Kebudayaan Dalam Masyarakat Islam

November 27th, 2015 by sarasnoya45 Leave a reply »

Kebudayaan adalah suatu fenomena universal, setiap bangsa dan masyarakat memilikinya. Meski dalam bentuk dan warna yang berbeda. Keduanya saling berkaitan, manusia menciptakan kebudayaan, namun disisi yang lain manusia diciptakan oleh kebudayaan.

 

Islam hadir dengan tujuan rahmatan lil’alamin untuk mengimbangi permasalahan yang diproduksi oleh kebudayaan dimanapun dan kapanpun. Karena mengemban visi rahmatan lil’alamin, Islam hadir untuk memberikan kontribusi positif disetiap dinamika ruang dan waktu termasuk kebudayaan. Eksistensi manusia di dunia ditandai dengan upaya tiada henti-hentinya untuk menjadi manusia. Upaya ini berlangsung dalam dunia ciptaanya sendiri, yang berbeda dengan dunia alamiah, yakni kebudayaan.

 

Manusia mempunyai kesempatan untuk menciptakan kebudayaan. Dalam konteks dakwah melalui pendekatan kebudayaan, masyarakat Islam (muslim) memiliki ruang untuk melakukan pengembangan terhadap eksternalisasi kebudayan itu sesuai dengan visi dakwah Islam. Atau mungkin melakukan internalisasi objektivitas kebudayaan untuk melakukan penetrasi pengembangan masyarakat yang Islami. Artinya, masyarakat Islam hanya tinggal mentransformasikan nilai-nilai Islam.

 

Dalam konteks keindonesiaan, hal tersebut telah dilakukan oleh para pengemban panji dakwah nusantara. Para Wali melakukan pengembangan dakwah terhadap masyarakat melalui pendekataan kebudayaan wayang, mereka melakukan eksplorasi objektivitas kebudayaan agama hindu yang kala waktu itu berupa wayang. Selanjutnya, mereka melakukan eksplorasi berupa perubahan cerita dengan tidak merubah tokoh-tokoh pewayangan untuk kemudian melakukan Internalisasi nilai Islami terhadap masyarakat jawa.

 

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Advertisement

Leave a Reply

Skip to toolbar