Catatan Mahasiswa Baru

Mahasiswa baru, julukan yeng enak didengar kah? Atau sebaliknya?

Ya, masa-masa menjadi mahasiswa baru adalah masa keemasan bagi para mahasiswa. Kita bisa mengeksplor kemampuan kita, memulai fase baru yang tentunya lebih sulit dibanding fase-fase sebelumnya. Untuk menjadi mahasiswa, kita harus pandai membagi waktu, mengoptimalkan kemampuan dan dituntut untuk lebih kritis dalam menghadapi suatu permasalahan. Masa transformasi ini tentu tidaklah mudah, trelebih lagi bagi mahasiswa perantauan yang dituntut lebih mandiri dan lebih bisa menjaga diri di luar pengaewasan orang tua.
Tugas-tugas yang lebih banyak daripada saat SLTA, tuntutan memahami materi lebih dalam, tuntutan mengatur jadwal sendiri menjadi permasalahan umum di kalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa baru yang masih dalam ranah orientasi. Selain itu, mahasiswa juga dihadapkan dengan berbagai organisasi atau UKM. Biasanya, mahasiswa baru tertarik pada berbagai macam organisasi ataupun UKM di kampusnya. Namun, kemampuan mengatur waktu yang belum maksimal akan menimbulkan permasalahan tersendiri. Kesulitan mengatur waktu akan berujung pada skala prioritas. Mahasiswa dituntut memiliki skala prioritas. Hal yang dianggap lebih penting harus didahulukan dibanding dengan yang kurang penting. Sekali lagi, tentang manajemen waktu yang harus dioptilmalkan.
Sebagai mahasiswa baru, kita dituntut bisa mengatur waktu. Jangan sampai terjebak dan malah mengakibatkan kuliah terganggu.
Sekedar berbagi.
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

Published by

Dwi Anggita Sukmawati

Saya Dwi Anggita Sukmawati, mahasiswa Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang angkatan 2015. Saya berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah. Saya lahir di Purbalingga, 28 April 1997.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: