Kategori untuk Arsip Sosiologi

FENOMENA ANAK JALANAN DI DAERAH TUGU MUDA SEMARANG

20141121_163824

PENDAHULUAN

Indonesia sebagai sebuah negara berkembang memiliki berbagai masalah yang kompleks dalam proses perjalanannya. Berbagai masalah tersebut merupakan hasil dari kondisi yang belum stabil antara golongan atas dan golongan bawah. Hal ini disebabkan adanya kesenjangan sosial dimana masih banyak masyarakat yang serba kekurangan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka hidup dalam kekurangan karena beberapa faktor internal dan eksternal. Tidak adanya kemampuan dan keterampilan, serta sikap malas untuk mencari pekerjaan merupakan faktor internal. Sedangkan dari faktor eksternal karena tidak adanya lapangan pekerjaan. Baca hingga selesai »

8 Komentar

FENOMENA MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA EKSISTENSI DIRI KALANGAN REMAJA

Abstrak
Globalisasi merupakan fenomena mendunia yang menyatukan masyarakat satu dengan yang lain. Globalisasi mengakibatkan kemajuan pengetahuan dan teknologi. Salah satunya adalah internet yang merupakan bagian dari teknologi yang canggih, yang di dalamnya terdapat berbagai macam media sosial. Media sosial ini adalalah sarana komunikasi sosial secara online di dunia maya. Media sosial ini memberikan pengaruh besar terhadap masyarakat. Pengaruhnya yakni media sosial sebagai media komunikasi edukasi, dimana masyarakat dapat memberikan pendapat dan saling memberikan informasi satu sama lain. Di sisi lain media sosial juga dapat mengubah karakter masyarakat. Media sosial juga berguna sebagai media eksistensi diri. Masyarakat yang menggunakan media sosial dapat menampilkan kegiatan dan aktifitas yang dikerjakan, mengeluarkan pendapat-pendapat, dan mengekspresikan perasaan mereka.

Kata Kunci: Internet, Media Sosial, Pengaruh Baca hingga selesai »

Belum ada komentar

Kehidupan Nelayan Daerah Bulu Jepara

C360_2014-10-24-17-16-27-770

Observasi
– Daerah : Bulu, Jepara
– Waktu : Jumat 24 Oktober 2014, pukul 17.00 WIB
Narasumber
– Nama : Bapak Sukandar
– Usia : 61 tahun

1. Kehidupan
Bapak Sukandar adalah orang asli Lamongan, yang kemudian tinggal di Jepara bersama istri dan anaknya. Istri Pak Sukandar berasal dari Indramayu. Pak Sukandar dan istrinya mempunyai 6 orang anak. Di Jepara Pak Sukandar bermata pencaharian sebagai seorang nelayan. Pak Sukandar ini ternyata tidak pernah makan bangku sekolah, dan hingga sekarang beliau buta aksara. Walaupun buta aksara beliau mengerti bahasa Indonesia dan Jawa. Baca hingga selesai »

2 Komentar

Lewat ke baris perkakas