Beli buku pasti dapat sampulnya
Kita harus menganggap bahwa akhirat adalah sebuah buku yang isinya istimewa, banyak ilmu-ilmu di dalamya, karena isinya mempunyai nilai yang lebih tinggi, dan kehidupan dunia adalah sampulnya. Maka kita harus mempunyai filosofi: kalau mambeli buku pasti, mendapat sampulnya. Kalau kita mengutamakan persoalan akhirat (ibadah) , pasti allah swt., akan mencukupi urusan dunia kita. Asalkan kita tetap berikhtiar, berdoa,dan tawakal dan menyerahkan semua hasil akhir yang akan terjadi kepada allah swt. Yakinlah seyakin-yakinya, itu sudah pasti, tidak mungkin tidak!!
Nabi muhammad saw,. Bersabda:
“barang siapa yang menjadikan beberapa cita-citanya pada satu cita-cita (tentang akhirat), maka allah akan mencukupi apa-apayang ia cita-citakan dari urusan dunia dan akhirat”. (HR.Al-Hakim)
Tapi sebaliknya, jika kita hanya membeli sampul, tidak mungkin akan mendapat bukunya. Jadi, bagi pembaca yang selama ini selalu sibuk dengan urusan dunia semata, dan melupakan atau menunda ibadah wajib dan sunah, sadarlah bahwa selama ini pembaca hanya membeli selembar sampul buku yang tidak ada harganya! Maka pembaca tidak akan mendapatkan kesuksesan di akhirat nanti. Oleh sbab itu, mulailah dari sekarang di ubah cara pandng kita, bahwa anda harus membeli buku, janngan hanya sampulnya.
sukses dunia akhirat
alangkah bahagianya sebagai manusia yang hidup di dunia yang hanya sementar ini, kita berhasil mengemban misi ibadah ini dengan sukses. Namun di era globalisasi ini, ibadah juga memerlukan biaya yang tidak sedikit, contohnya sedekah, haji, umroh, menyantuni anak yatim dan fakir miskin, membangun masjid, dan sarana ibadah lainya. Mamka diwajibkan bagi orang muslim untuk menjadi kaya, agar bisa memberikan manfaat bagi umat manusia.
Maka jangan sampai anda salah kaprah, dalam menetapi filosofi ibadah tersebut dengan meremehkan urusan dunia. Carilah dunia untuk bekal mempersiapkan akhiratmu. Jadilah orang yang kaya namun jangan kaya dan kufur pada Allah Swt., seperti Raja Fir’aun yang akhirnya di tenggelamkan di laut merah. Jangan pula menjadi kaya, lantas lupa untuk selalu beribadah kepada Allah Swt., seperti Qorun yang akhirnya seluruh kerajaan dan hartanya di perosokan ke dalam bumi oleh Allah Swt. Jadilah orang yang kaya yang barokah, yang bermanfaat bagi, keluarga, masyarakat, agama,dan bangsa. Jadilah orang kaya seperti Nabi Sulaiman, Abdurahman Bin Auf, dan Siti Khadijah yang menggunakan kekayaanya untuk berjuang di jalan Allah Swt., dan kemaslahatan umat muslim.
sumber: “7 mukjizat finansial” karya Hamry Gusman Zakaria
Comments (3)
Kemerun
Norem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore worth.
ReplyAngelina
Norem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore worth.
ReplyNaymer JR
Norem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore worth.
ReplyLeave a Reply