Etnografi berasal tulisan atau deskripsi mengenai kehidupan soial budaya suatu suku bangsa. Spradley menyatakan bahwa etnografi adalah menjelaskan suatu kebudayaan. Adapun Spindler, menyatakan bahwa etnografi adalah kegiatan antropologi di lapangan. Lebih lanjut ia menyatakan apabila seorang antropolog tidak memiliki pengalaman lapangan, ibarat seorang ahli bedah tidak memiliki pengalaman membedah. Etnografi, diinjau secara harfiah, berarti tulisan atau laporan tentang suatu suku bangsa, yang ditulis oleh seorang antropolog atas hasil penelitian lapangan ( field work ) selama sekian bulan, ataau sekian tahun. Penelitian antropologis untuk menghasilkan laporan tersebut begitu khas, sehingga kemudian istilah etnografi juga digunakan untuk mengacu pada metode penelitian untuk menghasilkan laporan tersebut.Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa etnografi bukan sekedar mengumpulkan data tentang orang atau kebudayaan, melainkan menggalinya lebih dalam lagi. Etnografi, baik sebagai laporan penelitian maupun sebagai metode penelititan, dapat dianggap sebagai dasar dan asal-usul ilmu antropologi. Kutipan-kutipan kalimat dari beberapa tokoh besar antropologi seperti di bawah ini akan meyakinkan kita tentang kebenaran pernyataan di atas. Margaret mead berkata,” Anthropology as a science is entirely dependent upon field work records made by individuals within living societies ” ( Antropologi sebagai sebuah ilmu pengetahuan secara keseluruhan tergantung pada laporan-laporan kajian lapangan yang dilakukan oleh indiviu-individu dalam masyarakat-masyarakat yang nyata hidup ) James Spradley mengatakan bahwa “ Ethnograpic fieldwork is the hallmark of cultural anthropology “ ( Kajian lapangan etnografi adalah tonggak antropologi cultural ). Jadi singkatnya, belajar tentang etnografi berarti belajar tentang jantung dari ilmu antropologi, khususnya antropologi sosial. Ciri-ciri khas dari metode penelitian lapangan etnografi ini adalah sifatnya yang holistic-integratif, thick description, dan analisis kualitatif dalam rangka mendapatkan native’points of view ( bersifat holistic atau menyeluruh ). Artinya, kajian etnografi tidak hanya mengarahkan perhatiannya pada salah satu variable tertentu saja. Bentuk holistic didasarkan pada pandangan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan system yang terdiri dari satu kesatuan yang utuh. Teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi-partisipasi dan wawancara terbuka dan mendalam, yang dilakukan dalam jangka waktu yang relative lama, bukan kunjungan singkat dengan daftar pertanyaan yang terstruktur seperti pada penelitian survey. Jadi, etnografi adalah upaya untuk mendeskripsikan kebudayaan. Kebudayaan baik secara implicit maupun secara eksplisit terungkap melalui bahasa. Bahasa merupakan alat utama untuk menyebarkan kebudayaan dari satu generasi ke generasi berikutnya yang ditulis dalam bentuk linguistic. Sehingga, dalam studi etnografi, ethnolinguistik berfungsi untuk menggali kebudayaan.
Inti dari etnografi adalah upaya memperhatikan makna tindakan dari kejadian yang menimpa orang yang ingin kita pahami. Beberapa makna ini terekspresikan na ini terekspresikan secara langsung dalam bahasa dan banyak diterima dan disampaikan hanya secara tidak langsung melaui kata dan perbuatan. Tetapi dalam setiap masyarakat, orang tetap menggunakan system makna yang kompleks ini untuk mengatur tingkah laku mereka, untuk memahami diri mereka sendiri dan untuk memahami orang lain., serta untuk memahami dunia di mana mereka hidup. System makna ini merupakan kebudayaan mereka, etnografi selalu mengimplikasikan teori kebudayaan.
Kebudayaan, sebagai pengetahuan yang dipelajari orang sebagai anggota dari suatu kelompok, tidak dapat diamati secara langsung. Orang-orang dimana mempelajari kebudayaan mereka dengan mengamati orang lain, mendengarkan mereka, dan kemudian membuat kesimpulan. Etnografer melakukan hal yang sama, yaitu dengan memahami hal yang dilihat dan didengarkan untuk menyimpulkan hal yang diketahui orang. Perbuatan ini meliputi pemikiran atas kenyataan/hal yang kita pahami atau atas hal yang kita asumsikan.anak-anak memperoleh kebudayaan mereka dari orang dewasa dan membuat kesimpulan mengenai berbagai aturan budaya untuk bertingkah laku, dengan kemahiran bahasa, proses belajar itu akan semakin cepat.
Dalam melakukan kerja lapangan, etnografer membuat kesimpulan kebudayaan dari 3 sumber:
- Dari hal yang dikatakan orang
- Dari cara orang bertindak
- Dari berbagai artefak yang digunakan orang
Bagaimanapun, sebagian besar kebudayaan terdiri atas pengetahuan implicit. Kita mengetahui semua berbagai hal sehingga kita tidak dapat menceritakan atau mengungkapkan secara langsung. Etnografer kemudian harus membuat kesimpulan mengenai hal yang diketahui orang dengan cara mendengarkan yang mereka katakan, dengan mengamati tingkah laku mereka, dan dengan mempelajari berbagai artefak dan manfaatnya. Dengan merujuk pada penemuan pengetahuan budaya yang implicit itu.Seringkali etnografi menggunakan hal yang dikatakan oleh orang dalam upaya untuk mendeskripsikan budayaan mereka. Kebudayaan yang baik implicit maupun eksplisit terungkap melalui perkataan, baik dalam komentar sederhana maupun dalam wawancara panjang. Karena bahasa merupakan alat utama untuk menyebarkan kebudayaan dari Satu.
- James P.Spradley, metode etnografi (Jakarta : PT. Tiara Wacana Yogya, 1997), hlm. Xv
- Freilich (1970), Kimbal dan Watson (1972), dan Splinder (1970)
- Manis dan Meltzer (1967), Blumer (1969), pengantar perspektif teoritis.
- James P.Spradley, metode etnografi (Jakarta : PT. Tiara Wacana Yogya, 1997), hlm