Pengertian Konservasi menurut Norton (2004) mengartikan konservasi (biologi) sebagai suatu penyesuaian mekanisme alam untuk kepentingan dan tujuan sosial.
IUCN (2007) mengartikan konservasi sebagai manajemen udara, air, tanah, mineral ke organisme hidup termasuk manusia sehingga dapat dicapai kualitas kehidupan manusia yang meningkat termasuk dalam kegiatan manajemen adalah survai, penelitian, administrasi, preservasi, pendidikan, pemanfaatan dan latihan.
Sumber : (https://www.google.co.uk/search?newwindow=1&site=&source=hp&q=pengertian+konservasi+menurut+para+ahli&oq=pengertian+konservasi+menurut+para+ahli&gs_l=hp.3…325223.344391.0.344928.56.40.0.0.0.0.0.0..0.0….0…1c.1.64.hp..56.0.0.vqJYR813W-g)
Terumbu karang merupakan sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae.
Kegiatan konservasi meliputi konservasi tanah, air, lingkungan, hewan, tanaman, dan termasuk terumbu karang ini. Menurut kutipan (https://mjeducation.com/terumbu-karang-jantung-ekosistem-sang-lautan/ ) jumlah terumbu karang yang ada di Indonesia mencapai 17,95% dari terumbu karang yang ada di dunia dan 3000 spesiesnya ada di Indonesia. Hal ini sekaligus menyatakan bahwa Indonesia mempunyai banyak sekali ragam terumbu karang.
Menurut sumber (https://arinikhodriana.blogspot.co.id/) ada berbagai jenis terumbu karang yaitu :
1. Terumbu karang tepi (fringing reefs)
Terumbu karang tepi atau karang penerus berkembang di mayoritas pesisir pantai dari pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam proses perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan adanya bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang mengelilingi pulau. Pada pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas mengarah secara vertikal. Contoh: Bunaken (Sulawesi), Pulau Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).
2. Terumbu karang penghalang (barrier reefs)
Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari pulau, sekitar 0.5¬2 km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter. Terkadang membentuk lagoon (kolom air) atau celah perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer. Umumnya karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh: Batuan Tengah (Bintan, Kepulauan Riau), Spermonde (Sulawesi Selatan), Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah).
3. Terumbu karang cincin (atolls)
Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulau¬pulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan. Menurut Darwin, terumbu karang cincin merupakan proses lanjutan dari terumbu karang penghalang, dengan kedalaman rata-rata 45 meter. Contoh: Taka Bone Rate (Sulawesi), Maratua (Kalimantan Selatan), Pulau Dana (NTT), Mapia (Papua).
4. Terumbu karang datar/Gosong terumbu (patch reefs)
Gosong terumbu (patch reefs), terkadang disebut juga sebagai pulau datar (flat island). Terumbu ini tumbuh dari bawah ke atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu geologis, membantu pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang secara horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contoh: Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu (Aceh).
Seharusnya masyarakat Indonesia bangga akan kekayaan alam ini. Namun apa yang terjadi adalah kebalikan. Mungkin ada masyarakat yang masih peduli dengan terumbu karang yang ada di Indonesia, namun masyarakat yang tidak peduli lebih banyak. Banyak kasus tentang pengeboman terumbu karang yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Banyak juga nelayan yang mengambil hasi laut dengan cara berbahaya yang dapat merusak terumbu karang.
Kegiatan konservasi untuk menyelamatkan terumbu karang yang ada di Indonesia perlu dilakukan agar terumbu karang yang ada di Indonesia tidak punah. Terumbu karang yang punah akan berdampak pada kelangkaan ikan yang menjadi sumber ekonomi untuk para nelayan. Selain itu terumbu karang tidak bisa lagi menyerap karbon dioksida yang ada di bumi, akibatnya bumi akan mengandung banyak sekali karbon dioksida.
Bagaimana langkah konservasi yang dapat dilakukan ? berikut merupakan cara-cara yang dapat kita lakukan :
- Pemerintah harus tegas akan penanganan terumbu karang dengan menguatkan UU tentang perlindungan terumbu karang dan kekayaan laut lainnya.
- Membuang sampah pada tempatnya agar sampah tidak mengalir ke lautan sehingga dapat mengganggu ekosistem terumbu karang.
- Menangkap ikan dengan peralatan yang ramah lingkungan sehingga tidak menghancurkan terumbu karang.
- Melakukan kegiatan 3R (reduce, reuse,recycle) agar iklim di bumi tetap seimbang.
Langkah-langkah diatas sederhana namun apabila kita benar-benar melakukannya maka akan menyelamatkan terumbu karang yang ada di Indonesia khususnya dan yang ada di dunia umumnya dari ancaman kepunahan.
Tugas ini untuk melengkapi lomba blog unnes award