Materi Pembelajaran Sosiologi Kelas XI: Konflik, Kekerasan, dan Upaya Penyelesaian

https://riskanoviyants.files.wordpress.com/2014/02/A. Pengaruh Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial

Secara umum, diferensiasi dan stratifikasi sosial memberikan pengaruh positif dan negative pada masyarakat. Pengaruh positifnya, diferensiasi dan stratifikasi sosial dapat mendorong terjadinya integrase sosial, sedangkan pengaruh negatifnya adalah terjadinya disintegrasi sosial. Diferensiasi sosial dapat menimbulkan primordialisme, etnosentrisme, politik aliran, dan terjadinya proses konsolidasi.

Primordialisme
Primordialisme merupakan pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-hal yang sejak semula melekat pada diri individu, seperti suku bangsa, ras, dan agama. Primordial(isme) dapat berarti ikatan-ikatan utama seseorang dalam kehidupan sosial, dengan hal-hal yang dibawanya sejak lahir seperti suku bangsa, ras, klan, asal usul kedaerahan, dan agama. Lanjutkan membaca

Materi Sosiologii Kelas XI: Integrasi dan Reintegrasi Sosial sebagai Upaya Pemecahan Masalah Konflik dan Kekerasan

https://andasiallagan92.files.wordpress.com/2014/01/INTEGRASI SOSIAL

Pengertian Integrasi Sosial

Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan norma.

Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkof, syarat terwujudnya integrasi sosial adalah sebagaiberikut:
1. Anggota-anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan di antara mereka
2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman dalam hal-hal yang dilarang menurut kebudayaan
3. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan dijadikan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.

Lanjutkan membaca

Materi Pembelajaran Sosiologi SMA Kelas XI: Perbedaan, Kesetaraan dan Harmoni Sosial

 

https://3.bp.blogspot.com/-p2ojgc5ihsw/UOkssF-YfJI/AAAAAAAABqg/vkW9tAe6sQE/s1600/Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang multikultural, negara yang kaya akan keberagaman suku bangsa di dalamnya. Yang mana Setiap suku bangsa mempunyai keunikan sendiri sendiri, berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut sangatlah luas cakupannya. Mencakup perbedaan agama, ras, suku, adat istiadat, bahasa, dan sebagainya. Indonesia adalah negara yang beragam, termasuk didalamnya adalah keragaman akan kebudayaan. Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia , ragam berarti macam atau jenis. Ada tiga macam yang mengambarkan masyarakat yang majemuk yaitu masyarakat Plural, masyarakat Heterogen, dan masyarakat multukultural. Pluralitas yaitu, mengandaikan adanya hal-hal yang lebih dari satu ( many). Heterogen yaitu, menunjukkan bahwa keberadanya yang lebih dari satu berbeda-beda , bermacam-macam dan bahkan tidak dapat disamakan. Multikultural, inti dari multikulturalisme adalah kesediaan menerima kelompok lain secara sama tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa, ataupun agama. Multikulturalisme memberikan penegasan bahwa dengan adanya perbedaan itu manusia adalah sama dan secara di ruang publik, menekankan pengakuan dan penghargaan pada perbedaan.

Lanjutkan membaca

Materi Pembelajaran Sosiologi Kelas X: Individu, Kelompok dan Hubungan Sosial

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/

A. Individu

Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil. Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan.

Lanjutkan membaca

Pembelajaran Sosiologi Kelas X: Fungsi Sosiologi untuk Mengenali Gejala Sosial di Masyarakat

A44EF158-B4AF-41D1-9FFA-E5796C4527D9

Manusia memiliki sifat ingin tahu dan tidak pernah merasa puas terhadap apa yang telah diraih. Manusia ingin mencari jawaban terhadap masalah yang dihadapinya. Dengan kemampuan berpikir, manusia melakukan penyelidikan sehingga memperoleh pengetahuan baru. Sosiologi disusun dalam rangka melakukan perencanaan sosial, pelaksanaan dan pemecahan sosial dalam menciptakan masyarakat yang teratur dan nyaman. Sosiologi adalah ilmu yang mengkaji tentang bagaimana perilaku masyarakat. Masyarakat terdiri atas kelompok individu. Sosiologi menjelaskan bahwa perilaku masyarakat timbul tidak hanya dipengaruhi oleh motif dan sikap internal seseorang, tetapi juga dari konteks sosial dimana orang tersebut hidup.

Manusia sebagai makhluk individu: Manusia diciptakan dengan keunikan dan karakteristik berbeda. Dia memiliki penampilan fisik, kemampuan, kebutuhan, perasaan dan sikap yang berbeda dengan sesamanya. Kata “individu” dalam konsep manusia menunjukan bahwa manusia adalah makhluk yang otonom. Sebagai makhluk yang otonom, manusia memiliki kebebasan dalam menentukan pilihannya dan bertanggungjawab atas pilihannya tersebut.

Lanjutkan membaca

Materi Pembelajaran Sosiologi Kelas XI: Permasalahan Sosial dalam Masyarakat

https://triwahyuhidayat14.blog.surya.ac.id/wp-content/uploads/sites/37/2014/09/Pengertian Permasalahan Sosial

Permasalahan sosial merupakan suatu gejala sosial yang terjadi dalam masyarakat yang diakibatkan karena adanya interaksi sosial di antara para warga masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan atau kepentingan dalam hidupnya. Sebagaimana kita ketahui bahwa interaksi sosial dalam masyarakat dapat berlangsung secara asosiatif maupun disosiatif. interaksi sosial yang bersifat asosiatif akan menghasilkan gejala-gejala sosial yang normal sehingga dalam masyarakat akan terjadi keteraturan sosial, sedangkan interaksi sosial yang bersifat disosiatif akan menghasilkan gejala-gejala abnormal atau gejala-gejala yang sifatnya patologis sehingga masyarakat mengalami ketidakteraturan sosial dalam bentuk disorganisasi atau disintegrasi sosial.

Lanjutkan membaca