Grab Klaim Fitur Anti Tuyul Matikan Ribuan Akun Fiktif

Grab mengklaim pihaknya telah menonaktifkan ribuan akun pengemudi nakal dari platformnya.

Aksi ini dilakukan seiring dengan kemunculan fitur ‘anti tuyul’ untuk menekan akun mitra pengemudi yang melakukan kecurangan demi mendapatkan order.

“Belasan ribu akun fiktif telah kami matikan”, kata Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata dalam acara jumpa pers di daerah Pademangan, Jakarta Selatan pada Kamis (13/9).

Meski demikian, dari jumlah tersebut, Ridzki enggan merinci berapa banyak pastinya akun yang sudah dinonaktifkan, berapa diantaranya yang merupakan akun pengemudi Grab Bike, dan beberapa yang merupakan akun pengemudi Grab Car.

Ridzki mengaku sebelumnya Grab juga telah melakukan aksi ‘bersih-bersih’ untuk membasmi akun pengemudi yang kerap melakukan order fiktif. Namun, sejumlah pemilik akun yang telah diberangus tersebut masih dapat mendaftar kembali sebagai mitra pengemudi Grab.

Perusahaan yang didirikan oleh Antony Tan ini memandang hal tersebut sebagai sebuah kesalahan yang tak ingin terulang kembali. Sebagai imbasnya, Grab memberlakukan kebijakan baru unutk pengemudi yang telah terdeteksi melakukan kecurangan.

“Kita tidak memberikan ruang untuk para pelaku teknik kecurangan ini untuk masuk lagi ke dalam sistem kita”, imbuh Ridzki.

Pada 1 Agustus lalu, Grab telah merilis fitur ‘anti-tuyul’ pada aplikasi Grab milik mitra pengemudinya untuk mencegah aktivitas ‘opik’ di ekosistem Grab.

Tindakan order fiktif ini merupakan hal yang dilakukan oleh mitra pengemudi dengan menggunakan aplikasi GPS palsu (fake GPS) yang membuat akun mereka seakan-akan mendapatkan order. Orang-orang yang melakukan tindakan opik sering disebut ‘tuyul’ di kalangan para mitra pengemudi daring.

Dengan fitur ‘anti-tuyul’, mitra pengemudi yang memiliki aplikasi GPS palsu harus terlebih dahulu menghapus semua aplikasi tersebut dari ponselnya, barulah ia dapat masuk ke akun Grab miliknya.

“Peluncuran fitur Anti Tuyul ini menegaskan komitmen Grab untuk memastikan bahwa mereka (mitra pengemudi) mendapatkan penghasilan yang adil dan menyediakan platform transportasi teraman bagi para pengguna termasuk mitra pengemudi”, tutur Ridzki.

Tags: , , , , , , , ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Skip to toolbar