah mulai luntur. Tidak hanya itu, lunturnya karakter konservasi juga ditandai dengan mulai hilangnya norma atau nilai-nilai kesopanan dalam masyarakat. Tidak sedikit dari kita yang melupakan norma atau biasanya orang jawa menyebutnya dengan unggah ungguh. Mereka lebih meniru nilai perilaku dari budaya asing. Seolah-olah mereka itu bangga dan pantas atau sesuai dengan perilaku budaya asing tersebut. Padahal sebenarnya, bagaimanapun budaya kita itu lah budaya yang seseuai dengan karakter bangsa kita karena  budaya tersebut adalah budaya yang sudah turun temurun dalam negeri ini. Kita sebagai mahasiswa memiliki kewajiban untuk menjaga dan menyadarkan teman kita atau bahkan masyarakat untuk tetap berpegang teguh pada nilai-nilai konservasi dan budaya di negeri ini. Betapa berpengaruhnya perilaku generasi muda untuk Indonesia.

Lalu apa hubungannya moral dengan Rumah ilmu ? melalui moral yang baik atau moral yang sesuai dengan nilai konservasi, berarti kita turut mengembangkan dan menjaga ilmu yang ada. Ilmu merupakan suatu budaya yang dapat diwariskann secara turun termurun. Dalam pengembangan ilmu kita harus berpedoman dalam moral konservasi sehingga kita dapat mewujudkan universitas konservasi yang bereputasi.

 

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti bidikmisi Blog Awards di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

Leave a Comment more...

Looking for something?

Use the form below to search the site:

Still not finding what you're looking for? Drop a comment on a post or contact us so we can take care of it!

Blogroll

A few highly recommended websites...

    Archives

    All entries, chronologically...