Nama : Dwi Anggita Sukmawati
NIM : 4101415018
Prodi : Pendidikan Matematika
Foto ini diikutsertakan dalam festival parikan, tari, dan senam konservasi di Universitas Negeri Semarang, pada berita lp3.unnes.ac.id
Jenderal Soedirman adalah jenderal pertama sekaligus termuda di Indonesia. Ketika pendudukan Jepang, ia masuk tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor. Ia terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI). Ia dikenal sebagai pejuang yang gigih. Meskipun ia sedang menderita penyakit paru-paru parah, ia tetap berjuang dan bergerilya bersama para prajuritnya untuk melawan tentara Belanda pada Agresi Militer II.
Banyak orang mengira Soedirman berasal dari Jogjakarta, karena jejak perjuangannya banyak tertinggal di Jogjakarta, makamnya juga terudapat di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara. Terlebih lagi, di Jogja juga didiriakan Museum Sasmitaloka.
Jenderal Soedirman lahir di Desa Bodas, Karangjati, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah pada 24 Januari 1916. Di desa tersebut Soedirman lahir di sebuah rumah sederhana yang kini menjadi bagian dari Monumen Tempat Lahir (MTL) Jenderal Soedirman. Monumen tersebut dibangun pada tahun 1976 dan diresmikan pada 21 Maret 1977.
Kompleks MTL Jenderal Soedirman terdiri dari 2 bagian utama, yaitu perpustakaan dan rumah kelahiran Jenderal Soedirman. Selain itu, terdapat sebuah masjid dan bangunan serbaguna. Di dalam perpustakaan terdapat beberapa buku yang memuat sejarah dan perjalanan hidup Jenderal Soedirman. Beberapa salinan surat pribadi Presiden Soekarno kepada Jenderal Soedirman juga bisa ditemukan di dalamnya.
Rumah kelahiran Soedirman berdiri di tengah-tengah kompleks monumen. Meski hampir seluruh bagiannya sudah mengalami pemugaran dengan material yang baru, termasuk lantainya yang sudah diganti keramik berwarna merah marun, namun bentuk dan posisi rumah tersebut tetap dipertahankan seperti semula. Rumah kelahiran Jenderal Soedirman berbentuk Joglo dengan bagian depan diperuntukkan sebagai teras. Sementara dindingnya masih terbuat dari anyaman bambu. Dari luar monumen bagian depan rumah ini tidak terlalu tampak karena tertutup dinding relief yang dibangun tepat di depan rumah. Di atas dinding relief diletakkan sebuah burung garuda berwarna emas. Sementara itu sebuah tiang dengan bendera merah putih berkibar tepat di bagian depan pintu gerbang monumen.
Di ruang tengah terdapat sebuah kursi panjang dengan sebuah meja bundar diletakkan bersisian dengan tempat bayi. Selain itu terdapat beberapa diorama yang meringkas perjalanan hidup Jenderal Soedirman. Dalam diorama ditampilkan suasana kelahiran bayi Soedirman dengan digendong oleh ibunya dan disambut oleh beberapa orang lainnya. Diorama lain menampilkan masa remaja Soedirman yang aktif di gerakan kepanduan Hizbul Wathon, sebuah organisasi kepemudaan Muhammadiyah yang diyakini memiliki andil dalam membentuk pribadi Seodirman sebagai pejuang. Ada juga diorama yang menampilkan perjuangan Jenderal Soedirman ketika memimpin perang gerilya dari atas tandu. Inilah salah satu bagian dalam perjalanan hidup sang jenderal yang dikenal sangat heroik karena tetap gigih berjuang meski raganya semakin lemah digerogoti penyakit.
Sayangnya, meski merupakan penanda sejarah dan saksi lahirnya Jenderal Soedirman, keberadaan monumen ini belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Boleh jadi karena letaknya yang berada jauh dari pusat kota Purbalingga dan harus ditempuh melewati perbukitan. Pemerintah setempat juga terkesan kurang memperhatikan dengan baik MTL Jenderal Soedirman. Selain beberapa fisik bangunan yang dibiarkan rusak dan minim fasilitas, hampir tak tersedia transportasi umum untuk mencapai monumen ini. Satu-satunya akses menuju MTL Jenderal Soedirman adalah dengan menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa angkutan umum dari pusat kota Purbalingga.
Sumber : https://www.kompasiana.com/wardhanahendra/di-rumah-inilah-jenderal-soedirman-dilahirkan_5529d1146ea8349430552d2e
tumpuanku,
pijakanku,
haluanku,
kau terlalu berarti bagiku
tiada tergantikan
tanpamu, aku rapuh
ku lemah, takberdaya
tapi inilah kenyataan,
bayangmu, takkan pernah sirna
pituturmu, selalu terngiang di telingaku
kasihmu, tak pernah hilang sepanjang waktu
dimensi alam, tak jadi dinding penghalang
meski tak dapat sekedar bersua
doaku kan menemani kesendirianmu,
menantiku kelak,
Masjid Agung Jawa Tengah terletak di jalan Gajah Raya, tepatnya di Desa Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kot aSemarang. Masjid ini mulai dibangun tahun 2001 dan selesai dibangun tahun 2006. Kemudian, masjid ini diresmikan pada tanggal 14 November 2006. Luas bangunan masjid mencapai 7.669 m2 dan luas halaman 7.500 m2. Dengan area seluas itu, masjid Agung Jawa Tengah dapat menampung 15.000 jamah.
Arsitektur masjid merupakan perpaduan antara arsitektur Jawa, Roma dan Arab. Arsitektur Jawa terlihat pada bagian dasar tiang masjid menggunakan motif batik seperti tumpal, untu walang, kawung, dan parang-parangan. Ciri arsitektur Timur Tengah (Arab) terlihat pada dinding masjid yang berhiaskan kaligrafi. Selain itu, di halaman Masjid Agung Jawa Tengah terdapat 6 payung hidrolik raksasa yang dapat membuka dan menutup secara otomatis yang merupakan adopsi arsitektur bangunan Masjid Nabawi yang terdapat di Kota Madinah. Masjid ini juga sedikit dipengaruhi gaya arsitektur Roma. Gaya itu nampak pada desain interior dan lapisan warna yang melekat pada sudut-sudut bangunan.
Selain bangunan utama masjid, terdapat bangunan pendukung lainnya, antara lain auditorium di sisi sayap kanan masjid yang dapat menampung kurang lebih 2.000 orang. Di sayap kiri masjid terdapat perpustakaan dan ruang perkantoran yang disewakan untuk umum. Halaman utama masjid yang terdapat 6 payung hidrolik juga dapat menampung jamaah sebanyak 10.000 orang.
Selain itu, terdapat pula Menara Asmaul Husna (Al Husna Tower) dengan ketinggian 99 m. Menara tersebut melambangkan kebesaran dan kemahakuasaan Allah. Dipuncak menara dilengkapi teropong pandang. Dari tempat ini pengunjung dapat menikmati udara yang segar sambil melihat indahnya Kota Semarang dan kapal-kapal yang sedang berlalu-lalang di pelabuhan Tanjung Emas.
Di masjid ini juga terdapat Al qur`an raksasa tulisan tangan karya H. Hayatuddin, seorang penulis kaligrafi dari Universitas Sains dan Ilmu Al-qur`an dari Wonosobo, Jawa Tengah. Tak hanya itu, ada juga replika beduk raksasa yang dibuat oleh para santri Pesantren Alfalah Mangunsari, Jatilawang, Banyumas, Jawa Barat.
Referensi : https://visitsemarang.com/artikel/masjid-agung-jawa-tengah
Tanggal 21 November adalah Hari Pohon sedunia. Hari pohon ini diperingati karena begitu pentingnya pohon bagi kehidupan manusia maupun makhluk hidup lain. Seperti kita tahu, melalui fotosintesis, pohon menyuplai oksigen bagi makhluk lain. Selain itu, pohon digunakan manusia untuk berbagai keperluan, seperti sumber makanan, bahan bangunan, bahan industri, dan lain sebagainya. Terlebih lagi, pohon dapat menyelamatkan manusia dari berbagai bencana, seperti banjir dan tanah longsor.
Hampir semua orang tau akan manfaat pohon bagi kelangsungan kehidupan di bumi ini, namun jarang ada orang yang peduli terhadap kelangsungan pohon sendiri. Maraknya eksploitasi hutan menjadi fenomena yang tidak asing lagi di Indonesia. Mulai dari perburuan tumbuhan langka, membuang sampah sembarangan di hutan, penebangan liar, hingga deforestasi sudah tidak asing lagi didengar.
Pada tahun 2003, Indonesia dinobatkan sebagai negara yang memiliki luas hutan tropis terbesar ke-3 di dunia setelah Brazil dan Kongo. Indonesia juga pernah mendapat julukan sebagai paru-paru dunia. Namun, jika lihat data kehilangan hutan berikut, akan nampak betapa besar perubahan kondisi hutan di Indonesia.
Data kehilangan hutan di Indonesia
Dari data tersebut, terlihat dengan jelas bahwa kondisi hutan Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Terlebih lagi dengan adanya kebakaran hutan beberapa waktu yang lalu, tentu luas hutan Indoesia semakin sempit.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya hutan sangat diperlukan jika kita tetap ingin bumi ini lestari. Sudah banyak dampak negatif dari penggundulan hutan yang kita rasakan, seperti efek rumah kaca, banjir, tanah longsor, dan lain sebagainya.
Fungsi dan peranan poho bagi kehidupan di bumi tidak bisa disepelekan. Dengan adanya hari pohon sedunia, diharapkan masyarakat dapat menyadari peran pohon dan bersama-sama membenahi diri agar tidak merusak pohon. Hal terkecil yang bisa kita lakukan adalah menanam dan memelihara. Meskipun dampaknya tidak kita rasakan secara langsung, namun itu akan sangat bergun abagi anak cucu kita kelak.
Gambar:https://www.google.co.id/search?q=hutan+indonesia+2003&biw=1366&bih=624&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKEwiZhOa65KPJAhVCoJQKHcWXDFoQsAQILA#imgdii=4NOlq7YRmqZozM%3A%3B4NOlq7YRmqZozM%3A%3B0EvguNqFCrHhxM%3A&imgrc=4NOlq7YRmqZozM%3A
Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang didirikan di Bangkok, Thailand, pada 8 Agustus1967. ASEAN terdiri atas tiga pilar yaitu:
AEC 2015 akan mewujudkan sustu tatanan ekonomi dengan mengurangi biaya transaksi perdagangan, memperbaiki fasilitas perdagangan dan bisnis, serta meningkatkan daya saing sektor UMKM. AEC 2015 bertujuan untuk menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, makmur, berdaya saing tinggi, dan secara ekonomi terintegrasi dengan regulasi efektif untuk perdagangan dan investasi, yang di dalamnya terdapat arus bebas lalu lintas barang, jasa, investasi, dan modal serta difasilitasinya kebebasan pergerakan pelaku usaha dan tenaga kerja
Sektor-sektor prioritas dalam AEC 2015:
Indonesia sebagai negara dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah seharusnya dapat memperoleh banyak manfaat dari AEC 2015. AEC dapat dijadikan sarana untuk ekspor barang-barang produk dalam negeri, dan arus barang akan semakin lancar.
Infrastruktur merupakan faktor penting dalam kelancaran arus barang dan jasa dalam suatu masyarakat ekonomi. Infratsruktur yang dimiliki Indonesia memang sudah memadai, namun hanya di kota-kota besar. Pembangunan yang kurang merata menjadi salah satu faktor penyebab perbedaan infrastruktur di berbagai daerah. Hal ini tentu akan mempersulit arus barang dan jasa.
Infrastruktur mempunyai peran penting dalam menentukan besarnya biaya logistik. Biaya logistik yang mahal, berkisar 14,08% berbeda jauh dengan biaya logistik wajar yang hanya 7%. Dengan pengurangan biaya logistik, diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia.
Indonesia memiliki sumber daya manusia yang melimpah. Jika dikembangkan dengan maksimal, maka kemajuan di segala bidang, termasuk ekonomi akan tercapai. Namun, kenyataanya tidak demikian. Pemanfaatan sumber daya manusia belum secara maksimal. Bahkan, banyaknya sumber daya manusia malah menimbulkan berbagai masalah. Contohnya, pengangguran, pengemis, dan warga miskin.
UMKM dapat meningkatkan daya saing produk dengan berbagai inovasi yang dihasilkan. Contohnya kerajinan tangan, furnitur, makanna daerah. Namun, UMKM kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Sesungguhnya, jika UMKM lebih diperhatikan dan didukung, akan membawa dampak positif bagi perekonomian di Indonesia.
Lahan pertanian masih banyak tersedia di Indonesia. Sebagai negara agraris, sudah menjadi konsekuensi bahwa Indonesia seharusnya mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Bahkan, Indonesia pernah mencapai swasembada pangan pada eranya. Hal ini menunjukkan bahw asesungguhnya kita mampu untuk memenuhi kebutuhan, hanya saja kurang optimal dalam pelaksanaannya. Hal ini juga akan menghambat kemajuan angsa, terutama dalam AEC 2015. Prinsip pertanian yang bebas residu dan bahan kimia belum bis adiwujudkan, karena masyarakat cenderung enggunakan pupuk kimia daripada pupuk organik. Hal ini bertentangan dengan prinsip pertanian internasional dalam pasar global.
Indonesia akan dapat ikut berperan dalam AEC jika dapat meningkatkan daya saing dan mengejar ketertinggalan dari negara anggota ASEAN lainnya. Untuk itu, diperlukan suatu langkah-langkah strategis, di antaranya:
Referensi : https://www.setneg.go.id
Hai kawan, kali ini kita akan membahas adab dalam majelis.
Majelis dalam KBBI diartikan sebagai dewan yang mengemban tugas tertentu mengenai kenegaraan dan sebagainya secara terbatas. Namun majelis yang akan kita bahas adalah majelis dalam kaitannya dengan majelis taklim, yaitu lembaga (organisasi) sebagai wadah pengajian.
Dalam suatu majelis (pengajian), juga ada adab-adab yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Meluruskan niat
Niat kita harus ditujukan kepada Allah semata. Bukan karena ingin dipuji atau yang lainnya.
2. Berlomba duduk di depan
Dalam setiap majelis, tempat yang paling utama adalah tempat paling depan, karena pahala yang diperoleh akan semakin bertambah
3. Tidak bicara sendiri
Dalam sebuah majelis, kita diwajibkan fokus terhadap materi yang disampaikan, bukannya berbicara sendiri. Bukankankah kita menghadiri sebuah majelis untuk menambah ilmu? Jika demikian, maka kita harus fokus agar ilmu yang disampaikan bisa kita serap.
4. Berakhlak yang baik dengan orang-orang di sekitar kita.
5. Berlapang-lapang dengan orang lain
Berlapang-lapang disini kita artikan bahwa kita harus memperhatikan orang-orang di sekeliling kita. Jangan sampai ada yang tidak mendapat tempat duduk.
Walau sedikit, semoga bermanfaat.
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.
Mahasiswa baru, julukan yeng enak didengar kah? Atau sebaliknya?
Ya, masa-masa menjadi mahasiswa baru adalah masa keemasan bagi para mahasiswa. Kita bisa mengeksplor kemampuan kita, memulai fase baru yang tentunya lebih sulit dibanding fase-fase sebelumnya. Untuk menjadi mahasiswa, kita harus pandai membagi waktu, mengoptimalkan kemampuan dan dituntut untuk lebih kritis dalam menghadapi suatu permasalahan. Masa transformasi ini tentu tidaklah mudah, trelebih lagi bagi mahasiswa perantauan yang dituntut lebih mandiri dan lebih bisa menjaga diri di luar pengaewasan orang tua.
Tugas-tugas yang lebih banyak daripada saat SLTA, tuntutan memahami materi lebih dalam, tuntutan mengatur jadwal sendiri menjadi permasalahan umum di kalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa baru yang masih dalam ranah orientasi. Selain itu, mahasiswa juga dihadapkan dengan berbagai organisasi atau UKM. Biasanya, mahasiswa baru tertarik pada berbagai macam organisasi ataupun UKM di kampusnya. Namun, kemampuan mengatur waktu yang belum maksimal akan menimbulkan permasalahan tersendiri. Kesulitan mengatur waktu akan berujung pada skala prioritas. Mahasiswa dituntut memiliki skala prioritas. Hal yang dianggap lebih penting harus didahulukan dibanding dengan yang kurang penting. Sekali lagi, tentang manajemen waktu yang harus dioptilmalkan.
Sebagai mahasiswa baru, kita dituntut bisa mengatur waktu. Jangan sampai terjebak dan malah mengakibatkan kuliah terganggu.
Sekedar berbagi.
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.
Hai kawan, tanggal berapakah ini?
Ingatkah ada apa dengan hari ini?
Tahukah kalian, ada yang spesial dari hari ini?
Ya, 12 November. Hari yang spesial juga lho. Mungkinbelum banyak yang tahu ada apa dengan tanggal ini. Memang tidak terlalu familiar. Tidak seperti hari Kemerdekaan, hari Sumpah Pemuda, atau yang baru saja kita lewati, hari Pahlawan. Pemerintah menetapkan 12 November sebagai hari ayah nasional
Hari ayah?
Ya, hari ayah. Ternyata bukan hanya ada hari ibu lho. Ada juga hari ayah. Hari ayah ini diperingati untuk menghormati ayah yang telah menjadi kepala keluarga dan memimpin keluarganya.
Seperti halnya hari ibu sedunia yang diperingati setiap hari MInggu di pekan ke-2 bulan Mei, hari ayah juga diperingati oleh 75 negara di dunia. Berbeda dengan di Indonesia, hari ayah sedunia diperingati setiap hari MInggu pada pekan ke-3 bulan Juni.
Just share guys, baik ayah atupun ibu punya peran masing-masing yang sangat penting untuk kita sebagai anak. So, hargai dan hormati mereka selagi kita masih bisa melakukannya. Buatlah mereka bangga dengan kita.
Sekian info yang bisa saya bagikan. Semoga bermanfaat.
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.
Kawan, pada postingan sebelumnya, kita sudah membahas apa itu rumah ilmu, sekarang kita akan membahas UNNES sebagai rumah ilmu konservasi.
Seperti kita tahu, bahwa UNNES adalah universitas konservasi. Sebagaimana postingan sebelumnya, universitas adalah instansi kependidikan, jadi bisa disebut juga dengan istilah rumah ilmu. Senbagai rumah ilmu, sudah sewajarnya UNNES menciptakan sumber daya manusia berpendidikan agar dapat mengabdi di masyarakat dan memajukan bangsa ini. Dengan slogan “Universitas Konservasi”, berarti seluruh civitas akademik dikenai kewajiban menerapkan prinsip-prinsip konservasi dalam kehidupan sehari-hari.
Slogan konservasi bisa mendatangkan keuntungan maupun kerugian bagi UNNES sebagai instansi kependidikan. Keuntungannya, slogan konservasi dapat dijadikan daya tarik bagi masyarakat untuk mengapresiasi UNNES dalam rangka mewujudkan lingkungan yang harmonis. Tak sedikit mahasiswa yang pada awalnya memilih UNNES sebagai tempat menuntut ilmu karena slogan “Universitas Konservasi”. Namun, slogan ini juga bisa menjadi bumerang bagi UNNES jika tidak dijalankan dan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mempertahankan reputasi sebagai Universitas Konservasi, sudah selayaknya UNNES lebih meningkatkan penerapan prinsip-prinsip konservasi dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sampai reputasi yang sudah dibangun dengan susah payah malah merosot dan menjadi bumerang bagi kita sendiri.
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.