Silent happiness

Dikelilingi sekolah tidak menjami hak-hak pendidikan dapat dirasakana oleh kesemuanya seperti fenomena yang  terjadi diatas. diwaktu yang seharusnya dia mengenyam pendidikan seperti anak-anak lainya dia justru bermain di pekarangan rumah dengan nenek nya. Dalam kehidupan sehari-hari anak ini hidup dengan aktivitas yang sama yaitu bermain, untuk ukuran anak seumuranya anak ini adalah anak yang sangat tangguh, anak ini tak kenal malu untuk mengenali dunia sekitarnya, hal ini dibuktikan dengan jika ada hal baru anak ini selalu menghampiri untuk mengenali misalnya keramaian yang ada disekitarnya jalanan dan sebagainya. Anak ini mengambarkan semua kebahagiannya hanya dengna satu bahasa yang hanya bisa dipahami oleh orang yang peduli dengan kondisi dirinya. Alam, nenek dan kakek adalah guru dari anak ini. perhatian yang lebih adalah yang dibutuhkan dari anak ini, satu dari sekian banyak anak yang senasib seperti dirinya tidak bisa mengenyam fasilitas pendidikan yang telah dijanjikan oleh pemerintah, fenomena seperti ini dianggap biasa oleh masyarakat umum bahwa sekolah adalah untuk anak “normal” baik fisik maupun materi. Pada dasarnya semua anak itu sama yaitu titipan tuhan kita sebagai manusia yang diberi kelebihan memiliki tuas untuk merangkulnya agar kelak bisa berguna bagi masyarakat. Manusia pada dasarnya memiliki kelebihan masing-masing, menjauhi anak seperti ini bukanlah jalan keluar karena justru sebaliknya perhatian yang lebih akan memberikan motivasi untuk menjadi lebih maju kedepanya.

3 comments

  1. Mengharukan :mewek

  2. singkat padat, tambahin gambar biar tambah mudeng

  3. Sudah menarik kak namun mohon diperhatikan lagi penulisannya kak, semangattt

Leave a Reply

Your email address will not be published.

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: