af87e1fbf2c38401d355e085e2acea77 Roosts-Terrarium-Table-Lamp-3

Awal berkembangnya Terarium  berawal dari penemuan Natheniel B. Ward, ia adalah seorang ahli fisika. Secara tidak sengaja ia menemukan cara bertanam di dalam wadah kaca. Cara ini ditemukan ketika Ward sedang melakukan percobaan mengenai pengaruh kelembapan udara terhadap perkembangan serangga.

Penemuan ini diawali dari ditemukan sebatang kecambah pakis yang tumbuh subur dalam salah satu tabung percobaan yang terbuat dari gelas dan permukaannya tertutup rapat. Mulanya, ward mengira sosok mungil kecambah pakis itu sebutir telur serangga percobaannya. Ternyata semakin hari, sosok mungil itu terus tumbuh dan berkembang sehingga jelas terlihat bahwa sosok itu adalah pakis.

Berkat ketekunannya Ward terus mengamati pertumbuhan dari Pakis tadi bahkan tanpa penyiraman dan pengaliran udara ke dalam tabung. Ia bahkan sempat membuat percobaan kembali dengan menggunakan tabung yang lebih besar dan memasukan lebih banyak tanaman

Nah, sejak saat itulah wadah tanaman hasil penelitian Ward dikenal dengan istilah the wardian case. Namun, Ward sendiri menyebutnya dengan istilah terrarium. Setelah dibakukan dalam bahasa indonesia menjadi terarium.

Bagaimana Terarium bisa masuk ke Indonesia? Sekitar tahun 1945, beberapa kaum bangsawan Indonesia yang memiliki kedekatan dengan Belanda sudah mulai mengenal terarium. Namun, dulu mereka masih menyebutnya dengan istilah bottle garden. Sebutan ini sesuai dengan kondisi terarium yang terbuat dari botol – botol bekas minuman keras yang mempunyai keunikan pada bentuknya.

Sumber : Kristiani, Anie. Terarium. Diterbitkan oleh Agro Media.

Leave a Reply

Skip to toolbar