Di era globalisasi yang memungkinkan penggunaan teknologi 3D dalam proses pembelajaran menjadikan suasana belajar lebih menarik dan para siswa dapat mengingat materi lebih lama daripada materi yang tersampaikan dalam jenis pembelajaran sederhana. Namun, hal ini mempunyai kelemahan. Teknologi 3D yang hanya dapat ditampilkan pada layar monitor saja akan membuat daya imajinatif siswa kurang berkembang, karena teknologi 3D di monitor tidak dapat menampilkan objek berskala 1:1.

Akan tetapi, masalah tersebut sedikit demi sedikit hilang dengan adanya pengembangan teknologi dari laser. Perkembangan dari teknologi tersebut adalah teknologi hologram. Hologram terbentuk dari perpaduan dua sinar cahaya yang koheren dan dalam bentuk mikroskopik. Hologram mampu menyimpan informasi yang berbentuk 3D, namun berbeda dibandingkan dari gambar 3D pada umumnya. Prinsip kerja hologram menggunakan difraksi dan interferensi, kedua prinsip tersebut merupakan bagaian dari fenomena gelombang.

Karakteristik hologram

  • Cahaya yang dilihat oleh pengamat mempunyai ukuran 1:1 dengan objek asli. Dalam hologaram dapat dilihat kedalaman objek, paralaks, dan berbagai perspektif seperti pada objek yang sebenarnya.
  • Hologram dapat direkonstruksi menjadi dua jenis gambar, yaitu gambar nyata (pseudoscopic) dan gambar maya (orthoscopic).
  • Hologram jenis tabung dapat memberikan ruang pandang 360o.

Keunggulan serta potensi hologram

  • Objek yang ditampilkan dalam bentuk hologram dapat dilihat dari semua sudut.
  • Hologram mampu menampilkan objek dalam bentuk seperti aslinya, yaitu dengan skala 1:1.
  • Dapat menampilkan seseorang dalam bentuk hologram secara langsung. Ini berguna dalam penyampaian informasi jarak jauh yang menggunakan narasumber langsung.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.