Materi Sosiologi Kelas XII BAB 2: Globalisasi dan Perubahan Komunitas Sosial


globalisasi

Pengertian
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Sedangkan Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.
Hubungan Antara Globalisasi & Komunitas
Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, kelompok-kelompok masyarakat selalu mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kebudayaan juga mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah.
Di era globalisasi ini masyarakat harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada Hegemoni “budaya asing” yang memberikan iming-iming berupa kenikmatan, glamouritas dan bertendensi pada propaganda modernitas sangat kuat mencengkeram masyarakat untuk merelakan dirinya terseret arus. Sebuah krisis jatidiri bangsa ini akan selalu tumbuh dan berkembang seiring dengan pesatnya arus modernisasi dan globalisasi yang menerjang negeri ini, sehingga faham-faham konsumerisme, pragmatisisme, liberalisme, materialisme, kapitalisme dan hedonisme yang berasal dari dunia barat akan selalu meracuni masyarakat negeri ini.

PERUBAHAN BUDAYA DALAM GLOBALISASI ; KESENIAN YANG BERTAHAN DAN YANG TERSISIHKAN
Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salh satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh.

Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan massa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa.
Sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang bermuara dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, dll melalui stasiun televisi di tanah air. Belum lagi siaran tv internasional yang bisa ditangkap melalui parabola yang kini makin banyak dimiliki masyarakat Indonesia. Sementara itu, kesenian-kesenian populer lain yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari manca negara pun makin marak kehadirannya di tengah-tengah kita. Fakta yang demikian memberikan bukti tentang betapa negara-negara penguasa teknologi mutakhir telah berhasil memegang kendali dalam globalisasi budaya khususnya di negara ke tiga.
Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi. Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia.
Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis Indonesia, baik yang rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakat pertanian. Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya. Sekalipun demikian, bukan berarti semua kesenian tradisional kita lenyap begitu saja. Ada berbagai kesenian yang masih menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatif terus berkembang tanpa harus tertindas proses modernisasi. Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas. Akibatnya masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka.
Bukan berarti semua kesenian tradisional lenyap begitu saja. Ada berbagai kesenian yang masih menunjukkan eksistensinya. Misal: kesenian tradisional “Ketoprak” yang dipopulerkan ke layar kaca oleh kelompok Srimulat. Kesenian ketoprak sesungguhnya memiliki penggemar tersendiri, terutama ketoprak yang disajikan dalam bentuk siaran televisi, bukan ketoprak panggung. Dari segi bentuk pementasan atau penyajian, ketoprak termasuk kesenian tradisional yang telah terbukti mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Selain ketoprak masih ada kesenian lain yang tetap bertahan dan mampu beradaptasi dengan teknologi mutakhir yaitu wayang kulit.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Kearifan Lokal dan Identitas Budaya
Suatu kenyataan yang sudah dinikmati manusia di era globalisasi adalah kemakmuran, kemudahan dan kenyamanan. Namun demikian era yang serba mudah dan nyaman menimbulkan pengaruh positif dan juga hal negatif yang akan mengancam dan sulit untuk dihindari. Globalisasi menyebabkan segala aspek kehidupan terpenaruhi, misalnya sistem ekonomi, budaya dan lingkungan hidup manusia.
Era globalisasi dalam hal ini perkambangan terkhnologi dan informasi memberi andil yang besar dalam pertumbuhan ekonomi dunia, bahkan tekhnologi juga menjadi indicator kamajuan suatu negara. Perkembangan ekonomi akan menjadi lebih cepat apabila didukung oleh faktor kamajuan tekhnologi. Tekhnologi merupakan langkah lanjut dari peranan, modal dan jasa untuk perkembangan ekonomi. Makin cangggih tekhnologi berarti makin tinggi efesiensi pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Namun demikian kemajuan tekhnologi tidak hanya memberikan dampak-dampak positif pada sistem ekonomi, dampak negatif juga muncul secara bersamaan. Hal ini juga dapat menjurus kepada pemborosan sumber daya alam, meningkatkan kriminalitas dan timbulnya berbagai masalah akibat semakin makmurnya dan sejahteranya ekonomi suatu negara, sementara di daerah atau negara lain.
Selain dampak terhadap perekonomian globalisasi juga berdampak terhadap sosial budaya masyarakat (kearifan lokal). Globalisasi telah mendorong terjadinya pergeseran atau perubahan terhadap sistem atau aturan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Perkembangan tekhnologi memiliki andil yang sangat besar dalam menggiring remaja-remaja kita kearah dekandensi moral. Rusaknya mental dan akhlak remaja kita diakibatkan oleh gaya hidup yang kapitalis,materialistik dan individualistik. Selain itu menjamurnya situs-situs internet yang menyajikan gambar-gambar vulgar yang bisa diakses secara bebas semakin menambah deretan kerusakan remaja.
Hal tersebut di atas menyebabkan kearifan-kearifan yang berlaku dalam masyarakat mulai terkikis. Masyarakat memiliki adat yang dikenal sebagai ada kedaerahan (kerifan lokal) yang merupakan symbol kebangsaan, namun saat ini, hampir tidak lagi makna yang berarti di era globalisasi. Kita sulit memberikan batasan-batasan yang jelas antara budaya lokal dan budaya barat. Walaupun ada upaya pewarisan kearifan lokal dari generasi ke generasi, tidak ada jaminan bahwa kearifan lokal akan tetap kukuh menghadapi globalisasi.

PENGERTIAN LOCAL WISDOM
Kearifan Lokal atau sering disebut Local Wisdom adalah semua bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman, atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas ekologis (Keraf, 2002). Sedangkan menurut Gobyah, 2009 kearifan lokal didefinisikan sebagai kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah.
Dari kedua definisi tersebut maka local wisdom dapat diartikan sebagai nilai yang dianggap baik dan benar yang berlangsung secara turun-temurun dan dilaksanakan oleh masyarakat yang bersangkutan sebagai akibat dari adanya interaksi antara manusia dengan lingkungannya.

PENGERTIAN CULTURE IDENTITY
Culture Identity dapat diartikan sebagai cara berpikir, bertindak/berperilaku individu/kelompok yang sudah menjadi karakter dalam diri mereka masing-masing. Biasanya para ahli juga mengiringi identitas budaya dengan kata identitas nasioanal yang berarti jatidiri nasional atau kepribadian nasional. Jatidiri nasional suatu bangsa tentu berbeda dengan jatidiri bangsa lain. Ini disebabkan oleh perbedaan latar belakang sejarah, kebudayaan, maupun geografi. Jatidiri nasional bangsa Indonesia terbentuk karena rakyat Indonesia memiliki pengalaman sejarah yang sama. Pengalaman sejarah yang sama itu dapat menumbuhkan kesadaran kebangsaan yang kemudian pada ujungnya melahirkan identitas nasional. Di Indonesia, tentunya Identitas Budaya manusia Indonesia tentunya berdasarkan kebudayaan nasional dengan beragam kebudayaan lokal, terutama dalam hal moralitas, kehidupan sosial, musyawarah mufakat, gotong royong, persatuan dan kesatuan dan nilai-nilai khasanah bangsa lainnya.

Sumber:
Frieda. 2015. Globalisasi dan Perubahan Komunitas Sosial. (https://blog.unnes.ac.id/frieda03/category/sosiologi-sma/ Diakses 16 desember 2015 pada 20:30)

 

  1. Belum dikomentari.
(tidak akan di tunjuk-tunjukan)


Lewat ke baris perkakas