Pembentukan Kelompok Sosial
Pendahuluan
Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial memiliki naluri untuk hidup bersama, berusaha mempertahankan hidup,serta meneruskan keturunan dan generasinya. Di dalam hubungan antara manusia dengan manusia yang lain terjadi reaksi yang timbul dari hubungan sosial yang menyebabkan orang melakukan tindakan-tindakan untuk memberikan keserasian dengan tindakan untuk memberikan keserasian dengan tindakan orang lain. Dalam arti, manusia membentuk kelompok-kelompok yang akan membantu proses sosialisasinya.
Kelompok sosial ada dasarnya terhimpun secara alamiah berdasarkan orientasi persamaan keturunan, persamaan wilayah, persamaan ideologi, dan persamaan ras yang mengakar pada kehidupan bersama. Kelompok sosial akan mengalami perkembangan dalam kualitas maupun kuantitas, sehingga membentuk susku-suku bangsa, kelompok umat beragama, kelompok ras yang membentuk masyarakat dengan struktur sosial yang berdimensi multikultural.
Pembahasan
1. Definisi dan gambaran meengenai kelompok sosial
Menurut pandangan sosiologi, kelompok diartikan sebagai suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama. Sosiolog juga memberi definisi tentang kelompok sosial seperti halnya Soerjono Soekanto yang menyatakan bahwa kelompok sosial diartikan sebagai himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan diantara mereka secara timbal balik dan saling memengaruhi.
Dalam suatu kelompok sosial terdapat beberapa komponen dasar, yaitu:
- Pola perilaku sebagai perangkat kegiatan.
- Pola interaksi.
- Pola persamaan.
- Hubungan timbal balik yang membentuk sistem sosial.
Kelompok sebagaimana dikatakan Robert Biersteidt juga dibagi sebagai berikut:
- Kelompok statis, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis diantaranya.
Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun disebuah kecamatan
- Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompok yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungna sosial diantara anggotanya.
Contohnya: Kelompok measyarakat perkotaan.
- Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi.
Contoh: Kelompok pertemuan kerabat.
- Kelompok asosiasi, yaitu kelmpok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak, dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal.
Contoh: Negara, sekolah, OSIS, dan pramuka.
2. Ciri-ciri kelompok sosial
Apabila diamati secara cermat, dalam kehidupan sehari-hari sering djumpai kumpulan-kumpulan manusia diberbagai tempat. Misalnya, kumpulan manusia ditengah antrian tiket dan sebagainya. Kumpulan manusia tersebut merupakan suatu kelompok manusia, tetapi bukan merupakan suatu kelompok sosial.
Suatu kelompok manusia bisa disebut sebagai kelompok sosial ketika telah memenuhi kriteria dan ciri-ciri sebagai berikut:
- Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia yang lain.e
- Memiliki struktur sosial yang terdiri atas peranan dan kedudukan yang berkeembang dengan sendirinya dalam mencapai tujuan kelompok.
- Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.
- Memiliki faktor pengikat seperti kesamaan nasib, kepentingan, ideologi, dan tujuan.
- Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya. SkkkkkkkkkkkkkkkkBentuk kelompok sosial
3. Bentuk kelompok sosial
Kelompok sosial dapat dibedakan ke dalam 2 bentuk, yaitu:
- Kelompok sosial kecil (face to face grouping) merupakan kelompok sosial yang jumlah anggotanya relatif sedikit edan saling mengenal. Contohnya adalah kelompok keluarga, kelompok kerabat, kelompok teman sepermainan, kelompok masyarakat desa, dan kelompok masyarakat petani.
- Kelompok sosial besar, merupakan kelompok sosial yang memiliki jiwa anggota relatif lebih besar dan tidak saling mengenal, tetapi memiliki kesadaran akan kepentingan yang sama. Contohnya adalah kelompok masyarakat kota dan kelompok suku bangsa.
4. Faktor yang mempengaruhi proses pembentukan kelompok sosial
Proses pembentukan kelompok sosial tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi ada beberapa faktor yang mendorong manusia untuk hidup berkelompok, diantaranya:
- Dorongan untuk mempertahankan hidup.
- Dorongan untuk meneruskan keturunan.
- Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja.
Penutup
Pada dasarnya, manusia merupakan, makhluk sosial yang tidak mungkin bisa melakukan segala kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Adanya sekerumunan kecil orang yang berinteraksi akan menghasilkan hubungan yang baik dan harmonis ketika saling melengkapi. Dengan kata lain, hal ini merupakan suatu bentuk aktivitas yang dapat diterapkan dimasyarakat dalam membentuk kelompok untuk mempermudah kegiatan yang akan dilaksanakan dalam aktivitas sosialnya.
Referensi:
Kardiyo. 2010. Citra Sosiologi untuk SMA Kelas X. Klaten: Sekawan.
Kuning, Retno. 2012. Fokus Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XI. Sukoharjo: CV. Sindunata.
Soekanto, Soerjono. 2005. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Artikel selanjutnya dapat dipelajari disini
Tulisannya agak besar sedikit ya…
Ok