Kala Ibadah Tak Lagi Berguna

download (3)download (4)

 

Kau semua pasti mengenalku, bukan? Hmm, aku paham kalian membenciku. Walaupun demikian adanya, aku tak peduli. Tak penting bagimu untuk mengasihaniku.  Wajahku terjerembab demikian keras, hingga tampak menghitam. Kau lihat hidungku, mataku, rupaku, tubuhku?

Dulu aku lebih mulia dari kalian semua, aku adalah makhluk paling agung yang pernah ada. Semua malaikat dan jin mengagungkan kedudukanku. Betapa dekat posisiku dengan Tuhan. Aku adalah makhluk yang selalu taat dalam menyembah Tuhan. Ribuan tahun aku ada untuk Nya. Setia terhadap Nya. Dulu, wajahku tampan rupawan, tubuhku kekar perkasa, suaraku merdu, kulitku halus dan bersinar. Betapa indahnya semua itu.

(source image : spiritualmuslim.mywapblog.com)                        (source image : imung.blogspot.com)

download (5)download (6)

(source : ariellucky.wordpress.com)

Hingga suatu hari, ayahmu datang. Dia merebut perhatian semua makhluk. Aku mulai tersingkir. Sungguh aku tidak sudi menghormati pendatang baru macam ayahmu, sementara aku telah ada ribuan tahun, telah kulalui semuanya untuk menyembah Tuhan. Dan kini siapa yang datang? Seonggok tanah yang gila hormat! Aku muak melihat muka ayahmu. Hatiku penuh dengan gejolak kemarahan, aku benci pada ayahmu, aku dendam padanya.

Seketika wajah tampanku lenyap, membusuk serupa babi hutan, bahkan lebih buruk darinya, tubuhku laksana seonggok daging yang menonjol, kulitku benar – benar menjijikkan. Kenapa ini? Bahkan kini aku menjadi makhluk paling buruk, paling rendah, paling hina, paling kotor. Kemana ibadahku selama ini? Ribuan tahun aku menyembah Tuhan, bahkan kalian tidak akan mampu menandingiku dalam beribadah.

Lalu, hal paling menyakitkan harus kuterima. Tuhan mengusirku. Aku merasa hancur. Perasaanku remuk redam bercampur benci dan amarah. Aku dendam, aku tidak rela menerima kehancuranku setelah usaha besar yang telah kulakukan. Aku harus menghancurkan ayahmu, akan kubuat dia merasakan lebih dari yang kurasakan.

Hahahahaha. Betapa bahagianya aku begitu tahu ayahmu terusir. Akan lebih mudah bagiku untuk menghancurkannya. Telah kurenggut kebahagiaan darinya. Aku masih belum puas. Telah kubuat anaknya membunuh saudaranya sendiri. Hancurlah keluargamu, Adam. Hahaha. Tunggu dulu, aku masih belum puas. Telah kubuat pendahulu kalian mendustakan rasul – rasul, membunuh rasul – rasul, telah kulepas bola api yang terus bergulir antar generasi. Dari Namrud, kuturunkan pada Fir’aun, jangan pernah lupa Adolf Hitler juga memperoleh percikan bola itu, kemudian Musollini, terus kuturunkan pada generasi kalian semua, jangan harap kalian bisa lepas dariku. Telah kuarahkan kalian untuk merusak semuanya. Hahaha, kalian menjadi demikian rakus, aku suka itu.

Aku suka melihat darah kalian, aku suka melihat kalian hancur, saling membunuh, saling merusak. Aku menikmati kerakusan kalian, ketamakan kalian. Hahaha, aku tak sabar melihat kalian dihajar oleh Tuhan, aku ingin kalian jadi makhluk terkutuk jauh melampauiku. Sekali lagi, jangan harap kalian bisa lepas dariku. Aku akan terus menyeret kalian, dengarkan ancamanku ini. Jika aku tak mampu menjerumuskan kalian, akan kutarik keluarga kalian, sahabat kalian, dan seluruh orang yang kalian cintai kepada kehancuran.

download (7)download (8)

(source : https://www.google.co.id/url?sa=i&source=imgres&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0CAgQjB0wAGoVChMI9qPAp_uJyQIVAcqUCh10Agfv&url=http%3A%2F%2Fwww.dw.com%2Fid%2Fkisah-saksi-bom-atom-hiroshima%2Fa-5872851&psig=AFQjCNEqJykhQiqkvfX8JvF49I1d029p1Q&ust=1447386040283862)

Namun, aku sama sekali tak kuasa menghindarkan kemurkaan Tuhan atasku. Seberapapun banyak kalian bisa kujerumuskan, aku tetap tak akan selamat. Aku akan tetap membusuk di neraka. Aku sadar, aku hanya membohongi diriku sendiri. Aku terlalu sombong untuk menyesali perbuatanku. Aku merasa kedudukanku sangat mulia. Entah mengapa Tuhanku begitu membenci kesombongan. Aku sama sekali tidak berharap kalian mempelajari kisahku. Aku tidak butuh belas kasihan kalian. Walaupun kini kalian rasa aku menangis dan menjerit keras, yaa, memang demikian. Tiada makhluk yang kuasa membangkang kepada Tuhan sepenuhnya.

Inilah aku. Kau telah paham kisahku, atau Rasul mu telah menyampaikannya padamu. Dia pasti melarangmu untuk mengikuti jejakku, namun akan kutawarkan jalan yang indah namun semu, hingga kau tak menyadari bahwa kau telah tersesat.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: