Secara bahasa dalam sanskerta, budaya merupakan turunan dari kata budayah atau budhi yang berarti akal. Selain itu, dalam bahasa Inggris adalah culture. Dan dalam bahasa latin adalah colerayang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah. Jika dipisahkan, maka budaya berasal dari kata Budi dan Daya, yang berarti hasil dari cinta, karsa, dan rasa yang dimiliki oleh manusia. Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh, budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Menurut pendapat para ahli tentang budaya antara lain yaitu :
- B. Tylor -> Budaya merupakan suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang di dapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
- Linton -> Kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigursi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari, dimana unsur pembentukannya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
- Koentjaraningrat -> Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
- Selo Soemardjan dan Selo Soemardi -> Kebudayaan adalah semua hasil karya, ras dan cipta masyarakat. Wujud Budaya
Terdapat 3 wujud kebudayaan menurut Koentjaraningrat. Ketiga wujud kebudayaan tersebut adalah :
- Gagasan (ide) -> kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak, tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam alam pikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
- Aktifitas (tindakan) -> Kebudayaan sebagai suatu tindakan yang berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri atas aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan , sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat dinikmati dan di dokumentasikan.
- Artefak -> Wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil aktivitas, perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat yang berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, di dokumentasikan. Artefak sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Unsur Kebudayaan
Dalam bukunya Koentjaraningrat juga mengemukakan adanya 7 unsur kebudayaan. Usur-unsur tersebut meliputi :
- Bahasa (lisan maupun tulisan)
- Sistem pengetahuan (pengetahuan flora, fauna, waktu, ruang, bilangan, tubuh mausia dll)
- Organusasi sosial (sistem kekerabatan, asosiasi, kenegaraan dan kesatuan hidup)
- Sistem teknologi (sistem komunikasi, distribusi, transportasi, dll)
- Sistem mata pencaharian (berburu, bercocok tanam, beternak, dll)
- Sistem religi (sistem kepercayaan, pandangan hidup, dll)
- Kesenian (seni rupa, sastra, ataupun pertunjukan) Substansi / Isi Utama Budaya
Adapun substansi atau isi utama dalam kebudayaan merupakan suatu wujud abstrak ari segala macam ide dan gagasan manusia yang bermunculan didalam masyarakat itu sendiri dalam bentuk :
- Sistem pengetahuan (akumulasi dari perjalanan hidupnya)
- Nilai (sesuatu yang baik yang selalu diinginkan)
- Pandangan hidup (pedoman hidup bagi suatu bangsa atau masyarakat dalam menjawab atau emngatasi masalah yang dihadapinya)
- Kepercayaan (lebih luas dari agama dan kepercaan terhadap Tuhan YME)
- Presepsi (sudut pandang sebagai titik tolak pemikiran yang digunakan untuk memahami kejadian atau gejala dalam kehidupan)
- Etos kebudayaan (watak khas) Nilai Budaya
Nilai budaya merupakan acuan atau pedoman utama bagi setiap pemenuhan kebutuhan hidup pelaku yang berupa tindakan-tindakan pelaku. Sesuatu nilai budaya bukan hanya mempedomani sesuatu corak tindakan pelaku tetapi juga mengintegrasikan sejumlah nilai budaya pendukung serta berbagai unsur tindakan pelaku, sehingga corak tindakan yang diwujudkannya itu dinilai sebagai benar dan sewajarnya atau bagus atau indah oleh para pelaku lainnya yang mempunyai kebudayaan yang sama. Menurut C. Kluckhohn, kelima masalah dasar dalam kehidupan yang menjadi landasan bagi kerangka variasi sistem nilai budaya adalah :
- Masalah hakikat dari hidup manusia
- Masalah hakikat dari karya manusia
- Masalah hakikat dari kedudukan manusia dalam ruang waktu
- Masalah hakikat dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya
- Masalah hakikat dari hubungan manusia dengan sesamanya.
Daftar Pustaka :
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta