Lorong Waktu

Sebuah jalan untuk menguak misteri

SISTEM KOLOID, EMULSI DAN SUSPENSI

| 0 comments

KI. 3.10

  1. Pengertian Sistem Dispers Dan Sistem Koloid

Sistem dispersi  adalah system yang terdiri atas dua komponen, yaitu fase terdispersi (tersebar) dan fase pendispersi (penyebar). Sedangkan system koloid  adalah system dispers yang bersifat antara homogen dan heterogen.

1. Dispersi kasar
(suspensi)
: partikel zat yang didispersikan berukuran lebih besar dari 100 nm.
3. Dispersi koloid            : partikel zat yang didispersikan berukuran antara 1 nm – 100 nm.
3. Dispersi molekuler
(larutan sejati)
: partikel zat yang didispersikan berukuran lebih kecil dari 1 nm.
  1. Komponen-Komponen Koloid

Sistem koloid pada hakekatnya terdiri atas dua fase, yaitu fase terdispersi dan medium pendispersi.Yang berbedanya hanya ukuran fase terdispersinya.
Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi.

Perbedaan antara Larutan sejati, Sistem Koloid dan Suspensi

Larutan Sejati Sistem Koloid Suspensi
1. ukuran partikel > 1 nm Ukuran partikel antara           1 nm – 100 nm Ukuran partikel < 100 nm
2. satu fase dua fase  dua fase
3. jernih agak keruh  keruh
4. homogen antara homogen dan heterogen  heterogen
5. tidak dapat disaring Tidak dapat disaring  Dapat disaring
6. tidak mengendap Tidak mengendap  mengendap
7. stabil stabil  tidak stabil
8. amikron, dapat dilihat   dengan mikroskop elektron submikoron, dapat dilihat dengan mikroskop ultra  micron,dapat dilihat   dengan mikroslop biasa

2.  JENIS-JENIS KOLOID

Sistem koloid digolongkan berdasarkan pada jenis fase terdispersi dan medium pendispersinya.

– koloid yang mengandung fase terdispersi padat disebut sol.
– koloid yang mengandung fase terdispersi cair disebut emulsi.
–      koloid yang mengandung fase terdispersi gas disebut buih.

 

Tabel: Macam-macam sistem koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium  pendispersinya

Fase Terdispersi Medium Pendispersi Nama Koloid Contoh
gas cair Busa, buih Krim, busa sabun
gas padat Busa padat Batu apung, karet busa
cair gas Aerosol cair Kabut, awan
cair cair emulsi Susu, scot emulsion
cair padat Emulsi padat Keju, mentega
padat gas Aerosol padat Asap, abu
padat cair sol Cat, kanji, tinta
padat padat Sol padat Intan, kaca berwarna, paduan logam

 

3.  Sifat-Sifat Koloid

Sifat-sifat khas koloid meliputi :

a. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Efek Tyndall dapat digunakan untuk membedakan larutan sejati dengan system koloid.
b. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak acak, gerak tidak beraturan dari partikel koloid. Gerak  Brown hanya dapat diamati  dengan mikroskop.   Gerak Brown menunjukkan   bahwa partikel-partikel koloid  mempunyai energi kinetic. 

 

Gerak  Brown

c.  Adsorbsi

Beberapa partikel koloid mempunyai sifat adsorbsi (penyerapan) terhadap partikel atau ion atau senyawa yang lain. Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorbsi (harus dibedakan dari absorbsi yang artinya penyerapan sampai ke bawah permukaan).
Contoh :
(i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+.
(ii) Koloid As2S3 bermuatan negatit karena permukaannya menyerap ion S-2


Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif    karena permukaannya menyerap ion H+
 

Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2-
 
d. Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid.
Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan. 

 

 

 

koagulan

   

e.  Elektroforesis
Elektroferesis adalah peristiwa pergerakan partikel koloid yang bermuatan ke salah satu elektroda. Elektrotoresis dapat digunakan untuk mendeteksi muatan partikel koloid.Jika partikel koloid berkumpul di elektroda positif berarti koloid bermuatan negatif dan jika partikel koloid berkumpul di elektroda negatif berarti koloid bermuatan positif.
Prinsip elektroforesis digunakan untuk membersihkan asap dalam suatu industri dengan alat Cottrell.

 

 

 

 

 

 

 

Elektroforesis

 

f.  Dialisis
Dialisis adalah proses pemurnian partikel koloid dari muatan-muatan yang menempel pada permukaannya. Pada proses dialisis ini digunakan selaput semifermeabel.

 

 

 

 

dialisis

 

g. Koloid Liofil dan Koloid Liofob

Koloid ini terjadi pada sol yaitu fase terdispersinya padatan dan medium pendispersinya cairan.

Koloid Liofil:   sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya besar terhadap medium pendispersinya.

Contoh: sol kanji, agar-agar, lem, cat

Koloid Liofob: sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya kecil terhadap medium pendispersinya.

Contoh: sol belerang, sol emas.

 

4.  Krim Dan Gel

Krim : system koloid emulsi dalam bentuk setengah padat. Misalnya; es krim , krim pembersih, dan lain-lain.

Gel : system koloid sol dalam bentuk setengah padat. Misalnya;  agar-agar, nutrigel, dan lain-lain.

 

5.  Penggunaan Koloid

Kegunaan koloid antara lain:

1. Dalam bidang restoran untuk pengolahan atau sebagai bahan makanan misalnya; agar- agar, es krim susu, sirop, kecap, dan lain-lain.

2. Dalam  bidang kecantikan untuk tata arias wajah, rambut dan kulit, misalnya; hair spray, parfum spray, krim bath, krim pembersih wajah, dan lain-lain.

3. Dalam bidang tata busana, misalnya;  sabun cuci, pengharum pakaian, pelembut pakaian,  pewarna tekstil, dan lain-lain.

4. Dalam bidang industri,misalnya;  untuk memutihkan gula, menghilangkan bau pada minyak goreng, mengendapkan karet , membuat sarung tangan , dan lain-lain.

 

6.  Pembuatan Koloid

1. Cara Kondensasi                                                                                                            Cara kondensasi termasuk cara kimia.

kondensasi
Prinsip:  Partikel Molekular ————–► Partikel Koloid

Reaksi kimia untuk menghasilkan koloid meliputi :

1. Reaksi Redoks
2 H2S(g) + SO2(aq)   à  3 S(s) + 2 H2O(l)
2. Reaksi Hidrolisis
FeCl3(aq) + 3 H2O(l)  à  Fe(OH)3(s) + 3 HCl(aq)
3. Reaksi Substitusi
2 H3AsO3(aq) + 3 H2S(g)  à  As2S3(s) + 6 H2O(l)
4. ReaksiPenggaraman
Beberapa sol garam yang sukar larut seperti AgCl, AgBr, PbI2, BaSO4 dapat membentuk partikel koloid dengan pereaksi yang encer.
AgNO3(aq) (encer) + NaCl(aq) (encer)à   AgCl(s) + NaNO3(aq) (encer)
2. Cara Dispersi

Prinsip : Partikel Besar à Partikel Koloid

Cara dispersi dapat dilakukan dengan cara mekanik atau cara kimia:

1. Cara Mekanik
Cara ini dilakukan dari gumpalan partikel yang besar kemudian dihaluskan dengan cara penggerusan atau penggilingan.
2. Cara Busur Bredig
Cara ini digunakan untak membuat sol-sol logam.
3. Cara Peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah).
Contoh:
– Agar-agar dipeptisasi oleh air ; karet oleh bensin.
– Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S ; endapan Al(OH)3 oleh AlCl3

 

 

KESIMPULAN

 

Sistem koloid mengandung  dua komponen  yaitu  fase  terdispersi dan medium

pendispersi .Jenis koloid ditentukan oleh fase terdispersi dan medium pendis –

persinya.

Untuk membuat system koloid dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu konden-

sasi dan dispersi.

Emulsi  dalam  bentuk  setengah  pada t disebut  krim  dan  sol  dalam bentuk

setengah padat disebut gel.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LATIHAN SOAL

 

 

  1. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
  2. Apa yang dimaksud dengan system koloid?
  3. Sebutkan perbedaan antara larutan sejati, koloid dan suspensi!
  4. Bagaimana cara membedakan antara larutan sejati dengan system kolid?
  5. Sebutkan fase terdispersi dan medium pendispersi dari system kolid berikut:
  6. asap b. Parfum spray                    c. kabut
  7. es krim e. jelly f. kecap
  8. Bagaimana cara membedakan antara system koloid dengan suspensi?
  9. Sebutkan 2 contoh system koloid yang banyak digunakan dalam bidang keahlian anda!
  10. Bagaimana cara mengetahui bahwa partikel koloid bermuatan listrik?
  11. Apa yang menyebabkan partikel koloid mengalami koagulasi?
  12. Apa bedanya krim dan gel?
  13. Bagaimana cara membuat krim dan gel?

 

  1. Diskusikan

Campuran tepung tapioka dan air dapat membentuk suspensi dan juga dapat membentuk sistem koloid sol. Bagaimana cara membuat sistem kolid sol dari tepung tapioka dan air? Diskusikan jawaban anda dengan teman-teman anda!

 

Tinggalkan Balasan

Required fields are marked *.


* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:

Lewat ke baris perkakas