Aliran Seni Rupa dan Tokoh-tokohnya

November 27, 2015 in Uncategorized | Comments (0)

1.   Primitivisme :
Adalah corak karya seni rupa yang memiliki sifat sederhana , naïf , spontan , murni , baik  dari segi pengolahan bentuknya maupun pewarnaan . Perwujudan bentuk dekoratif , ornamen , dengan pengulangan motif yang sama.

2.   Naturalisme :
Adalah corak karya seni rupa yang teknik pelukisannya berpedoman pada peniruan alam yang sebenarnya . Sehingga seniman terikat sekali pada hukum proporsi , anatomi , perspektif , dan tekni pewarna untuk mencapai kemiripan sesuai dengan apa yang dicerap mata.
Tokoh : Basuki Abdullah , Trubus , Pringadi , Dullah , Abdullah SR , Rustamaji.

3.   Realisme :
Corak karya seni rupa ini menunjukan keyakinan seminan terhadap realisme dunia yang kesal mata sebagai obyek pencipta karya seni. Corak ini muncul di dunia barat abad ke 17.
Pada umumnya Realisme dibedakan menjadi dua kategori yakni :
a.   Realisme Fotografi yang mementingkan imitasi seperti apa adanya.
b.   Realisme Sosialis yang cenderung mengungkap adegan-adegan kehidupan
manusia yang serba melarat , getir dan pahit.
Tokoh-tokoh : Raden Saleh ( realisme romantis ).
Rustamaji (realisme fotografis ).
S. Soedjojono , Dullah , Dede Erisupria ( realisme           baru ).

4.   Impresionisme      : 1874
Corak ini tidak melukiskan bentuk dengan tegas melainkan melukiskan cahaya yang dipantulkan oleh benda tersebut kepada mata kita . Nama lain dari “impresionisme” sering pula dipergunakan “REALISME CAHAYA” dan “Outdoor painting”.
Toko-tokoh di Indonesia :
– Trubus , Zaini , Ernest Dezentje , Hendra Gunawan ( Impresionisme dekoratif )

5.   Ekspresionisme    : Abad ke 20
Corak ini sangat invidualistis , seniman lebih mengutamakan curahan batin sendiri, bukan mengungkapkan gejala konkrit secara kasat mata melainkan mengungkapkan kehidupan dunia batin intuisi seniman.
Tokoh-tokoh :
–         Affandi , Srihadi , Nashar , Abas Alibasyah , Popo Iskandar.

6.   Kubisme 1907 ( Pablo Picasso )
Corak ini merupakan hasil penyederhanaan bentuk-bentuk alam secara geometris. Dengan demikian seni kubis lebih banyak berorientasi pada segi penataan bentuk dan warna , baik aspek garis , bidang , sudut-sudut maupun organisasi keseluruhannya.
Aliran ini dalam pengembangannya mengenai periode analitis dan periode sintesis.
Kubisme dikenal di Indonesia sejak tahun 1950
Tokoh-tokoh : – Ahmad Sadali , Srihadi, G. Sidarta.
– Abas Alibasyah , But Muctar.
– Yusuf Afandi , A.D. Pirous.

7.   Surealisme.
Aliran ini mengutamakan kebebesan berkarya samapi pada di luar kenyataan .
Ciri-cirinya senantiasa memanefesikan suasana misteri , asing aneh , seperti di alam khayal atau mimpi.
Surealisme dapat dibedakan menjadi dua bagian :
a.       Surealisme Figuratif ( Salvador Dali )
b.      Surealisme Non Figuratif ( Joan Miro )
Tokoh-tokoh di Indonesia : – Sidibio , Sidiarjo.
– Amang Rahman.

8.   Abstraksionisme :
Corak ini cenderung tidak mementingkan peniruan bentuk-bentuk alami , dalam arti menolak gejala mimesis dalam proses penciptaan karya seni rupa.
Bagian dari cabang abstrak ini di kenal :

8.1  Superematisme             8.5 Field Painting
8.2  Konstruktivisme                        8.6 Action Painting
8.3  Neo Plastisme                          8.7 Tachisme
8.4  Purisme                                    8.8 Optical Art

Ciri-ciri seni rupa abstrak adalah pentingnya unsure bentuk , komposisi garis , bidang , warna , tekstur ( lukisan ) ditambah unsur volume dan ruang dalam seni arsitektur dan patung.
Tokoh-tokoh : – Ahmad Sadali – Fajar Sidik – Handrio
– Oesman Effendi – Amri Jaya , Edith Ratna
– Dolorosa Sinaga , Narsen Aftara
– But Muchtar , Hatta Hambali

9.   Dekorativisme :
Corak ini menyederhanakan dengan jalan mengadakan distorsi. Ciri-ciri bersifat kaku , kegarisan , ritmis , pewarnaan yang merata dan secara umum mempunyai kecenderungan menghias.
Seni rupa dekoratif dapat digolongkan menjadi dua bagian besar :

a.   Dekoratif Figuratif , berhubungan dengan bentuk-bentuk alamiah.

b.   Dekoratif Abstrak , bebas dari peniruan alam
Jenis seni rupa ini dapat dibagi dua :
– Dekoratif Geometris , ( rasional , terikat , pengulangan motif )
– Dekoratif Intuitif , ( Emosional , bebas dari pola motif )

Tokoh-tokoh : – Kartono Judokusumo , Widayat ,
– Suparto , Ratmoyo , Bagong Kusdiarjo , Batara Lubis , dll.

10. Seni Rupa Baru ;
Seni rupa baru bukan aliran , melainkan penamaan sekelompok seniman muda melakukan semacam resolusi konsep penciptaan seni rupa . Mereka mendobrak , sikap alixisme , mitos  dan batasan-batasan seni ruoa mengekang kebebasan berkreasi.
Untuk memahami garis-garis besar aliran ini marilah kita soroti satu persatu :

a.   Conseptual Art , suatu paham yang mengutamakan gagasan . Salah satu ciri seni
konsep ialah tidak bertujuan komersial.
Tokoh-tokoh : Banyong Munni Ardhi
Gendut Riyanto ( ITB )
Slamet Riyadi ( ASRI )

b.   Pop Art , berusaha melenyapkan perbedaan antara subyek dan obyek , ciri-cirinya :     popular , irit biaya , hasil produksi massa mungkin tak abadi . Tema-tema seni pop
terutama persoalan bisnis , misalnya iklan , pembungkus dll.
Tokoh-tokoh : Ronald Manullang , Jim Supakat
Pandu Sudewo , Wagiono S dll.

c.   Happening Art
Kecenderungan seni yang mengutamakan unsur seni rupa , drama , musik , film , tari dalam setiap kombinasi yang tidak biasa.
Tokoh-tokoh : Bonyong Murni Ardhi , Harry dll.

d.   Optical Art
Manifestasi keseniannya berusaha mengeksploitir illusi optik atau retinal art. Karyanya menampilkan bentuk atau ujud teratur dan geometris.
Tokoh-tokoh : Nanik Mirna , Harsono , Anyol Subrato , Sugeng Santoso.

e.   Environment Art :
Istilah ini digunakan untuk menunjukan karya seni yang ditata dalam ruang tiga dimensional.
Materi yang digunakan biasanya adalah benda jadi . Misalnya , tiang-tiang , bangunan , meja , pintu , sepeda motor dll.
Tokoh-tokoh : Danarto , Bonyong Munni Ardhi.

f.    Minimal Art :
Istilah yang digunakan untuk menyebut karya POP ART yang sederhana , baik dari segi ide , teknik , bentuk , maupun pewarnaan .

g.   Realisme Baru , proses berkarya dilakukan dengan meniru foto sebagai dasar lukisan.
Tokoh-tokoh : Dede ( teknik imitasi )
Hardi ( Teknik gabungan )


Leave a Reply