Pada suatu ketika ada seorang kakek sedang berjualan sapu ijuk dijalan protokol kota. Terbayang kan bagaimana susahnya menjual sapu ijuk di jaman modern ini. Rata – rata dalam satu hari saja hanya satu sapu yang terjual. Hari itu keberuntungan kurang memihak pada sang kakek, sehingga satu sapu saja tidak ada yang membeli. Kakek tersebut istirahat di trotoar jalan, sejenak hanya untuk mengistirahatkan kakinya yang sudah tua. Kakek tersebut melihat ada banyak kendaraan di jalan, sangat berbeda dari jamannya dulu yang hanya beberapa kendaraan yang melintasi jalanan. Kakek tersebut kembali berjalan untuk menjual sapunya kembali. Di tengah perjalanan, sang kakek berhenti untuk membeli sebuah roti. Roti seharga seribu rupiah untuk mengganjal rasa lapar yang telah ia rasakan sedari tadi. Uang seribu ia keluarkan dari kantong, roti telah ia bawa. Sang kakek kembali berjalan sambil menawarkan sapunya lagi dan lagi seperti ia tidak punya rasa lelah walaupun usianya sudah tidak muda lagi. Sang kakek mencari tempat teduh untuk memakan roti yang ia beli tadi. Sambil memandang kearah langit, ucap syukur selalu ia sampaikan pada Allah SWT. Sang kakek tidak pernah lupa bahwa rejeki yang sedikit merupakan nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Ketika akan memakan roti tadi, datang seorang anak kecil yang kelaparan dan meminta roti yang dibawa kakek tersebut. Tanpa pikir panjang sang kakek langsung memberikan roti yang akan ia makan tersebut. Anak itu memakan roti pemberian sang kakek dengan lahap. Melihat anak itu makan dengan lahap, sang kakek tersenyum. Seakan – akan ia lupa bahwa dirinya sendiri pun belum makan sejak tadi pagi. Sang kakek kembali berjalan menjual sapu ijuknya. Tanpa disadari hari sudah sore dan sapu ijuknya tidak ada yang laku satupun. Sang kakek tetap tidak mengeluh, dirumahnya yang sempit masih ada sedikit makanan yang dapat ia makan. Keesokan harinya, sang kakek mendapati sebuah bungkusan yang ada didepan pintu rumahnya. Sang kakek mengambil bungkusan itu, akan tetapi sang kakek mencari pemilik bungkusan itu untuk dikembalikan. Diperempatan jalan sang kakek bertemu kembali dengan anak kecil yang ia beri makan roti kemarin. Kata anak kecil itu bahwa bungkusan itu untuk sang kakek. Anak itu langsung berlari meninggalkan sang kakek. Bungkusan itu dibuka dan isinya adalah 10 potong roti yang mempunyai merk sama dengan roti yang ia berikan kepada anak kecil itu.
Inti dari cerita ini adalah bahwa Allah SWT tidak mengganti apa yang kita sedekahkan, akan tetapi Allah SWT melipatgandakan apa yang kita sedekahkan. Maka dari itu mulai sekarang bersedekahlah dengan ikhlas tanpa mengharap imbalan kembali maka Allah SWT akan melipatgandakan sedekah yang kita berikan secara iklhas tadi.