LIPI Sebut Pemerintah Ada Dana Beli Buoy, Tapi Tak Dirawat

LIPI Sebut Pemerintah Ada Dana Beli Buoy, Tapi Tak Dirawat

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengakui jika pemerintah mampu membeli alat deteksi tsunami, buoy tapi tidak memiliki anggaran untuk merawat.

Kepala Geoteknologi LIPI Eko Yulianto mengatakan hal tersebut menanggapi kabar rusaknya buoy yang tak mampu mendeteksi gempa dan tsunami Palu, Donggala, dan Sigi.

“Kita tidak punya uang untuk maintanance bisa beli tapi tidak bisa merawatnya, tidak bisa mengoperasionalkannya akhirnya rusak di tahun 2012”, kata Eko di kantor LIPI, Jakarta Selatan, Selasa (2/10).

Eko menjelaskan di Indonesia saat ini memiliki 22 buoy yang sudah tidak beroperasi karena sudah rusak sejak tahun 2012. Pasalnya pemerintah tidak mengalokasikan dana yang cukup untuk mengoperasikan buoy.

Ia mengatakan 22 buoy tersebut disebar awalnya di pantai Barat Sumatera dan pantai Selatan Jawa.

“Yang menjadi pertanyaan pertama kita punya uang ngga untuk membeli, membeli biasanya punya tapi biasanya kita tidak punya cukup uang untuk merawatnya. Merawat, mengoperasionalkan dan menjaga”, ujar Eko.

Dalam kesempatan yang sama Peneliti Geofisika Kelautan LIPI Nugroho Dwi Hananto mengakui beberapa komponen buoy juga sering diambil oleh masyarakat setempat.

“Lampunya sering diambil juga, bisa dibayangkan saja kan di tengah-tengah samudera seperti itu”, ujar Nugroho.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut Indonesia tidak lagi memiliki buoy untuk mendeteksi tsunami sejak 2012 silam.

“Sejak 2012 enggak ada yang beroperasi, padahal dibutuhkan untuk peringatan dini. Bisa ditanyakan ke BMKG, mengapa 2012 sampai sekarang enggak diadakan, mungkin ya soal dana”, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwonugroho, dalam konferensi pers di Jakarta mengenai penanganan gempa Palu dan Donggala.

Dalam konferensi pers itu, ia juga mengeluhkan mitigasi bencana yang terkendala masalah anggaran.

“Pendanaan bencana itu terus turun tiap tahun. Ancaman bencana meningkat, kejadian bencana meningkat, anggaran BNPB justru turun. Ini berpengaruh terhadap upaya mitigasi. Pemasangan alat peringatan dini terbatas anggaran yang berkurang terus”, ujar Sutopo.

Buoy sendiri merupakan sistem pelampung yang diletakkan di tengah laut untuk mendeteksi gelombang pasang dan tsunami. Buoy ini adalah salah satu opsi teknologi pendeteksi dini tercepat atas peluang terjadinya tsunami di wilayah Indonesia.

Tags: , , , ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Skip to toolbar