STRATIFIKASI SOSIAL YANG ADA DI DESA WARUREJA

       Setiap masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargai, bisa berupa kepandaian, kekayaan, kekuasaan, profesi, keaslian keanggotaan masyarakat dan sebagainya. Selama manusia membeda-bedakan penghargaan terhadap sesuatu yang dimiliki tersebut, pasti akan menimbulkan lapisan-lapisan dalam masyarakat. Semakin banyak kepemilikan, kecakapan masyarakat/seseorang terhadap sesuatu yang dihargai, semakin tinggi kedudukan atau lapisannya. Sebaliknya bagi mereka yang hanya mempunyai sedikit atau bahkan tidak memiliki sama sekali, maka mereka mempunyai kedudukan dan lapisan yang rendah.Seseorang yang mempunyai tugas sebagai pejabat/ketua atau pemimpin pasti menempati lapisan yang tinggi daripada sebagai anggota masyarakat yang tidak mempunyai tugas apa-apa. Karena penghargaan terhadap jasa atau pengabdiannya seseorang bisa pula ditempatkan pada posisi yang tinggi, misalnya pahlawan, pelopor, penemu, dan sebagainya. Dapat juga karena keahlian dan ketrampilan seseorang dalam pekerjaan tertentu dia menduduki posisi tinggi jika dibandingkan dengan pekerja yang tidak mempunyai ketrampilan apapun. Lanjutkan membaca

Ditulis pada Sosiologi | 2 Komentar

silabus sosiologi kelas XII SMA

Silabus Sosiologi Kelas XII SMA

Ditulis pada Pembelajaran Sosiologi | 1 Komentar

Silabus Sosiologi Kelas XI SMA

Silabus Sosiologi Kelas XI SMA

Ditulis pada Pembelajaran Sosiologi | 1 Komentar

Silabus Sosiologi Kelas X SMA

Silabus Sosiologi Kelas X SMA

Ditulis pada Pembelajaran Sosiologi | 2 Komentar

Keanekaragaman Makhluk Manusia dan Kebudayaan

2.1 Keanekaragaman Makhluk Manusia dan Kebudayaan

            Pertama, ada yang berpendapat bahwa pada dasarnya mahluk manusia memang diciptakan beraneka macan atau polygenesis. Kedua adalah yang meyakini bahwa sebenarnya mahluk manusia itu hanya diciptakan sekali saja atau monogenesis. Ketiga ada pendapat yang mengatakan bahwa sebenarnya makhluk manusia dan kebudayaan tidak mengalami proses degenerasi.  Seorang ahli antropologi Amerika A.L Kroeber berpendapat bahwa salah satu sifat kebudayaan adalah superorganik. Jika proses evolusi kebudayaan dibandingkan dengan proses evolusi fisik dari mahluk manusia, sampai pada suatu kurun waktu tertentu masih berjalan sejajar. Akan tetapi pada suatu tahap perkembangan tertentu, diduga proses perubahan kebudayaan berjalan amat cepat sekali seolah-olah meninggalkan proses evolusi organiknya. Lanjutkan membaca

Ditulis pada Antropologi | 5 Komentar

SISTEM MEDIS SEBAGAI STRATEGI ADAPTASI SOSIAL-BUDAYA

         Penyakit, dengan rasa sakit dan penderitaannya, merupakan kondisi manusia yang dapat diramalkan dan merupakan gejala biologis maupun kebudayaan yang bersifat universal. Dalam ketiadaan keterampilan untuk menyembuhkan,maka menghindar atau meninggalkan adalah penyakit adaptif,yang merupakan sejenis obat preventif, dimana “karantina” primitive mengurangi bahaya terkenanya individu-individu yang sehat oleh kuman-kuman dan virus yang menular. Lanjutkan membaca

Ditulis pada Antropologi | 1 Komentar

BELAJAR “ANTROPOLOGI KESEHATAN” MENGASIKKAN

     Antropologi adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Dalam disiplin nilai ilmu antropologi banyak membahas tentang dimensi kebudayaan,salah satunya adalah pembahasan antropologi kesehatan yaitu cabang ilmu antropologi yang menerangkan tentang hubungan manusia,budaya dan kesehatan. Antropologi kesehatan merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala sosial budaya,bio-budaya dan ekologi budaya dari “kesehatan” dan kesakitan yang dilihat dari segi-segi fisik,jiwa dan sosial serta perawatannya masing-masing dan interaksi antara ketiga segi ini dalam kehidupan di masyarakat, baik pada tingkat individual maupun tingkat kelompok sosial keseluruhannya. Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya sebuah pendekatan budaya. Di dalam antropologi kesehatan ini diterangkan dengan lebih jelas tentang tingkah laku manusia yang mempengaruhi kesehatannya dikarenakan budayanya.
Lanjutkan membaca

Ditulis pada Antropologi | 6 Komentar