• Saturday, January 01st, 2022

 

Salat Jumat

Oleh Agung Kuswantoro

 

Melakukan salat Jumat bagi anak laki-laki berusia 7 tahun hingga 10 tahun, bukanlah hal yang mudah. Misal: dilakukan pada siang hari jam 12.00 WIB dimana fisik untuk jalan kaki agar bisa pergi ke masjid, membutuhkan kesabaran untuk mendengarkan khutbah Jumat, dan kondisi anak dimana jam 12.00 WIB adalah jam istirahat dan makan.

 

Dari alasan-alasan tersebut, saya sebagai orang tua – perlu strategi agar anak mau dan tertarik untuk berlatih salat Jumatan.

 

Saya sendiri pun, harus menyiapkan fisik dan waktu agar bisa menemani kedua anak saya – Mubin dan Syafa’ – Jumatan. Saya usahakan pulang rumah agar bisa mengajak Mubin dan Syafa’ Jumatan.

 

Biasanya saya pulang istirahat lebih gasik – sebelum jam 11.00 WIB—agar bisa mempersiapkan salat Jumat. Maksimal berangkat dari rumah jam 11.30 WIB. Setelah itu, kami berangkat ke masjid.

 

Saya pun tidak asal memilih masjid untuk Jumatan. Prinsipnya, masjid yang ramah anak untuk Jumatan. Misal: protokol kesehatan diperhatikan, ada saf/barisan anak, kebersihan masjid terjamin, khutbah tidak terlalu lama, dan nyaman untuk salat Jumat.

 

Mungkin indikator-indikator masjid yang berkriteria sempurna itu, tidak banyak. Minimal: terkelola, masjidnya. Mengapa saya “ketat” dalam “pemilihan masjid”? karena, salat Jumat “membawa”/mengajak anak itu repot. Jadi, saya harus mengambil resiko terkecil, saat saya di masjid bersama Mubin dan Syafa’. Berjuang, simpelnya, saat “membawa”/mengajak Mubin dan Syafa’ untuk Jumatan.

 

Dulu, saya juga merasakan sendiri sebagai anak yang ingin Jumatan. Saya dulu ingin sekali Jumatan. Sampai-sampai ikut orang dewasa – yang notabene tetangga rumah – agar bisa Jumatan. Beliau bernama Bapak Syarif.

 

Tiap jam 11.00 WIB, saya datang ke rumahnya agar saya bisa salat Jumat. Saya selalu dengan beliau, ketika Jumatan. Karena, Bapak saya sudah meninggal dunia sejak saya di kandungan. Jadi, saya harus ikut orang dewasa saat Jumatan.

 

 

Pengalaman kecil saya saat Jumatan menjadikan pengalaman hidup yang sangat berharga untuk anak saya, sehingga saya berusaha menemani  Mubin dan Syafa’ agar bisa salat Jumatan.

 

Yuk latih dan dampingin anak-anak kita agar kelak mereka menjadi anak saleh. Amin. []

 

Semarang, 31 Desember 2021

Ditulis Di Rumah jam 14.30 – 14.45 WIB

 

 

Category: Uncategorized
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Leave a Reply