Sensasi Nongkrong di Embung Unnes

Kesejukan alam menyisakan kesejukan hati, memanjakan kita dengan udara yang segar, hembusan angin yang menerpa tubuh ini seakan-akan menghilangkan letih lesu yang sedang kita alami. Iya, Embung Unnes biasanya mahasiswa Unnes menyebutnya. Letaknya di sebelah timur Fakultas Bahasa dan Seni.
Membutuhkan sekitar 30 menit jarak tempuh dari pusat kota untuk bisa sampai di embung tersebut. Begitu tiba di embung kita merasakan hal berbeda. Iya, suasananya yang sejuk menemani keberadaan kita di tempat itu.

Di embung banyak mahasiswa atau pengunjung yang nongkrong dengan teman-temannya untuk menghilangkan penat dan menikmati suasana di luar jam kuliah. Embung merupakan tempat refreshing yag gratis bagia mahasiswa Unnes. Banyak hal yang bisa kita lakukan di sana, selain berkumpul dengan teman-teman kita bisa foto-foto juga, dan banyak pengunjung juga yang memancing disana. Tempat favorit para pengunjung embung yaitu di gazebo yang berada ditengah embung dengan jembatan yang memanjang.
Pada sore hari biasanya ramai mahasiswa atau pengunjung yang berdatangan di embung, untuk sekedar bermain, rapat, atau latihan nari dengan menikmati suasana yang sejuk. Dengan suasana yang sejuk, dapat menjernihkan pikiran.
Sensasi nongkrong di embung pada malam hari yaitu, kita di suguhi pemandangan para muda-mudi yang duduk bareng, ketawa-ketawa bareng seakan-akan dunia milik mereka berdua dan yang lain cuma nyewa. Memang sih embung merupakan tempat romantis buat yang berpasangan. Selain itu kita juga bisa menikmati aneka kuliner di pinggir jalan yang tidak jauh dari embung. Nongkrong di embung bisa juga menjadi tempat Tebar Pesona bagi cewek-cewek atau cowok-cowok yang jomblo atau mencari pasangan gitu.

Tulisan ini dipublikasikan di Artikel Kuliah SosAnt. Tandai permalink.

6 Balasan pada Sensasi Nongkrong di Embung Unnes

  1. Rima Ayu Dewanti berkata:

    Terlalu sedikit tulisan yang dibuat

  2. imam berkata:

    Harus lebih dikembangkan kembali

  3. Annisa fella berkata:

    Artikel yang bagus, namun harus sedikit ditambahkan lagi

Tinggalkan Balasan ke Rima Ayu Dewanti Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: