• Friday, December 02nd, 2022

 

Jamaah Literasi: Rumah, Virus, dan Khoiri
Oleh Agung Kuswantoro

Mendapat ajakan untuk menulis buku antologi tentang virus literasi Mr. Emcho menjadikan saya belajar sosok Pak Khoiri dalam berliterasi. Bagi saya Pak Khoiri adalah guru literasi sejati. Jarang ada sosok yang “gila” berliterasi. Hidupnya, berlomba-lomba dengan literasi. Literasinya pun tidak hanya untuk diri sendiri tetapi ke orang lain. Cara berliterasi dengan mengajak orang lain, itulah yang dilakukan oleh Pak Khoiri adalah mendirikan “Rumah” namanya “Rumah Virus Literasi (RVL) “

Penghuni rumah tersebut adalah orang yang peduli dan mau belajar literasi. Syarat yang berpenghuni dalam rumah tersebut adalah semangat literasi. Sehingga di dalamnya ada program-program literasi per pekan/per bulan, baik zoom atau diskusi di grup WA.

Saya hanya aktif menyimak, membaca tulisan para penghuni dan beberapa kali menulis dan di share di grup WA RVL. Alhamdulillah, para penghuni pun memberikan apresiasi berupa masukan atau uapan terima kasih atas tulisan saya. Saya yakin para penghuni di RVL bukan sembarang orang. Karena ada syarat literasi yang tidak semua orang bisa menjelaskannya.

Menyimak grup tersebut, menurut saya variatif sekali dalam memahami sebuah tulisan, ada yang berpantun, berpentigraf, bercerpen, artikel populer, dan ragam tulisan lainnya. Menurut saya yang masih minim adalah menulis sebuah resensi buku dan menulis artikel ilmiah yang dibingkai dengan gaya ringan (populer).

Kebanyakan para penghuni di grup tersebut memiliki latar belakang pendidikan yang baik, sehingga kumpulan atau “jamaah” tersebut adalah jamaah yang berkedudukan berilmu. Namanya saja ilmu, sehingga perlu dicari. Berliterasi adalah berilmu. Berliterasi adalah sebuah pencarian untuk memperoleh ilmu.

Pak Khoiri adalah orang yang sangat peduli. Peduli tidak harus dengan uang. Saya belum mengirimkan sebuah tulisan, beberapa kali di WA secara pribadi untuk mengirimkan artikel. Saya pun “malu akademik” dan “malu batin”, jika saya “ditagih” terus untuk mengirimkan sebuah artikel. Itulah pembelajaran seorang guru kepada saya agar aktif menulis. Guru tersebut adalah Pak Khoiri.

Harapan besar grup jamaah ini menjadi lembaga yang berbadan hukum/yayasan sehingga mampu menampung orang lain/masyarakat untuk belajar dengan membuat pelatihan-pelatihan dan penerbitan karya berupa buku.

Dengan bermetamorfosis menjadi yayasan RVL, maka semua komponen/anggota menjadi lebih aktif, ada yang menjadi editor, pemasaran, layout, penulis fiksi, penulis nokfiksi, dan lainnya.

Semoga kita menemukan jati diri kita dalam berliterasi di RVL. RVL adalah tempat orang belajar literasi. Semoga!

Semarang, 28 November 2022D

itulis di Rumah Jam 05. 05 – 05.15 Wib.

Category: Uncategorized
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Leave a Reply