Budaya merupakan dasar perilaku manusia berkembang dari generasi ke generasi dimana dia hidup dan tumbuh dalam masyarakat, berbeda dengan kebudayaan yaitu hasil karya manusia yang berasal dari ide, aktivitas, dan artefak. Dalam ilmu Antropologi, “kebudayaan” adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Di dalam budaya tentunya terdapat nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, nilai ini merupakan sebuah konsep dari pikiran manusia sebagian besar masyarakat yang mereka anggap bernilai dan berharga serta berfungsi sebagai pedoman hidup dalam masyarakat tersebut untuk memberi arahan dalam menjalani kehidupan mereka.
Globalisasi kini telah mempengaruhi semua bidang kehidupan. Dengan adanya globalisasi tentunya akan mempermudah budaya asing masuk ke dalam budaya lokal dan budaya nasional. Budaya lokal merupakan nilai-nilai lokal hasil budi daya dari masyarakat di suatu daerah yang terbentuk secara alami dan diperoleh melalui proses belajar dari waktu ke waktu. Setiap daerah tentu mempunyai budaya sendiri, jika berasal dari daerah Jawa, kamu pasti mengenal beberapa tarian, lagu daerah, pakaian daerah, bahasa daerah, dan lain-lain dari daerah kamu berasal. Contohnya, bentuk budaya lokal seperti adat pernikahan secara tradisional, bahasa tradisional, tarian tradisional, pakaian tradisional, folklor, musik tradisional, permainan anak tradisional, dan lain-lain. Folklor merupakan sebagian kebudayaan suatu kolektif yang tersebar dan diwariskan secara turun temurun dalam versi yang berbeda baik secara lisan maupun gerak isyarat. Oleh karena itu dianggap sebagai budaya lokal. Kemudian berbicara mengenai budaya nasional, adalah budaya yang dihasilkan oleh masyarakat bangsa tertentu sejak zaman dahulu hingga kini sebagai suatu karya yang dibanggakan oleh suatu bangsa tertentu. Salah satu contoh budaya nasional adalah pakaian batik. Batik merupakan hasil dari budaya lokal. Beberapa daerah di Indonesia dapat menciptakan batik dengan corak khas yang berbeda-beda. Batik kemudian diangkat menjadi salah satu pakaian nasional, dengan demikian budaya lokal juga menjadi budaya nasional.
Kedua budaya ini selalu diiringi dengan budaya asing, budaya asing merupakan budaya yang berasal dari barat, dimana selalu memberikan dampak baik maupun dampak buruk bagi yang mengadopsinya. Banyak sekali contoh dampak buruk dari budaya asing seperti menghancurkan moral dan menghambat cara berfikir. Seperti dampak dari media televisi sendiri, yang memberikan dampak terkoyaknya kepribadian, dengan begitu akan memunculkan bergesernya nilai-nilai budaya lokal dan nasional yang telah ada. Namun, disamping itu, budaya asing juga dapat memberi nilai lebih bagi kebudayaan nasional seperti masuknya teknologi tinggi, yang mana masyarakat nasional dapat menggunakan teknologi untuk membantu segala aktivitas yang mereka lakukan, seperti internet yang telah membantu manusia dalam mengakses informasi yang dicari. Bahkan ketiganya dapat memunculkan kolaborasi kebudayaan yang disebut sebagai akulturasi, akulturasi adalah percampuran beberapa budaya, dimana tidak ada budaya yang diunggulkan dengan kata lain mengadopsi beberapa budaya. Contohnya di dalam era modern ini adanya percampuran budaya misalnya seperti modis, dengan adanya budaYa asing, untuk menarik perhatian, model pakaian dikolaborasikan dengan model asing yang bermotifkan batik.
Di era globalisasi saat ini, hubungan budaya asing dengan budaya lokal maupun nasional sekarang telah menjadi sebuah hubungan yang saling berkolaborasi, hal itu melalui beberapa cara, dahulu di Indonesia yang memiliki peluang terjadinya proses interaksi sosial karena terletak di antara dua benua dan dua samudra, dari berbagai bangsa sekaligus membuka proses difusi atau penyebaran kebudayaan melalui jalur perdagangan, baik lokal maupun antarnegara. Melalui perdagangan inilah terjadi kontak kebudayaan antarsuku bangsa, baik suku-suku bangsa yang ada di Indonesia maupun dari mancanegara. Persebaran budaya yang didominasi melalui jalur perdagangan laut, akan membuat percampuran budaya yang memengaruhi pola kebudayaan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir atau di sekitar pelabuhan tempat mendaratnya pedagang asing. Tetapi sekarang jaman sudah modern, percampuran budaya dapat melalui internet, dengan mengakses melalui media, kita dapat melihat budaya berbagai Negara sehingga lebih mudah ketika ingin mengadopsinya.
Daftar Pustaka
Koentjaraningrat.2009.Pengantar Ilmu Antropologi.Jakarta: PT Rineka Cipta
Narwoko,Dwi; Bagong Suyanto.2011.Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta:Kencana
sumber : https://blog.unnes.ac.id/vivinasafirda/2015/12/19/materi-pembelajaran-antropologi-kelas-x-budaya-lokal-budaya-nasional-budaya-asing-hubungan-antar-budaya-di-era-globalisasi/
Place your comment