Parikan Konservasi

Posted by: Ainun Jariyah in Uncategorized No Comments »
  1. Adhik ngombe banyu tawa

Banyune diombe neng njaba

Yen ngakune uwong Jawa

Kudune ngomong basa Jawa

 

  1. Disenengi ditresnani ra dirasa

Barang ditinggal nangis ra mari-mari

Mongga kawula muda penerus bangsa

Kabudayan Indonesia dilestari

 

  1. Mundhut jamu wonten daleme pak Karya

Jamunipun diunjuk simbah Ganesa

Bapak-bapak ibuk-ibuk ingkang griya

Mongga sareng-sareng resik-resik desa

 

  1. Tuku beras digawa karo dhik Kasri

Kasri salah jupuk dadi beras ketan

Senajan pengen omahe katon asri

Ing pinggir omah di tanduri wit-witan

 

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

Puisi Konservasi

Posted by: Ainun Jariyah in Uncategorized No Comments »

Kampus Hijau

Di jaman globalisasi

Tiada lagi ku jumpai

Warna hijau penyejuk hati

Jauh sudah langkah kaki

Menyusuri lorong panjang ini

Panas…

Keringat mengucur deras

Bagai air hujan di teras-teras

Gelap…

Hanya hitam yang ku tatap

Tak tau arah hingga ku ingin terlelap

Lelah…

Pengap…

Aku sudah tak peduli

Tiada ku dapat pasokan lagi

Paru-paru ini serasa digerogoti

Yang ku pikir aku akan mati

Hingga tiada ku sadari

Langkahku tlah terhenti

Mataku berseri-seri

Bak orang bersua pujaan hati

Tak henti-henti ku syukuri

Inilah karunia Tuhan kami

Tepat di depanku kini

Kulihat gedung menjulang tinggi

Ku arahkan pandanganku ke kanan ke kiri

Inikah ujung lorong gelapku selama ini?

Akhirnya ku temui apa yang kucari-cari

Pepohonan hijau yang asri

Bersih…

Indah…

Sejuk… Mendamaikan hati

Kupalingkan mataku

Dalam benakku aku bertanya

Tempat apakah ini?

Dan akhirnya ku tahui

Inilah UNNES, Universitas Konservasi

Tempatku berpijak mencari jati diri

Menuntut ilmu untuk membangun negri

 

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

Pantun Konservasi

Posted by: Ainun Jariyah in Uncategorized No Comments »
  1. Pergi berlayar ke negara Prancis

Jangan lupa membawa sekotak nasi

Jika kamu ingin oksigen gratis

Ajaklah kawanmu bereboisasi

 

  1. Jalan-jalan ke negri China

Melihat Super Junior M

Jika kamu ingin berguna

Tanamkan sikap KMDM

 

*KMDM (Kecil Menanam Dewasa Memanen)

 

  1. Pergi berkemah bermain gitar

Bernyanyi lagu riang gembira

Kalau kamu peduli sekitar

Buanglah sampah pada tempatnya

 

  1. Membeli kerudung ke Malaysia

Dipakai malah terbang ke angkasa

Kalau kamu mengaku Indonesia

Mari lestarikan budaya bangsa

 

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

Sesuai tema yang telah ditentukan yaitu Membangun Rumah Ilmu untuk Mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi, saya mengambil judul untuk artikel kedua saya yaitu Universitas Konservasi Bereputasi.

Universitas konservasi adalah universitas yang mampu melakukan upaya pelestarian lingkungan yang tetap memperhatikan manfaat yang dapat di peroleh dari lingkungan. Universitas Konservasi selalu berpegang pada tujuh pilar utama Universitas Konservasi, yaitu: 1). Konservasi keanekaragaman hayati; 2). Arsitektur hijau dan sistem transportasi internal; 3). Pengelolaan limbah; 4). Kebijakan nirkertas; 5). Energi bersih; 6). Konservasi, etika, seni, dan budaya; dan 7). Kaderisasi konservasi.

Universitas konservasi bereputasi adalah sebutan bagi universitas yang melakukan upaya pelestarian lingkungan yang memperhatikan manfaat yang dapat di peroleh dari lingkungan namun tetap memperhatikan pendidikan yang ada. Universitas konservasi yang tidak melupakan tujuan utama sebuah universitas didirikan yaitu sebagai tempat untuk menuntut ilmu dan mencerdaskan mahasiswanya. Menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan belajar mengajar. Menciptakan suasana nyaman dengan cara membuat lingkungan sekitar kampus terlihat bersih, nyaman dan asri.

Sebagai Universitas Konservasi, Universitas Negeri Semarang diharapkan tetap mampu menjaga dan mempertahankan konsistensi prestasi yang di capai oleh para mahasiswa. Dengan tetap menjaga dan mempertahankan prestasi itu dapat membuktikan bahwa Universitas Negeri Semarang adalah Universitas Konservasi yang bereputasi. Selain prestasi dalam pendidikan atau akademik, mahasiswa Universitas Negeri Semarang diharapkan mampu bersaing dan mencapai prestasi dalam bidang non akademik seperti kompetisi-kompetisi keolahragaan, kesenian, dan lain-lain.

Menjaga kelestarian lingkungan dan mempertahankan prestasi itu bukan hanya tugas dari Universitas dan dosen-dosen yang ada melainkan butuh peran penting dari mahasiswa. Sebagai seorang mahasiswa dalam upaya pelestarian lingkungan atau mewujudkan universitas konservasi kita harus ikut serta dalam menjaga kebersihan, kenyamanan dan keasrian lingkungan kampus, butuh kesadaran diri untuk melakukannya. Tanamkan sikap menjaga, merawat dan memperbaiki yaitu menjaga dan merawat apa yang telah ada seperti pohon-pohon yang tumbuh di sekitar kampus. Memperbaiki sikap-sikap yang kurang peduli lingkungan, seperti kita mematikan kran air saat tidak terpakai lagi. Selain menjaga, merawat dan memperbaiki lingkungan kampus, kita sebagai mahasiswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Dengan belajar yang tekun dan sanggup mempertahankan prestasi yang telah di capai kita juga telah mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

Sesuai tema yang telah ditentukan yaitu Membangun Rumah Ilmu untuk Mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi, saya mengambil judul untuk artikel saya yaitu Rumah Konservasi sebagai Wadah Pendidikan.

Rumah, rumah merupakan tempat dimana untuk pertama kalinya kita mendapatkan pendidikan. Tempat dimana kita melepas penat saat ada beban yang mengganggu pikiran. Tempat kita berlindung dan tempat berkumpul dengan orang-orang yang kita kasihi. Saling bercengkrama, berbagi duka lara, bekerjasama, tolong-menolong dan saling bergotong-royong membangun rumah impian.

Rumah konservasi sebagai wadah pendidikan ini maksudnya adalah kita membangun sebuah wadah pendidikan seperti halnya sekolah-sekolah atau universitas-universitas dengan berpedoman pada fungsi rumah yang telah saya sebutkan tadi. Namun, tetap dengan memperhatikan tujuh pilar utama Universitas Konservasi, yaitu: 1). Konservasi keanekaragaman hayati; 2). Arsitektur hijau dan sistem transportasi internal; 3). Pengelolaan limbah; 4). Kebijakan nirkertas; 5). Energi bersih; 6). Konservasi, etika, seni, dan budaya; dan 7). Kaderisasi konservasi.

Sebuah Universitas diharapkan mampu menjadi rumah bagi para mahasiswanya. Tempat untuk menuntut ilmu guna meraih cita-cita yang di harapkan. Tempat melepas penat saat ada beban yang mengganggu pikiran dengan cara kita mengikuti berbagai kegiatan yang ada di kampus. Tempat dimana kita berlindung dan berkumpul dengan orang-orang yang kita kasihi seperti halnya teman, sahabat, dosen, dan para karyawan lainnya. Saling bercerita, bercanda, berbagi duka lara, bekerjasama dalam hal kebaikan, saling tolong menolong saat ada yang kesusahan, bergotong-royong membangun Universitas Konservasi.

Sebagai mahasiswa cara kita merealisasikan tujuh pilar utama Universitas Konservasi adalah dengan cara

  1. Konservasi keanekaragaman hayati

Salah satu realisasi dari konservasi keanekaragaman hayati adalah melakukan penanaman pohon disekitar area kampus. Dengan menanam pohon kita dapat menarik berbagai jenis satwa seperti burung, lebah, kupu-kupu, belalang, dan lain-lain. Mereka dapat tinggal, berkembang biak dan memperoleh makanan dari pohon yang kita tanam tersebut. Selain itu kita juga dapat menambah pasokan oksigen yang ada di kampus, mengurangi pencemaran akibat polusi. Menjadikan lingkungan kampus menjadi terlihat teduh, asri dan sejuk.

  1. Arsitektur hijau dan sistem transportasi internal

Salah satu realisasi dari Arsitektur hijau dan sistem transportasi internal adalah dengan cara kita sebagai mahasiswa mempunyai kesadaran diri dengan tidak menyalakan AC sangat matahari sedang terik, alternatif lain untuk menghilangkan panas adalah dengan kipas angin manual. Untuk bangunan arsitektur hijau diharapkan mempunyai banyak ventilasi untuk memudahkan masuknya udara ke dalam agar mengurangi panas dan pengap yang ada di dalam ruangan. Selain itu dengan ventilasi yang banyak cahaya yang masuk ke dalam ruangan akan semakin terang, jadi, kita tidak perlu menyalakan lampu. Untuk transportasi internal yaitu dengan berjalan kaki disekitar area kampus untuk mengurangi polusi udara

  1. Pengelolaan limbah

Salah satu realisasi dari pengelolaan limbah adalah dengan cara dibentuk suatu perkumpulan mahasiswa untuk mendaur ulang limbah yang tidak bisa diuraikan oleh tanah menjadi hal-hal yang bernilai jual tinggi. Seperti halnya membuat tas dari limbah plastik, membuat tong sampah dari botol bekas, membuat kotak tisu dari koran bekas, dan lain-lain.

  1. Kebijakan nirkertas

Salah satu realisasi dari kebijakan nirkertas adalah dengan cara mengurangi pemakaian kertas untuk pengumpulan tugas dengan memanfaatkan teknologi yang ada, seperti halnya internet.

  1. Energi bersih

Salah satu realisasi dari energi bersih adalah kita sebagai mahasiswa berlomba-lomba dalam menciptakan teknologi baru yang ramah lingkungan atau dengan kata lain teknologi energi terbarukan. Contohnya yaitu dengan memanfaatkan tenaga matahari, angin, air, dan lain-lain.

  1. Konservasi, etika, seni, dan budaya

Salah satu realisasi dari konservasi, etika, seni, dan budaya adalah dengan cara mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kampus yang berhubungan dengan konservasi, etika, seni dan budaya, misalnya klub tari, klub pecinta alam, dan lain-lain.

  1. Kaderisasi konservasi

Salah satu realisasi dari kaderisasi konservasi adalah mengikuti kegiatan-kegiatan seperti seminar yang berhubungan dengan konservasi. Agar kita sebagai mahasiswa lebih paham apa yang dimaksud dan dimau dalam mewujudkan Universitas Konservasi.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.


Skip to toolbar