Pandangan Penyakit Kusta Menurut Masyarakat Desa Dalpenang, Kecamatan Sampang, Jawa Timur

haii sahabat blogger, kembali lagi saya akan membagikan sedikit wawasan mengenai pandangan masyarakat tentang penyakit kusta yang ada di salah desa di Jawa Timur. Nah tulisan saya kali ini merupakan hasil dari salah sau tugas mata kuliah Antropologi Kesehatan yang saya tempuh di semester 5 sehingga sedikit terdapat konsep-konsep antropologi kesehatan yang berkaitan dengan pandangan penyakit menurut masyarakat. Langsung saja simak penjelasannya
Penyakit kusta dilihat secara medis merupakan penyakit yang diakibatkan adanya oleh bacterium leprae, yang menyerang sistem saraf, tangan, kaki, mapun penglihatan. Menurut medis penyakit kusta termasuk

penyakit yang sulit menular dan penularan penyakit terjadi melalui interaksi aktif dengan penderita misalnya dalam kelurga yang anggotanya menderita kusta. Sedangkan dalam pandangan masyarakat (illness), penyakit kusta memiliki definisi tersendiri, seperti pada masyarakat di Desa Dalpenang, Kecamatan Sampang, Jawa Timur. Masyarakat di Desa Sampang memiliki pandangan negatuf bahwa penyakit kusta merupakan penyakit kutukan sehingga dalam masyarakat kemudian terjadi diskriminasi terhadap penderita kusta seperti adanya penolakan dalam masyarakat, diabaikan, bahkan diabaikan. Hal ini terjadi karena pandangan negatif masyarakat terhadap kusta tersebut telah ada sejak lama dan kemudian pandangan tersebut turun dari generasi ke generasi dengan anggapan bahwa penyakit tersebut merupakan penyakit kutukan akibat melanggar adat dalam masyarakat. Pandangan negatif tersebut masih dipercayai masyarakat Desa Dalpenang seperti adanya anggapan bahwa jika yang terkena penyakit orang tua maka ia telah melanggar aturan adat, sedangkan jika yang terkena penyakit yang masih muda maka hal tersebut dikarenakan ia menanggung kesalahan dari orangtuanya. Meskipun telah dilakukan sosialisasi tentang penyakit kusta oleh pihak puskesmas, tetapi pandangan tersebut tetap melekat pada masyarakat Desa Dalpenang. Adanya dua pandangan tersebut dikarenakan dalam masyarakat golongan rendah, penyakit kusta merupakan penyakit kutukan dan keturunan. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi secara medis tentang penyakit kusta yang diperoleh masyarakat. Sedangkan dalam masyarakar yang termasuk dalam golongan menengah seperti guru, yang telah mendapatkan pengetahuan tentang penyakit dilohat secara medis, kusta merupakan penyakit yang disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat. Tetapi adanya pandangan tentang penyakit kusta sebagai penyakit kutukan tersebut menyebabkan penderita penyaki kusta sulit mendapatkan pengobatan karena penderita kemudian berusaha menyembunyikan penyakitnya karena tidak ingin diketahui masyarakat yang berakibat terjadinya pengucilan oleh masyarakat Desa Dalpenang karena dianggap meresahkan, padahal jika dilihat dari resiko penyakit kusta tersebut sangatlah berbahaya dan perlu dilakukan penanganan segera.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: