01
Aug 18

Kuliner Kota Sabang

Kuliner Kota Sabang – Sabang terkenal berkat wisata bahari yang memesona. Taman laut Pulau Rubiah dan Tugu 0 Kilometer adalah dua destinasi incaran yang tak pernah sepi dari wisatawan. Di tempat yang mampu memanjakan mata ini wisatawan sebenarnya juga bisa memanjakan lidah. Kami memiliki 6 rekomendasi kuliner Sabang yang enak dan legendaris yang bisa dicicipi wisatawan saat ke Sabang.

1. Mie Jalak

Seperti namanya yang unik, Mie Jalak juga memiliki rasa yang juga unik. Mie Jalak memiliki warna kekuningan dengan kuah bening yang biasanya dicampur dengan tauge, daun bawang dan ditaburi daging ikan yang dipotong dadu, Nama Mie Jalak sendiri diberi nama Jalak karena nama pembuat pertamanya bernama Pak Jalak.

2. Rujak 0 Kilometer

Ke Tugu 0 Kilometer tidak lengkap jika belum mencicipi rujak 0 kilometer. Rujak ini cukup berbeda dari rujak biasanya. Buah Rumbia ditambahkan dalam sambal rujak dan digerus halus dengan gula aren dan cabainya. Rasa sambalnya sedikit sepat tapi tetap saja terasa nikmat apalagi saat buah-buahan dicocol dengan sambal.

3. Mie Sedap

Jangan salah sangka dengan Mie Sedap satu ini bukan sebuah merk mie instan melainkan sebuah warung mie yang terletak di Jalan Pedanggangan, Kota Sabang yang sudah ada sejak zaman dulu.

Mie di sini dibuat sendiri dari resep turun-menurun dengan resep turun-menurun tanpa bantuan mesin. Dibuat dari tepung terigu dan telur tanpa bahan pengawet dan biasanya dijual sekali habis. Mie Sedap biasanya disajikan dengan baging ikan olahan dan seledri, tak lupa kaldu ayam yang panas dituangkan di dalam mangkuk Mie Sedap ini.

4. Sate Gurita

Ke Sabang tanpa menikmati Sate Gurita serasa belum lengkap karena di Sabang lebih terkenal Sate Gurita daripada jenis sate yang lain. Dagingnya yang kenyal dan alot menjadi ciri khas yang tak boleh terlewatkan saat menikmati sate ini. Biasanya dinikmati dengan lontong dan sambal bumbu padang atau sambal kacang.

5. Kedai Kopi Pantai Jaya

Di Sabang terdapat kedai kopi legendaris yang tak boleh terlewatkan namanya Kopi Pantai Jaya. Kedai ini sudah buka sejak tahun 1980 dan menyajikan kopi dari tiga daerah yakni Takengon, Tangsi, dan Sigli. Kopi-kopi ini disajikan dalam menu kopi susu, kopi hitam, dan kopi sanger. Kopi sanger sendiri merupakan sejenis kopi susu tapi ditambah gula.

6. Mie Pingsun

Mie Pingsun merupakan hidangan yang jadi primadona di Kota Sabang. Kuliner Sabang ini berisi beragam seafood mulai cumi-cumi, udang, dan ikan. Selain seafood hidangan ini juga dilengkapi dengan sayuran.


01
Aug 18

Wisata Kota Sabang

Wisata Kota Sabang – Sabang sebuah wilayah di ujung Barat Indonesia yang menyimpan pesona bahari yang luar biasa indah. Sejak puluhan tahun silam nama Sabang bahkan sudah tersiar sampai ke negeri seberang. Tak sedikit wisatawan asing yang sengaja singgah ke Sabang demi bisa menikmati keindahan bawah lautnya. Tak heran jika wisata bahari menjadi destinasi wisata favorit di Sabang.

Berikut adalah beberapa rekomendasi tempat wisata di Sabang yang wajib dikunjungi:

1. Pantai Iboih

Pantai Iboih merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Sabang. Pantai dengan air laut yang jernih berwarna biru ini selalu jadi tempat favorit bagi wisatawan asing. Beberapa aktifitas yang bisa dilakukan di Pantai Iboih adalah berenang, snorkeling dan diving. Wisatawan tak perlu bingung untuk peralatan karena di Pantai Iboih ini sudah ada banyak penyedia jasa persewaan snorkeling dan diving. Wisatawan juga bisa menikmati indahnya pesona pantai di atas perahu mesin.

2. Pantai Rubiah

Dinamakan Pulau Rubiah karena ternyata di pulai ini terdapat makam Cut Nyak Rubiah. Pulau ini menjadi salah satu wisata favorit di Sabang yang wajib dikunjungi oleh wisatawan. Pesona bawah laut di Pulau Rubiah ini seolah membius siapapun yang datang dan menyelaminya.

Pulau ini menjadi salah satu pulau favorit untuk melakukan snorkeling dan diving. Terdapat banyak ikan hias kecil yang lucu dan terumbu karang yang indah dan masih terjaga dengan baik. Beberapa ikan yang hidup di area ini misalnya ikan Bendera, ikan Kepe-Kepe, ikan warna, ikan Botana Biru, ikan Sersan, ikan Kerapu, ikan Mayor, kerang, ikan Putri Bali dan banyak lagi.

3. Pantai Sumur Tiga

Pantai Sumur Tiga merupakan pantai yang memiliki garis pantai terpanjang di kawasan Sabang dengan pasir putih yang lembut dan ombak yang besar, pantai ini menawarkan panorama alam yang menakjubkan. Karena menghadap ke sisi timur Pantai Sumur Tiga ini memiliki sunrise yang sangat cantik.

4. Pantai Anoi Itam

Pantai Anoi Itam berarti pantai yang memiliki pasir hitam. Sesuai dari asal katanya, Anoi berarti pasir dan Itam berarti hitam. Pasir hitam inilah yang membuat Pantai Anoi Itam ini cukup unik di Sabang ketimbang pantai lainnya. Konon pasir hitam yang berasal dari gunung berapi di Pulau Weh yang masih aktif.

Meski berwarna hitam dan dikabarkan berasal dari gunung merapi namun pantai ini tetap aman, bahkan wisatawan dapa mandi, berenang dan tiduran santai di tepi pantai sambil menikmati deburan ombak yang datang.

5. Pulau Weh

Pulau Weh merupakan salah satu pulau terbesar di Sabang. Pulau Weh juga menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Sabang yang wajib untuk dikunjungi jika sedang berlibur ke Sabang. Pulau ini menjadi pulau terluar di ujung barat Indonesia. Air lautnya yang kebiruan dan sangat jernih membuat pandangan mata rasanya enggan beralih.

Pulau Weh sendiri memiliki berbagai destinasi, bahkan salah satunya Pantai Iboih juga ada di wilayah pulau ini. Pulau ini menjadi salah satu spot diving yang sangat terkenal di kalangan para wisatawan.

6. Pantai Ujung Kareung

Pantai yang merupakan salah satu pantai yang masih belum banyak diketahui oleh wisatawan. Pantai ini memiliki panorama alam berupa pantai yang dihiasi dengan bebatuan karang. Spot ini sangat cocok untuk berfoto sedangkan untuk diving atau snorkeling kurang begitu pas karena adanya bebatuan karang di sepanjang pantai.


31
Jul 18

Sejarah Kota Sabang

Sejarah Kota Sabang – Kota Sabang sebelum Perang Dunia II adalah kota pelabuhan terpenting dibandingkan Temasek (sekarang Singapura).

Sabang telah dikenal luas sebagai pelabuhan alam bernama Kolen Station oleh pemerintah kolonial Belanda sejak tahun 1881. Pada tahun 1887, Firma Delange dibantu Sabang Haven memperoleh kewenangan menambah, membangun fasilitas dan sarana penunjang pelabuhan. Era pelabuhan bebas di Sabang dimulai pada tahun 1895, dikenal dengan istilah vrij haven dan dikelola Maatschaappij Zeehaven en Kolen Station yang selanjutnya dikenal dengan nama Sabang MaatschaappijPerang Dunia II ikut memengaruhi kondisi Sabang dimana pada tahun 1942 Sabang diduduki pasukan Jepang, kemudian dibom pesawat Sekutu dan mengalami kerusakan fisik hingga kemudian terpaksa ditutup.

Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, Sabang menjadi pusat pertahanan Angkatan Laut Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan wewenang penuh dari pemerintah melalui Keputusan Menteri Pertahanan RIS Nomor 9/MP/50. Semua aset pelabuhan Sabang Maatschaappij dibeli Pemerintah Indonesia. Kemudian pada tahun 1965 dibentuk pemerintahan Kotapraja Sabangberdasarkan UU No 10/1965 dan dirintisnya gagasan awal untuk membuka kembali sebagai Pelabuhan Bebas dan Kawasan Perdagangan Bebas.

Gagasan itu kemudian diwujudkan dan diperkuat dengan terbitnya UU No 3/1970 tentang Perdagangan Bebas Sabang dan UU No 4/1970 tentang ditetapkannya Sabang sebagai Daerah Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas. Dan atas alasan pembukaan Pulau Batam sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Sabang terpaksa dimatikan berdasarkan UU No 10/1985. Kemudian pada tahun 1993 dibentuk Kerja Sama Ekonomi Regional IndonesiaMalaysiaThailand Growth Triangle (IMT-GT) yang membuat Sabang sangat strategis dalam pengembangan ekonomi di kawasan Asia Selatan.

Pada tahun 1997 di Pantai Gapang, Sabang, berlangsung Jambore Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang diprakarsai BPPT dengan fokus kajian ingin mengembangkan kembali Sabang. Disusul kemudian pada tahun 1998 Kota Sabang dan Kecamatan Pulo Aceh dijadikan sebagai Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) yang bersama-sama KAPET lainnya, diresmikan oleh Presiden BJ Habibie dengan Keppes No. 171 tahun 1998 pada tanggal 28 September 1998.

Era baru untuk Sabang, ketika pada tahun 2000 terjadi Pencanangan Sabang sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas oleh Presiden KH. Abdurrahman Wahiddi Sabang dengan diterbitkannya Inpres No. 2 tahun 2000 pada tanggal 22 Januari 2000. Dan kemudian diterbitkannya Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang No. 2 tahun 2000 tanggal 1 September 2000 selanjutnya disahkan menjadi Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang.

Aktivitas Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas Sabang pada tahun 2002 mulai berdenyut dengan masuknya barang-barang dari luar negeri ke kawasan Sabang. Tetapi pada tahun 2004 aktivitas ini terhenti karena Aceh ditetapkan sebagai Daerah Darurat Militer.

Sabang juga mengalami Gempa dan Tsunami pada tanggal 26 Desember 2004, namun karena palung-palung di Teluk Sabang yang sangat dalam mengakibatkan Sabang selamat dari tsunami. Sehingga kemudian Sabang dijadikan sebagai tempat transit udara dan laut yang membawa bantuan untuk korban tsunami di daratan AcehBadan Rekontruksi dan Rehabilitasi (BRR) AcehNias menetapkan Sabang sebagai tempat transit untuk pengiriman material konstruksi dan lainnya yang akan dipergunakan di daratan Aceh.


31
Jul 18

Kota Sabang

Kota Sabang – Kota Sabang adalah salah satu kota di Sumatera Utara, Aceh. Kota ini merupakan kepulauan di seberang utara pulau Sumatera dengan Pulau Weh sebagai pulau terbesar. Kota Sabang juga merupakan zona ekonomi bebas Indonesia yang sering disebut sebagai titik paling utara Indonesia, tepatnya di Pulau Rondo.

Secara geografis Indonesia, wilayah Kota Sabang berada berada pada 95°13’02”-95°22’36” BT, dan 05°46’28”-05°54′-28″ LU, merupakan wilayah administratif paling utara dan berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Malaysia, Thailand dan India. Wilayah ini dikelilingi oleh Selat Malaka di Utara, Samudera Hindia di Selatan, Selat Malaka di Timur dan Samudra Hindia di Barat.

Pulau Weh terdapat sebuah danau air tawar bernama Danau Aneuk Laot. Pulau ini juga merupakan pulau vulkanik, sebuah pulau atol (pulau karang) yang proses terjadinya mengalami pengangkatan dari permukaan laut. Proses terjadinya dalam tiga tahapan, terbukti dari adanya tiga teras yang terletak pada ketinggian yang berbeda.

Umumnya Pulau Weh terdiri dari dua jenis batuan yaitu tuf marina dan batuan inti. Tuf marina dijumpai hampir sepanjang pantai sampai pada ketinggian 40 sampai 50 meter. Lapisan tuf yang terlebar terdapat di sekitar kota Sabang di bagian pantai berlapis sempit. Batuan sempit adalah batuan vulkanik yang bersifat andesitik.

Berdasarkan wilayah, tampak bahwa wilayah barat Pulau Weh terdapat topografi paling barat. Mulai dari Sarong Kris sebagai puncak tertinggi di sebelah Timur terdapat terdapat tiga barisan punggung yang berjolak menuju ke Barat Laut, sehingga lembah-lembah yang ada di antara punggung itu sempit. Topografi di sebelah Timur terdapat sebuah pegunungan yang arahnya dari Utara ke Selatan yang memisahkan Pulau Weh Timur dengan bagian lainnya. Gunung Leumo Mate merupakan puncak yang tertinggi. Di bagian ini terdapat lapisan tuf marina yang lebih besar. Di antara bagian Barat dan Timur terdapat aliran dua buah sungai yaitu Sungai Pria Laot dan Sungai Raya. Daerah ini merupakan sebuah slenk dari sebuah fleksun (patokan yang tidak sempurna).

Kondisi geologis wilayah ini terdiri dari 70% batuan vulkanis (andesite), 27% batuan sedimen (line stone dan sand stone) dan 3% endapan aluvial (recent deposit).


Skip to toolbar