Rapuh

tumpuanku,

pijakanku,

haluanku,

kau terlalu berarti bagiku

tiada tergantikan

tanpamu, aku rapuh

ku lemah, takberdaya

tapi inilah kenyataan,

bayangmu, takkan pernah sirna

pituturmu, selalu terngiang di telingaku

kasihmu, tak pernah hilang sepanjang waktu

dimensi alam, tak jadi dinding penghalang

meski tak dapat sekedar bersua

doaku kan menemani kesendirianmu,

menantiku kelak,

Published by

Dwi Anggita Sukmawati

Saya Dwi Anggita Sukmawati, mahasiswa Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang angkatan 2015. Saya berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah. Saya lahir di Purbalingga, 28 April 1997.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: