Wajah Negeriku yang tak Rupawan

 

Jangan kau angkat pemukul untuk rakyatku

yang tak bersalah menjadi korban

yang bersalah malah duduk di kursi goyang

apa kau tak melihat hiruk pikuk tangis mereka

yang teraniaya karenamu

apa tak ada lagi belas kasihmu

kepada mereka yang terlantar

 

hanya permainan ular tangga yang kusaksikan

dinegeriku yang kata orang kaya akan sumber alamnya

namun, tak sedikit rakyatku yang di landa derita

 

orang – orang pun berebut sebutir nasi

di sela – sela kehimpitan metropolitan

yang tak jelas kehidupan nan rupawan

anak – anak kecil pun turut menengadah dijalanan

menitih belas kasih dari pengendara dermawan

di manakah pemimpinku ?

yang katanya menjanjikan kesejahteraan

 

panggung politik pun jadi sandiwara

janji – janji pun di obral demi mendapatkan suara

tetapi, kini rakyatku di buat sengsara

dengan permainan cicak melawan buaya

yang tak jelas siapakah pemenangnya

 

Tuhan !

di manakah keadilan

di manakah nurani ketulusan

kenapa orang – orang berwajah palsu

menyelimuti negeriku yang rupawan

ciutkanlah ocehan – ocehan mereka yang penuh dusta

luruskanlah mereka ke jalan – Mu

agar tak menjadi benalu di negeriku

INDONESIA . . . . . . .

Semuanya Bertasbih Kepada Allah

Maha suci Engkau, wahai Dzat yang semua penduduk desa dan kota mengakui karunia-Mu, semua yang pergi di sore dan pagi thhari menciduk dari lautan rahmat-Mu, dan seluruh makhluk mengucapkan hikmah-Mu. Langit mengucapkan, “Maha suci Dzat yang mengangkatku dengan kemampuan-Nya dan menahanku dengan kekuatan-Nya. Dia sandaranku dan penyanggaku. Lautan mengucapkan, “Maha suci Dzat yang dengan kehendak-Nya mengalirkanku dan melancarkan mata airku untuk orang-orang yang mendatangiku dan mengharapkanku.”

Orang yang mengetahui mengatakan, “Maha suci Dzat yang menunjukkan akhirat kepadaku dan menjadikan tempat kembaliku kepadanya.” Orang yang berilmu mengatakan, “Maha suci Dzat yang telah membuka telinga pemahamanku dan membimbingklu dalam hukum-hukum serta ijtihadku.” Yang ahli ibadah mengatakan, “Maha suci Dzat yang membangunkanku pada malam hari untuk meraih keinginan-keinginaku dan membuatku terjaga untuk melantunkan dzikir-dzikir dan wiridku.”

Dan, yang berbuat dosa mengatakan, “Maha suci Dzat yang telah mengetahui dan melihatku melakukan kemaksiatan, lalu Dia menutupi (aib)ku, menerima taubatku ketika aku bertaubat kepada-Nya, menunjukiku dan memperbaiki kerusakanku.” Nabi SAW bersabda, “Satu tetes air mata (penyesalan( orang yang melakukan kemaksiatan memadamkanamarah Rabb. Siapa yang kedua matanya meneteskan air mata karena takut kepada Allah, maka untuk setiap tetes air matanya tersebut ia memperoleh (kebaikan) seberat gunung uhud dalam timbangannya.”

Sumber : kiswahmedia.2012