“ MAHASISWA KOSAN ATAU MAHASISWA PKM “

Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa. Tetapi pada dasarnya makna mahasiswa tidak sesempit itu. Terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah Perguruan Tinggi hanyalah syarat administratif menjadi mahasiswa, tetapi menjadi mahasiswa mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar masalah administratif itu sendiri.

Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban oleh mahasiswa begitu besar. Pengertian mahasiswa tidak bisa diartikan kata per kata, Mahasiswa adalah Seorang agen pembawa perubahan. Menjadi seorang yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh suatu masyarakat bangsa di berbagai belahan dunia.

Sebagai kaum intelektual, mahasiswa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa. Yang pertama sebagai Agent Of Change, mahasiswa sebagai agen perubahan dituntutbersifat kritis dan diperlukan implementasi yang nyata. Mahasiswa adalah garda terdepan dalammemperjuangkan hak-hak rakyat , mengembalikan nilai-nilai kebenaran yang dilakukan olehkelompok-kelompok elit yang hanya mementingkan dirinya dan nasib kelompoknya. Dan jangansampai garda terdepan ini terikat oleh politik dan kepentingan kelompok, dan melupakanperanannya sebagai agen of changes. Dan Harapan bangsa terhadap mahasiswa adalah menjadigenerasi penerus yang memiliki loyalitas tinggi terhadap kemajuan bangsa.

Dari sini dapat kita tarik kesimpulan bahwa yang menyandang nama atau status sebagai mahasiswa adalah bukan hanya terselip sebagai embel-embel atau pajangan belaka. Namun dari situ merupakan sebagai awal untuk kita mengetahui dan memahami apa makna yang sebenarnya ada pada status tersebut. Dengan harapan yang sangat besar terhadap adanya kaum intelek untuk generasi mendatang supaya mampu memberikan perubahan yang lebih baik untuk kepentingan serta keberlangsungan bangsa ini dimasa mendatang. Apabila sudah memahami makna dari apa itu mahasiswa nantinya terciptalah sumber daya manusia yang lebih baik untuk meningkatkan tingkat kualitas dari mahasiswa yang nantinya akan kembali di lingkungan masyarakat.

Namun untuk sekarang ini masih banyak mahasiswa yang belum mampu memahami status dan pean serta tanggung jawabnya sebagai penyandang status tersebut. Banyak kita jumpai pula dimana mahasiswa yang hanya menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk berdiam di kos. Dari sisi positifnya dapat diamati apabila mampu menggunakan pilihannya tersebut untuk berdiam betah di kos guna menunjang keperluan akademiknya. Entah itu mengerjakan tugas atau yang lain sebagainya berkaitan dengan kebutuhan akademik masing-masing. Namun dari sisi positifnya pula ketika di kos hanya menghabiskan waktu untuk bermain game, menonton film dan lain sebagainya. Lain halnya ketika mahasiswa yang memilih jalannya untuk mengembangkan potensinya untuk ikut berpartisipasi dalam mengurus kegiatan-kegiatan mahasiswa. Mereka mampu membagi waktu antara kuliah dan kepentingan serta tanggung jawabnya diorganisasi namun disisi lain apabila tidak mampu mengatur waktu dari salah satu kewajibannya akan tidak berjalan secara maksimal. Dengan harapan dari adanya artikel ini mampu kita melihat dari berbagai kaca mata terkait dengan cara hidup mahasiswa yang dipilih masing-masing dengan konsekuensi yang ada disetiap pilihan mereka.

Pada Intinya peran dan fungsi mahasiswa adalah sebagai Garda/agen, yang memiliki tugas untuk membuat perubahan yang lebih baik untuk bangsa dan negara. Mulai dari membawa perubahan, mengontrol ,penengah pemerintah denganr akyat, dan sebagai aset bangsa. Sehingga kita sebagai mahasiswa mesti bersifat kritis terhadap permasalahan yang ada sehingga kita dapat berjalan sesuai dengan peranan kita sebagai mahasiswa. Namun harapan yang tinggi seperti tersebut merasa miris ketika dimana kita jumpai banyak mahasiswa yang belum memahami apa itu mahasiswa sesungguhnya dalam realitas kehidupannya.

Kos yang memiliki fungsi sebagai fasilitas yang digunakan untuk kita menggantikan tempat tinggal kita sementara kebanyakan mahasiswa mereka terlena akan bebasnya tanpa kekangan yang mereka dapat ketika berada ditempat rantauan mencari ilmu. Seharusnya mereka mampu berpikir ketika memiliki tujuan untuk mengarahkan mau kemana nantinya potensi diri akan dikembangkan. Hingga timbul semboyan ketika teman-teman mahasiswa yang hanya menghabiskan waktunya untuk kampus dan kos yaitu mahasiswa kupu-kupu. Hanya karena setelah kuliah langsung pulang tanpa ada tujuan lain yang sekiranya mampu mengisi waktu untuk mengembangkan potensi diri. Sedangkan dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki kegiatan selain kepentingan akademik juga mereka memilih untuk berorganisasi dengan tujuan memiliki pengalaman yang sekiranya berguna dalam keberlangsungan hidupnya. Secara tidak langsung hal sekecil ini memiliki dampak yang besar terutama pada cara pandang serta pola pikir dari kedua perbedaan ini.

Pola Pikir adalah cara otak dan akal menerima, memproses, menganalisi, mempersepsi, dan membuat kesimpulan terhadap informasi yang masuk melalui indra. Pola pikir seseorang akan mudah terlihat ketika menghadapi suatu permasalahan yang harus diselesaikan. Pola pikir itu sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan, pengalaman, dan nilai-nilai yang dianut di lingkungannya. Meskipun demikian, setiap orang bebas memilih dan menentukan pola pikir seperti apa yang akan dijadikan pegangan bagi dirinya. Pola pikir yang sudah teruji dan diyakini kebenarannya dapat menjadi prinsip hidup. Perlu dipahami bahwa pola pikir itu ada yang positif dan ada pula yang negatif. Pola pikir positif akan membawa dampak positif bagi penganutnya, sebaliknya pola pikir negatif akan membawa dampak negatif. Dengan menabur pola pikir maka anda akan menuai tindakan, dengan menabur tindakan maka anda akan menuai kebiasaan, dengan menabur kebiasaan maka anda akan menuai karakter, dengan menabur karakter maka anda akan menuai masa depan.(John C. Maxwell 2009)

Organisasi mahasiswa memiliki banyak peranan penting dikampus. Sebagaimana pengalaman mengajarkan banyak perubahan yang terjadi dalam kehidupan dikampus, di masyarakat, dan berbangsa dan bernegara yang mengalami perubahan karena peran serta dari mahasiswa yang tergabung dalam organisasi mahasiwa tersebut. Kita sering mendengar istilah bahwa mahasiswa adalah The agent of change, hal itu benar adanya karena sama-sama kita saksikan banyak perubahan yang terjadi karena peran mahasiswa.

Di kampus sendiri organisasi mahasiswa ini berperan sangat penting. Organisasi merupakan sarana untuk menyalurkan aspirasi mahasiswa pada petinggi-petinggi kampus seperti rektor, dekan, dosen dan sebagainya. Tidak selamanya keputusan yang di buat oleh petinggi kampus dapat diterima begitu saja oleh mahasiswa. Jadi sebagai sarana untuk menyalurkan aspirasi tersebut melalui organisasi dapat disampaikan. Coba saja bayangkan tanpa ada organisasi mungkin kebijakan apapun yang dikeluarkan pihak atasan mahasiswa akan nrimo saja. Karena mereka tidak ada sarana untuk menyampaikan pendapat mereka. Sangat banyak kita saksikan perubahan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bergabung di organisasi mahasiswa. Misalnya dari BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) sebagai media bagi mahasiswa untuk menyampaikan keluhan tentang mahalnya biaya kuliah, minimnya fasilitas kampus yang tidak seimbang dengan kenaikan biaya kuliah dan lain sebagainya. Dalam forum yang formal nanti perwakilan dari BEM ini akan menyampaikan keluhan mahasiswa ini kepada pihak rektorat contohnya. Dari sini pihak rektorat dapat mengevaluasi kebijakan-kebijakan yang membebani mahasiswa. Maka dari itu pihak rektorat akan melakukan fungsi controlling. Tidak hanya BEM, organisasi kehamahasiswaan lainnya baik organisasi internal maupun organisasi eksternal kampus, juga bisa langsung menyampaikan aspirasinya, seperti yang sama-sama kita saksikan contohnya melakukan aksi damai menuntut kenaikan biaya kuliah. Memang realita yang kita saksikan tidak jarang aksi yang awalnya damai berujung dengan kericuhan karena pihak kampus mungkin tidak merespon kasi mereka. Namun itu hanyalah sebagian kecil dari contoh peran penting organisasi mahasiswa dikampus. Tidak dapat kita pungkiri keberadaan organisasi kemahasiswaan sangat lah penting di kampus sebagai fasilitator dan mediator antara mahasiswa dengan petinggi-petinggi kampus.

Organisasi mahasiswa berperan sebagai ajang simulasi atau latihan dunia kerja yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan karena bangku sekolah atau perkuliahan tidak mengajari kemampuan-kemampuan yang tergolong soft skills seperti ini. Saat berada di dalam kelas, kita sebatas mendapat pengetahuan teknis akan suatu disiplin ilmu. Di buku-buku teks yang banyak dijual di pasaran sebenarnya banyak mencantumkan teori-teori dan tips-tips praktis mengenai soft skills. Namun jika tidak dipraktekkan ke dalam bentuk perbuatan nyata atau benar-benar melakukannya kita seperti berjalan dengan mata tertutup.

Mengikuti kegiatan organisasi bagi seorang mahasiswa adalah tidak akan pernah sia-sia dan tidak mungkin membuang waktu studinya. Proses pendidikan non akademik tersebut akan membentuk karakter mahasiswa menjadi lebih siap dalam dunia kerja dikemudian hari. Namun setiap menentukan pilihan dengan semestinya memiliki konsekuensi masing-masing. Menjadi fungsionaris organisasi pastinya akan memberi efek terhadap kegiatan akademis dengan benturan antara kewajiban tugas sebagai mahasiswa dan profesionalisme untuk menjadi fungsionaris suatu organisasi. Apabila tidak memilih untuk aktif dalam kampus semestinya menggunakan waktu secara efektif meskipun hanya di kos tidak menutup kemungkinan untuk menjadi hebat dalam menjadi pribadi

Artikel disusun sebagai Tugas Akhir Semester Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen : Uki Hares Yulianti

One thought on ““ MAHASISWA KOSAN ATAU MAHASISWA PKM “

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: