Materi Pembelajaran Sosiologi Kelas XII: Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal

https://2.bp.blogspot.com/-7lLKc5lhE6g/VcCKo-9ib3I/AAAAAAAAAoo/4MjaCApAgO8/s1600/

A. Pengertian Globalisasi

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi lain. Dengan kata lain, kemunculan sebuah sistem ekonomi dan budaya global yang membuat manusia di seluruh dunia menjadi sebuah masyarakat tunggal yang global.

Pengertian globalisasi menurut para ahli, adalah sebagai berikut :

  1. Laurence E. Rothenberg; Globalisasi adalah percepatan dan intensifikasi interaksi dan integrasi antara orang-orang, perusahaan,dan pemerintah dari negara yang berbeda.
  2. Selo Soemardjan; Globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalah untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnya terbentuknya PBB dan OKI
  3. Achmad Suparman; Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah
  4. Scholte; Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing- masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain. Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkan batas antar negara, misalnya hambatan tarif eksporimpor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
  5. Anthony Giddens (1989); Globalisasi merupakan proses peningkatan kesalingtergantungan masyarakat dunia dinamakan dengan globalisasi. Ditandai oleh kesenjangan tingkat kehidupan antara masyarakat industri dan masyarakat dunia ketiga (yang pernah dijajah Barat dan mayoritas hidup dari pertanian).
  6. Emanuel Ritcher; Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.

Sedangkan, menurut Cohen dan Kennedy berpendapat bahwa globalisasi adalah “seperangkat transformasi yang saling memperkuat” dunia, yang meliputi hal-hal berikut :

  1. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu
  2. Pasar dan produksi ekonomi di Negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan, pembagian pekerjaan yang baru secara internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam Word Trade Organization (WTO)
  3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olahraga internasional)
  4. Meningkatnya masalah bersama,
  5. Ekonomi
  6. Lingkungan
  7. Permasalahan lazim lainnya seperti Aids, flu babi, flu burung, perdagangan obat terlarang, terorisme internasional

Sejarah Globalisasi

Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di Abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antarbangsa di duniatelah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benihglobalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdaganganantarnegeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Cina dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera ) maupun jalan lautuntuk berdagang.

Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi : Jepang, Cina, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.

Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa; Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yangmeningkatkan keterkaitan antarbangsa dunia. berbagai teknologi mulaiditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, sepertikomputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia. Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indonesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxondari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti initetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.

Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalismeadalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi.

B. Gejala Globalisasi di Indonesia

Berikut beberapa gejala globalisasi dari berbagai bidang :

  1. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kemajuan ilmu pengetahuan selalu diikuti dengan kemajuan teknologi. Hal ini terbukti dengan banyaknya penemuan dibidang teknologi guna memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Contohnya:

a. Penemuan telepon sebagai alat komunikasi yang membawa kemudahan bagi penggunanya. Setelah itu berkembang pula faksimili, handphone, internet dll.

b. Penemuan alat transportasi dari yang paling ringan sampai pada yang paling canggih, misalnya pesawat terbang.

c. Penemuan peralatan kantor, seperti mesin ketik sampai dengan komputer yang dapat membantu penyimpanan dan pengolahan data. Penemuan ini selanjutnya berkembang pada penemuan yang lebih canggih yaitu internet.

  1. Bidang Ekonomi

Tujuan modernisasi dibidang ekonomi yang dilakukan diberbagai negara di dunia, khususnya di Indonesia adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Untuk itu perlu dikembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat. Dengan demikian terjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja. Upaya-upaya agar kehidupan ekonomi dapat mendukung modernisasi dan globalisasi antara lain sebagai berikut:

a. Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta menghilangkan sistem monopoli.

b. Memberdayakan pengusaha kecil, menengah dan koperasi agar lebih efisien dalam berusaha dengan suasana yang kondusif (aman dan mendukung).

c. Mengembangkan hubungan kemitraan yang saling mendukung dan menguntungkan antara koperasi, swasta dan BUMN, serta antara pengusaha besar, menengah dan kecil dalam rangka memperkuat struktur perekonomian nasional.

  1. Bidang Politik

Keberhasilan pembangunan politik makin memantapkan tatanan kehidupan politik dan kenegaraan yang berdasarkan demokrasi Pancasila, memantapkan perkembangan organisasi politik dan kemasyarakatan, serta mendorong peningkatan kesadaran berpolitik rakyat. namun pendidikan politik pun harus lebih ditingkatkan agar rakyat makin sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara.

  1. Bidang Agama

Masyarakat Indonesiadikatakan masyarakat yang religius karena warga masyarakatnya hidup dengan berpedoman pada kaidah-kaidah agama yang dijamin dan dikuatkan dalam UUD 1945 Pasal 29 Ayat 2 yang berbunyi: negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

C. Dampak Globalisasi di Indonesia

Dampak positif dari adanya globalisasi adalah sebagai berikut :

  1. Keterbukaan Informasi

Globalisasi membuat akses terhadap informasi semakin terbuka lebar, masyarakat bisa mendapatkan berbagai informasi dari banyak media, seperti televisi, internet, sosial media, dan lain-lain. Ini membuat masyarakat semakin terbuka, cerdas dan berpikir kritis. Ini merupakan salah satu dampak positif yang ditimbulkan dari globalisasi terhadap bangsa Indonesia.

  1. Komunikasi semakin mudah dan cepat

Dulu mungkin orang tua kita membutuhkan waktu lama (berhari-hari) untuk berkomunikasi dengan temannya yang berada dinegara lain melalui media komunikasi konvensional surat menyurat. Tetapi saat ini era tersebut sudah usang, masyarakat lebih menyukai menggunakan media komunikasi yang murah dan cepat yaitu dengan telepon, internet dan sosial media.

  1. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi

Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Globalisasi memungkinkan orang-orang yang pintar di Indonesia menuntut ilmu diluar negeri seperti di Amerika Serikat dan Eropa. Dan jika sudah selesai diharapkan mereka bisa menerapkan dan mengaplikasikan ilmunya di Indonesia.

  1. Perekonomian Indonesia semakin menggeliat

Globalisasi membuat laju perekonomian dinegeri ini semakin menggeliat. Hal tersebut bisa terlihat dari neraca perdagangan kita yang terbilang baik karena nilai ekspor dan impornya relatif seimbang. Selain itu, Indonesia juga selalu dilirik oleh dunia internasional sebagai tempat terbaik untuk berinvestasi terutama untuk sektor pertambangan, pertanian dan industry.

  1. Meningkatnya taraf hidup masyarakat

Dunia yang tanpa batas saat ini memungkinkan seseorang untuk berusaha meningkatkan taraf hidupnya dan juga keluarganya. Tidak sedikit warga negara kita yang bekerja diluar negeri untuk membiayai kebutuhan keluarganya didalam negeri. Meskipun demikian, sudah seharusnya era globalisasi ini diimbangi dengan manusia yang berpendidikan dan berkarakter.

  1. Persaingan yang sehat

Dengan globalisasi, perekonomian kita dapat menyamakan tarif untuk ekspor impor semua negara sehingga kegiatan perdagangan menjadi semakin cepat dan persaingan juga sehat.

Dampak Negatif Globalisasi

  1. Informasi tak terkendali

Arus informasi yang tak terkendali. Tidak semua informasi itu baik untuk kita, ada juga informasi yang tidak baik dan tidak sesuai dengan kepribadiaan kita. Oleh karena itu, era globalisasi ini harus diimbangi dengan Spiritual Quotient (SQ).

  1. Kebarat – baratan

Menjamurnya budaya barat. Seperti yang dirasakan oleh bangsa Indonesia saat ini, Kenyataannya saat ini banyak sekali budaya barat yang diadopsi di Indonesia, akan tetapi sebaliknya, jarang sekali orang-orang yang mau melestarikan budaya asli Indonesia itu sendiri. Jika hal itu baik maka boleh kita tiru, jika sebaliknya maka buanglah jauh-jauh.

  1. Sikap individualisme

Saat ini, kita memerlukan bantuan alat atau perangkat untuk mempermudah aktifitas kita dan kita merasa tak perlu lagi bantuan manusia. Hal ini yang menyebabkan manusia semakin individualistik, padahal hakikat manusia sebenarnya adalah mahluk sosial. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan menyebabkan orang-orang cenderung individualistis.

  1. Kesenjangan sosial semakin besar

Meningkatnya konsumerisme dikalangan masyarakat Indonesia. Sifat Konsumtif dibentuk oleh kita yang cenderung berbelanja produk-produk yang kita inginkan bukan yang kita perlukan. Kemudahan akses dalam berbelanja dan menbanjirnya produk-produk dari luar menyebabkan pola hidup konsumtif semakin merajalela.

  1. Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negerikarena banyaknya produk luar negeri yang membanjiri Indonesia.

Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa cinta masyarakat kita terhadap bangsa indonesia. Karena hal tersebut, maka dapat berdampak terhadap perekonomian dalam negeri, pendapatan warga negara Indonesia sendiri menjadi berkurang, karena kebanyakan warga Indonesia lebih suka membeli makanan dan lain-lain yang berbau luar negeri.

D. Perubahan Komunitas Lokal Akibat Adanya Globalisasi 

Istilah komunitas berkaitan dengan banyak fenomena, pola penafsiran, dan juga asosiasi. Terjadi banyak kerancuan makna tentang istilah komunitas yang telah melampui batas pengertian pertamanya yang lazim digunakan oleh para sosiolog. Kerancuan makna mulai muncul ketika istilah komunitas digunakan oleh Ferdinand TÖnies untuk menjelaskan Gemeinschaft sebagai bentuk kolektivitas atau unit sosial dan sekaligus tipe (sentiment) hubungan sosial.

Apabila diartikan sebagai bentuk kolektivitas, komunitas biasanya merujuk pada suatu kelompok yang para anggotanya menghuni ruang fisik atau wilayah geografik yang sama di lingkungan tetangga, desa, atau kota. Namun, komunitas juga dapat diartikan sebagai suatu kelompok yang anggota-aggotanya memiliki ciri-ciri serupa, yang biasanya dihimpun oleh suatu rasa memiliki, atau bisa pula oleh ikatan dan interaksi sosial tertentu yang menjadikan kelompok itu sebagai suatu entitas sosial tersendiri. Contohnya suatu sukubangsa atau kelompok etnik, kaum beragama tertentu, kalangan akademik, atau komunitas professional. Perbedaan yang mencolok dari dua arti komunitas ini adalah yang satu menggunakan pendekatan territorial sedangkan yang lain non-teritorial.

Perubahan sosial dan globalisasi mendorong munculnya frasa pengembangan komunitas (community development) yang biasanya digunakan untuk menyebut proyek-proyek pengembangan suatu daerah yang menyertakan keterlibatan aktif pada penduduknya. Proyek-proyek itu bisa dalam bidang pendidikan, kesejahteraan sosial, kesehatan, pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, sumur umum, jaringan irigasi, perbaikan sarana pertanian, peningkatan fasilitas manufaktur, atau pembinaan kegiatan komersial. Pengembangan komunitas dalam era globalisasi tidak lagi dibatasi pada wilayah-wilayah territorial yang bersifat lokal. Misalnya dalam hal upaya peningkatan kesejahteraan material atau kehidupan ekonomi, akan memunculkan keadaan di mana segenap aspek ekonomi –pasokan dan permintaan bahan mentah, informasi dan transportasi tenaga kerja, distribusi hasil produksi atau kegiatan pemasaran—menyatu atau terintegrasi dan kian terjalin dalam hubungan saling-ketergantungan yang berskala luas (dunia).

Tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi yang melanda Indonesia akan berpengaruh terhadap dinamika perkembangan budaya Indonesia. Nilai-nilai dan tatatan hidup komunitas yang bersifat lokal mengalami perubahan karena pengaruh nilai-nilai global, utamanya oleh kebudayaan orang-orang Eropa Barat dan Amerika utara yang dibawa masuk ke Indonesia oleh agen-agen globalisasi yang didukung oleh kemajuan trasnportasi, perkembangan internet dan media komunikasi masa, serta perdagangan internasional.

Daftar Pustaka :

Mulyadi, Yad dkk. 2014. Sosiologi SMA Kelas XII. Yudhistira. Jakarta

https://agsasman3yk.wordpress.com/Pembelajaran-Sosiologi-di-SMA

 

2 komentar pada “Materi Pembelajaran Sosiologi Kelas XII: Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: