BAB 1 KESETARAAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA (ANTROPOLOGI SMA KELAS XII)

diferensiasi-sos

Indonesia merupakan wilayah yang terdiri dari beberapa pulau dengan karateristik yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Perbedaan tersebut dapat meliputi perbedaan ras, agama, mata pencaharian, suku, adat istiadat, norma, dan lain sebagainya. Keberagaman yang ada di Indonesia menjadikan setiap individu yang berasal dari setiap daerah memiliki tingkah laku dan aktivitas yang berbeda-beda.

Keberagaman Manusia

Keberagaman manusia yaitu manusia yang memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut ditinjau dari sifat-sifat pribadi, misalnya sikap, watak, kelakuan, temperamen, dan hasrat. Selain individu, terdapat juga keragaman sosial. Jika keragaman individu terletak pada perbedaan secara individu atau perorangan, sedangkan keragaman sosial terletak pada keragaman dari masyarakat satu dengan masyarakat lainnya.

Kesetaraan Manusia

Kesetaraan menunjukkan adanya tingkatan yang sama, kedudukan yang sama, tidak lebih tinggi atau tidak lebih rendah antara satu sama lain. Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai mahkluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa memiliki tingkat atau kedudukan yang sama. Tingkatan atau kedudukan tersebut bersumber dari adanya pandangan bahwa semua manusia diciptakan dengan kedudukan yang sama yaitu sebagai makhluk mulia dan tinggi derajatnya dibanding makhluk lain.

Kesetaraan Sosial adalah tata politik sosial di mana semua orang yang berada dalam suatu masyarakat atau kelompok tertentu memiliki status yang sama. Kesetaraan mencangkup hak yang sama di bawah hukum, merasakan keamanan, memperoleh hak suara, memiliki kebebasan dalam berbicara, dan hak lainnya yang sifatnya personal.

Faktor Penyebab Keberagaman Sosial

Indonesia memiliki perbedaan suku bangsa, etnis, agama, bahasa, kesenian, dan kedaerahan yang dianggap sebagai karakteristik dalam kehidupan sosial. Meskipun masyarakat Indonesia bersifat majemuk, namun manusia pada hakekatnya adalah sama dan sederajat. Keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tidak terlepas dari faktor penyebabnya. Adapun faktor penyebab keberagaman sosial, yaitu: (1) Faktor Sejarah; (2) Faktor Geografis.

Keberagaman dalam dinamika Sosial

Struktur masyarakat Indonesia yang beragam ditandai oleh ciri-ciri yang unik. Secara horizontal, mereka ditandai oleh adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, perbedaan agama, perbedaan adat, serta perbedaan kedaerahan. Sedangkan secara vertikal, struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya perbedaan vertikal antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam. Berikut akan diuraikan tentang keberagaman yang ada di Indonesia yang meliputi ras, etnik (suku bangsa), agama, mata pencaharian, jenis kelamin, dan norma sosial.

Keberagaman dan Kesetaraan sebagai Kekayaan Sosial  

Setiap manusia dilahirkan sama atau setara antara satu dengan lainnya, meskipun dalam masyarakat, terdapat keragaman identitas. Kesetaraan dan keberagaman yang ada di masyarakat menunjukkan tingkatan yang sama, kedudukan yang sama meskipun dalam masyarakat yang majemuk. Adanya kesetaraan dan keberagaman sosial di masyarakat dapat memberikan kekayaan sosial.

  1. Keberagaman sebagai Kekayaan Sosial

Keragaman yang terdapat dalam kehidupan sosial manusia melahirkan masyarakat majemuk. Seperti di Indonesia, adanya masyarakat majemuk dapat dikarenakan kemajemukan etnik atau suku bangsa. Beragamnya etnik di Indonesia menyebabkan Indonesia memiliki ragam budaya, tradisi, kepercayaan, dan pranata. Etnik atau suku bangsa menjadi identitas sosial budaya seseorang. Artinya, identifikasi seseorang dapat dikenali dari Bahasa, tradisi, budaya, dan kepercayaan yang bersumber dari etnik di mana ia berasal.

  1. Kesetaraan sebagai Kekayaan Sosial

Hubungan antarmanusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya memiliki sifat timbal-balik. Artinya, individu yang menjadi anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban. Beberapa hak dan kewajiban telah ditetapkan dalam undang-undang (konstitusi) dan telah menjadi hak dan kewajiban asasi, seperti yang tercantum dalam Pasal 27 ayat 1 UUD 1945. Pada pasal tersebut jelas mengakui adanya kesetaraan dan kesederajatan yang diakui oleh Negara melalui UUD 1945. Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan dapat terwujud dalam praktik nyata dengan adanya pranata-pranata sosial.

Masalah Keberagaman dan Solusinya dalam Kehidupan Masyarakat      

Indonesia yang terdiri dari beberapa daerah dapat memberikan keberagaman, baik dalam kehidupan sosial maupun budaya. Adanya keberagaman ini juga dapat memicu munculnya konflik. Oleh karena itu, kita harus selalu menghormati dan menghargai perbedaan yang ada dalam masyarakat agar dapat mencegah munculnya konflik.

  1. Masalah Keberagaman di Masyarakat

Keberagaman bangsa Indonesia yang terdiri dari adanya perbedaan suku bangsa, bahasa, status sosial; mata pencaharian dapat berpontensi negatif terhadap munculnya masalah. Keberagaman yang ada di masyarakat dapat berpotensi menimbulkan, seperti:

  1. Segmentasi kelompok.
  2. Konsesus yang lemah.
  3. Munculnya konflik.
  4. Integrasi yang dipaksakan.
  5. Solusi untuk Mengatasi Masalah Keberagaman di Masyarakat

Upaya untuk menghindari adanya perpecahan di masyarakat yang diakibatkan adanya keberagaman yaitu melalui pembangunan yang merata di semua lapisan masyarakat. Pembangunan tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah semata, namun juga dibutuhkan adanya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara keduanya. Pembangunan harus diperuntukan bagi semua lapisan masyarakat, sehingga dapat mencapai kesejahteraan bersama.

Mengembangkan Sikap Harmonis terhadap Keberagaman Sosial di Masyarakat

Perbedaan memang wajar dalam kehidupan sosial di masyarakat. Perbedaan tersebut menjadikan karakteristik masyarakat menjadi beragam. Manusia dengan segala perbedaan tersebut berfikir bahwa harus membentengi dan menghindarinya. Adanya pebedaan tersebut harus kita sikapi dengan baik dan sudah seharusnya menjadikan hal tersebut menjadi perubahan yang lebih baik. Sebagai anggota masyarakat, kamu wajib menjaga keharmonisan dalam lingkungan masyarakat. Beberapa sikap yang dapat dilakukan untuk menjaga keharmonisan dalam masyarakat, antara lain:

  1. Adanya kesadaran mengenai perbedaan sikap, watak, dan sifat.
  2. Menghargai berbagai macam karakteristik masyarakat.
  3. Bersikap ramah dengan orang lain
  4. Selalu berfikir positif.
    Perubahan Sosial Budaya
    Perubahan sosial merupakan proses wajar dan akan berlangsung secara terus menerus. Membicarakan perubahan sosial tidak dapat dipisahkan dengan membicarakan perubahan budaya. Perubahan sosial dan perubahan budaya hanya dapat dipisahkan untuk keperluan teori sedang dalam kehidupan nyata keduanya tidak dapat dipisahkan. Perubahan budaya lebih menekankan pada perubahan sistem nilai sedang perubahan sosial pada sistem pelembagaan yang mengatur tingkah laku anggota masyarakat. Dengan demikian, perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, mencakup perubahan budaya yang di dalamnya terdapat perubahan nilai-nilai dan tata cara kehidupan dari tradisional menjadi modern. Max Weber berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakats ebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur (dalam buku Sociological Writings). Secara umum penyebab perubahan sosial budaya dibedakan atas dua golongan besar yaitu:
    Perubahan yang berasal dari masyarakat itu sendiri. Perubahan ini antara lain meliputi:
    1.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
    Penemuan-penemuan baru akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan baik berupa teknologi maupun ide-ide, teori-teori dan sebagainya ke masyarakat sehingga dikenal, diakui dan selanjutnya diterima dan kemudian menimbulkan perubahan sosial. Misalnya alat transportasi jaman dulu masih sangat sederhana, sekarang alat transportasi sudah menggunakan alat yang canggih.
    2.Jumlah penduduk
    Masalah penduduk yang menimbulkan perubahan sosial budaya pada umumnya adalah pertambahan penduduk akibat terjadinya urbansasi. Demikian juga berkurangnya jumlah penduduk pada daerah-daerah yang ditinggalkan oleh orang-orang yang berurbanisasi.
    3.Pertentangan
    Adanya pertentangan atau konflik mengakibatkan nilai-nilai, norma-norma, adat istiadat yang telah lama dijadikan pedoman atau penuntun dalam bersikap maupun berperilaku akan menimbulkan perubahan sosial budaya.
    Perubahan yang berasal dari luar masyarakat. Perubahan itu dapat berupa:
    1.Pengaruh kebudayaan masyarakt lain
    Pada umumnya suatu masyarakat tidak langsung menerima budaya dari masyarakat lain tetapi menyeleksi dulu baru kemudian menyerap unsur-unsur atau budaya masyarakat lain tersebut.
    2.Peperangan
    Dampak yang ditimbulkan dengan adanya peperangan baik antar anggota masyarakat maupun dengan masyarakat lain adalah perubahan sosial budaya yang pada umumnya mempunyai nilai negatif. Hal ini terjadi karena peralatan perang biasanya lebih canggih sehingga mampu menghancurkan atau menyengsarakan pihak yang kalah.
    3.Penyebab dari alam
    Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila di masyarakat terjadi musibah atau bencana alam, misalnya banjir, tanah longsor dan sebagainya yang mengakibatkan penduduk harus pindah ke tempat lain. Di tempat baru inilah mereka harus menyesuaikan diri dengan kondisi sosial budaya yang baru, sehingga nilai-nilai budaya yang telah lama dilaksanakan akan berubah atau berbaur dengan yang baru.
    Menurut Rogers dan Shoeamker (1987: 16) perubahan sosial budaya yang terjadi di suatu masyarakat mengikuti tiga tahapan, yaitu: tahap pertama terjadi invensi yaitu proses dimana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan, tahap kedua difusi yaitu penyebaran atau pengkomunikasian ide-ide ke dalam sistem sosial, tahap ketiga konsekuensi yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat pengadopsian atau penolakan. Perubahan sosial kerena munculnya perbedaan dan keragaman tidak selalu dimaknai secara negatif. Contohnya saja di dunia sepak bola sekarang ini seperti klub bola di Indoensia yang berasal dari daerah masing-masing. Biasanya dalam satu klub tersebut terdiri dari para pemain yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia serta memasukkan pemain asing untuk memperkuat timnya. Dari situ terlihat bahwa klub tersebut termasuk beragam karena terdiri dari pemain yang berasal dai berbagai daerah. Keberagaman tersebut yang membuat suatu klub tampul segar ketika bertanding dan timbul kesetaraan antar pihak klub. Banyak keuntungan yang mereka peroleh tetapi juga menjadi salah satu contoh mengenai bagaimana memadukan berbagai perbedaan menjadi sebuah kekayaan yang saling menguntungkan bagu semua pihak yaitu: pemilik klub, pengelola, pemain, sponsor, negara asal pemain bahkan penonton atau fans.
    Jika sebuah masyarakat memiliki kemampuan mengelola segala perbedaan yang ada dalam konteks dan mekanisme yang demokratis niscaya masyarakat tersebut akan menjadi masyarakat yang kuat. Indonesia merupakan negara yang memilki banyak keragaman budaya yang sangat tinggi berdasarkan keberadaan kesukuan beserta agama yang dipeluk. Indonesia juga memilki sumber daya yang bertalenta dalam berbagai  bidang sebagai modal intelektual (human intectual capital) utama bagi pembangunan kekuatan bangsa dan negara. Indonesia membutuhkan meneger atau pelatih betangan dingin untuk meracik segala perbedaan menjadi sebagai sebuah modal utama pembangunan sebuah neraga-bangsa yang kuat dan maju di segala bidang. Dengan mempertimbangankan segala persoalan yang dihadapi, kepemimpinan yang mampu mensinergikan segala perbedaan merupakan kebutuhan mutlak dan kunci kemajuan.
    Daftar Pustaka

Handoyo, Eko dkk. 2007. Studi Masyarakat Indonesia. Semarang: Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.
Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Suparmin, Lia Candra & Slamet Subitantoro. 2014. Sosiologi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk Kelas SMA/MA Kelas XI. Surakarta: Mediatama

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: