Jumlah Pengunjung

Materi Sosiologi SMA/MA Kelas XI Peminatan IS BAB 2: Berbagai Permasalahan Sosial dalam Masyarakat

permasalahan sosial

Masalah-masalah sosial menyangkut nilai-nilai dan moral. Masalah tersebut merupakan persoalan karena menuyangkut tata kelakuan yang immoral, berlawanan dengan hukum, dan bersifat merusak. Oleh sebab itu, masalah-masalah sosial tidak mungkin ditelaah tanpa mempertimbangkan ukuran-ukuran masyarakat mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.

Kepincangan-kepincangan yang dianggap sebagai masalah sosial oleh masyarakat tergantung dari sistem nilai sosial masyrakat tersebut. Akan tetapi, ada beberapa persoalan yang dihadapi oleh masyarakat-masyarakat yang pada umumnya sama, diantaranya yaitu:

A. Kemiskinan

            Kemiskinan diartikla sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengfan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maup[un fisiknya dalam kelompok tersebut.

            Pada masyarakat yang bersahaja susunan dan organisasinya, muingkin kemiskinan bukan merupaqkan masalah sosial karena mereka menganggap bahwa semuanya telah ditakdirkan sehingga tidak ada usaha-usaha untuk mengatasinya. Faktor-faktor yang menyebabkan mereka membenci kemiskinan adalah karena kesadaran behwa mereka telah gagal untuk memperoleh lebih dari pada apa yang telah dimilikinya dan perasaan akan adanya ketidakadilan.

            Pada masyarakat modern yang rumit, kemiskinan menjadi suatu maslah sosial karena sikap membenci kemiskinan tadi. Seseorang meraasa miskin bukan karena kurang makan, pakakian, atau perumahan, namum karena harta miliknya dianggap tidak cukup untuk memenuhi taraf kehidupan yang ada.

         Secara sosiologis, sebab-sebab timbuilnya maslah klemiskinan adlah karena salah satu lembaga kemasyarakatan tidak berfungsi dengan baik, yaitu lembaga kemasyarakatan di bidang ekonomi.

B. Kejahatan

               Berdasarkan sosiologi, kejahatan disebabkan karena kondisi-kondisi dan proses-proses sosila yang sama yang menghasilkan perilaku-perilaku sosial yang lainnya. Analisis terhadap kondisi dan proses-proses tersebut mengjasilkan dua kesimpulan, pertama, terdapat hubungan antara variasi angka kejahatan dengan variasi organisasi-organisasi sosial dinana kejahatan tersebut terjadi. Kedua, para sosiolog berusaha untuk menetukan proses-proses yqang menyebabkan seseorang menjadi penjahat. Analisis ini bersifat sosial psikologis. Perilaku jahat dipelajari dalam interaksi dengan orang-orang lain dan orang tersebut mendapatkan perilaku jahat sebagai hasil interaksi yang dilakukannya dengan orang-orang yang berperilaku dengam kecenderungan melawan norma hukum yang ada. Suatu gejala kejahatan yang perlu mendapatkan perhatian adalah white-collar crime, yaitu kejahatan yang dilakukan oleh pengusaha atau pejabat di dalam menjalankan peran dan fungsinya. Untuk mengatasi masalah kejahatan dapat menggunakan tindakan preventif dan represif.

C. Disorganisasi Keluarga

             Disorganisasi keluarga adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajibannya yang sesuai dengan peran sosialnya.

Secara sosiologis, bentuk-bentuk disorganisasi keluarga adalah:

  1. Unit keluarga yang tidak lengkap karena hubungan di luar perkawinan walaupun hal ini secara yuridis dan sosial belum terbentuk suatu keluarga, bentuk ini dapat digolongkan sebagai disorganisasi keluarga.
  2. Disorganisasi keluarga karena putusnya perkawinan.
  3. Adanya kekurangan dalam keluarga tersebut dalam hal komuniklasi antara anggota-anggotanya.
  4. Krisis keluarga, karena salah satu yang bertindak sebagai kepala keluarga meninggalkan rumah.
  5. Krisis keluarga yang disebabkan karena factor intern, misalnya karena terganggunya keseimbangan jiwa salah seorang anggota keluarga.

D. Masalah Generasi muda dalam masyarakat modern

             Masalah generasi muda pada umumnya ditandai oleh dua ciri yang berlawanan, yaitu keinginan untuk melawan dan sikap yang apatis.Generasi muda biasanya menghadapi masalah sosial karena dia msaih perlu banyak belajar mengenai nilai dan norma yang ada di masyarakatnya. Pada masyarakat yang sedang mengalami masa transisi, generasi muda seolah-oleh terjepit diantara norna-norma yang lama dan norma-norma yang baru. Masa remaja dirasakan sebagai masa krisis karena karena belum adanya pegangan, sedangkan kepribadiannya sedang mengalami pembentukan.

            Demonstration effect yang sangat kuat danseterusnya merupakan maslah-maslaah yang terjadi secara sosiologis. Masalah tersebut antara lain dapat diurutkan sebagai berikut:

  • Persoalan sense of value yang kurang ditanamkan oleh orang tua.
  • Timbulnya organisasi-organisasi pemuda informal yang tingkah lakunya tidak disukai oleh masyarakat pada umumnya.
  • Timbulnya usaha-usaha generasi muda yang bertujuan untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam masyarakat yang disesuaikan dengan nilai generasi muda.

E. Peperangan

          Sosiologi menganggappeperangan sebagai suatu gejala sosial yang disebabkan oleh berbagai factor. Peperangan merupakan satu bentuk pertentangan yang yang diakhiri dengan suatu bentuk akomodasi Peprangan mengakibatkan disorganisasi dalam berbagai aspek kemasyarakatan, baik bagi negarea yang keluar sebagai pemenang maupun negara yang kalah.

F. Pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat

  • Pelacuran

Pelacuran dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri kepada umum untuk melakukan perbuatan-perbuatan seksual dengan mendapatkan upah. Pelacuran memiliki dampak yang besar terhadap moral.

  • Delikuensi anak-anak

Sorotan terhadap delikuensi anak-anak di Indonesia terutama tertuju pada perbuatan-perbuatan pelanggaran yang dilakukan oleh anak-anak muda dari kelas-kelas sosial tertentu.

  • Alkoholisme

Masalah alkohomisme dan pemabuk pada kebanyakan masyarakat pada umumnya tidak berkisar pada apakah alcohol boleh atau dilarang digunakan. Persoalan pokoknya adalah siapa yang boleh menggunakannya, dimana, kapan, dan dalam kondisi yang bagaimana. Pola meminum minuman yang mengandung alcohol dalam batas-batas tertentu dianggap biasa, akan tetapi, kalau perbuatan tersebut mengakibatkan keadaan mabuk, hal itu dianggap sebagai penyimpangan.

  • Homoseksualitas

Secara sosiologis, homoseksual adalah seseorang yang cenderung mengutamakan orang yang sejenis kelaminnya sebagai mitra seksual. Homoseksualitas merupakan pola perilaku para homoseksual.

Homoseksual dapat digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu\;

  • Golongan yang secara aktif mencari mitra kencan di tempat-tempat tertentu, misalnya di bar-bar homoseksual.
  • Golongan pasif, artinya yang menunggu.
  • Golongan situasional yang mungkin bersikap pasif atau melakukan tindakan-tindakan tertentu.

G. Masalah kependudukan

             Penduduk suatu negara adalah subytek serta obyek pembangunan. Salah satu tanggung jawab utama negara adalah meningkatkan kesejahteraan penduduk serta mangambil langkah-langkah pencegahan terhadap gangguan kesejahteraan. Kesejahteraan penduduk di suatu negara, terutama di negara berkembang ternyata mengalami gangguan oleh perubahan-perubahan demografis. Di Indonesia, gangguan-gangguan tersebut menimbulkan masalah-masalah, antara lain:

  • Bagaimana menyebarkan penduduk, sehingga tercipta kepadatan penduduk yang merata.
  • Bagaimana mengusahakan penurunan angka kelahiran, sehingga perkembangan kependudukan dapat diawasi dengan seksama.

H. Masalah lingkungan hidup

           Masalah lingkungan hidup yang bisa mengakibatkan maslaah gejala sosial salah satunya adalah masalah pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan akan terjadi apabila di dalam lingkungan hidup manusia, baik yang bersifat fisik, biologis, maupun sosial, terdapat suatu bahan yang merugikan eksistensi manusia. Hal itu disebabkan karena bahan tersebut terdapat dalam konsentrasi yang besar, yang pada umumnya merupakan hasil dari aktivitas manusia sendiri. Masalah pencemaran biasanya dibedakan dalam beberapa klasifikasi, seperti pencemaran udara, pencemaran tanah, pencemaran air, serta pencemaran kebudayaan. Bahan pencemarnya adalah pencemar fisik, pencemar biologis, pencemar kimiawi, dan pencemar budaya atau sosial.

I. Birokrasi

       Birokrasi merupakan organisasi yang bersifat hierarkis, yang ditetapkan secara rasional untuk mengoordinasikan pekerjaan orang-orang untuk kepentingan pelaksanaan tugas-tugas administrative. Di dalam sosiologi, pengertian tersebut menunujuk pada suatu keadaan yang netral, artinya sosiologi tidak mempersoalkan apakah birikrasi itu bersifat menghambat atau melancarkan berputarnya roda pemerintahan. Biasanya dipergunakan istilkah bureaucratism untuk menunjuk pada birokrasi yang justru menghambat roda pemerintahan, yang berareti bahwa birokrasi tersebut menyimpang dari tujuannnya yang sering disebut red-tape.

Sumber : Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.

Leave a Reply

You can use these HTML tags

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

  

  

  

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: