RSS

Teori Evolusi #Penjelasan Tentang Situs Manusia Purba Sangiran

TE1

Museum Purbakala Sangiran

Museum Purbakala Sangiran adalah museum arkeologi yang terletak di Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Museum ini berdekatan dengan area situs fosil purbakala Sangiran yang merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. Situs ini merupakan situs fosil manusia purba paling lengkap di dunia. Ada puluhan ribu fosil dari zaman Pleistosen (kurang lebih dua juta tahun lalu) di Kubah Sangiran ini. Hingga saat ini telah ditemukan lebih dari 13.685 fosil; 2.931 fosil ada di Museum Sangiran, sisanya disimpan di gudang penyimpanan (sragen.go.id). Luas situs Sangiran mencapai 56 km2 yang meliputi tiga kecamatan di Kabupaten Sragen (Kecamatan Gemolong, Kalijambe, dan Plupuh) serta satu kecamatan di Kabupaten Karanganyar, yaitu Gondangrejo. Fosil-fosil yang ditemukan di Sangiran jumlahnya merupakan 50% dari temuan fosil di dunia dan 65% dari temuan di Indonesia. Untuk jenis hominid purba yang diduga sebagai asal evolusi manusia, Sangiran memiliki 50 jenis/individu.

Situs sangiran memiliki 4 formasi batuan yang memiliki ciri khas sesuai zamannya. Pertama adalah Formasi Kalibeng. Menurut penelitian formasi ini merupakan lautan dengan pertanda berupa tanah lempung biru serta masih ditemukan sumber eir payau di daerah tersebut. Selain itu ditemukan fosil hewan laut antara lain moluska, ikan hiu dan gigi ikan hiu. Kedua adalah Formasi Pucangan. Menurut penelitian formasi ini dulunya adalah hutan rawa. Hal tersebut dibuktikan bahwa terdapat fosil moluska serta hewan vertebrata lainnya. Ketiga adalah Formasi Kabuh. Formasi ini dulunya adalah hutan terbuka. Fossil manusia purba Homo erectus ditemukan pada formasi ini. Selain itu pada formasi ini ditemukan juga fossil beberapa satwa antara lain harimau, gajah tanduk kerbau, babi, dll. Formasi yang terakhir adalah Formasi Notopuro. Formasi ini merupakan lahan sabana yang kering. Bukti keberadaan manusia purba juga ditemukan di tempat ini yaitu berupa alat-alat serpih.

Koleksi Museum Sangiran sangat mengagumkan karena kelengkapannya itu. Untuk fosil manusia ada Australopithecus africanus, Pithecanthropus mojokertensis (Pithecantropus robustus), Meganthropus palaeojavanicus, Pithecanthropus erectus, Homo soloensis, Homo neanderthal Eropa, Homo neanderthal Asia, dan Homo sapiens. Sedangkan untuk fosil binatang bertulang belakang ada Elephas namadicus (gajah), Stegodon trigonocephalus (gajah), Mastodon sp (gajah), Bubalus palaeokarabau (kerbau), Felis palaeojavanica (harimau), Sus sp (babi), Rhinocerus sondaicus (badak), Bovidae (sapi, banteng), dan Cervus sp (rusa dan domba). Kelompok fosil binatang air, kita bisa melihat Crocodillus sp (buaya), ikan dan kepiting, gigi ikan hiu, Hippopotamus sp. (kuda nil), Mollusca (kelas Pelecypoda dan Gastropoda ), Chelonia sp (kura-kura), dan foraminifera. Masih ada batu-batuan (meteorit/taktit, kalesdon, diatome, dll.) serta alat bantu dari batu (serpih dan bilah, serut dan gurdi, kapak persegi, bola batu, dan kapak perimbas-penetak).

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.” #14

Sumber : Wawancara Praktikum Lapangan di Museum Purbakala Sangiran, Sragen, Jawa Tengah

Picture  : Gambar Museum Purbakala Sangiran Koleksi pribadi


Your Comment






Lewat ke baris perkakas