Membangun Karakter konservasi Untuk Mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi #1
Berbicara tentang karakter, tentunya setiap individu mempunyai karakter yang berbeda-beda. Meskipun ada yang mirip antara orang yang satu dengan yang lain, numun tetap aja ada yang beda entah itu dinilai dari segi apa maupun dipandang dari sudut mana.
Terus apa sih itu karakter??
Karakter berdasarkan kamus besar bahasa indonesia, 2011 didefinisikan sebagai tabiat; sifat-sifat kejiwaan; akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain; watak. Sedangkan menurut Yahya Khan (2010) karakter dapat diartikan sebagai sikap pribadi yang stabil sebagai hasil proses konsolidasi secara progresif dan dinamis, integrasi penyataan dan tindakan.
Karakter seseorang tentu bukan bawaan dari lahir, namun berasal dari proses pembentukan sejak dini tentunya dimulai dari lingkungan keluarga kemudian di lingkungan sekitar.
Oke gengs,, sekarang kita bahas karakter konservasi.
Sebelumnya kita harus tahu terlebih dahulu apa itu konservasi. Konservasi adalah pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan mengawetkan; pengawetan; pelestarian ( Kamus Besar Bahasa Indonesia). Jadi menurut saya Karakter Konservasi adalah karakter atau watak atau sikap yang menunjukan kecintaan terhadap sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan diwujudkan melalui sikap melindungi, melestarikan dan memanfaatkan dengan bijak sehingga tetap menjaga ekosistem yang ada dan dapat dimanfaatkan untuk generasi sekarang maupun untuk generasi yang akan datang.
Berbicara Karakter Konservasi tentunya tidak lepas dengan Universitas Negeri Semarang. Lho kok gitu? Iyappp.. karena eh karena… Universitas Negeri Semarang atau yang lebih dikenal dengan sebutan UNNES merupakan universitas negeri di indonesia yang mendeklarasikan diri sebagai universitas konservasi atau kampus konservasi pada bulan maret 2010 dan itu memiliki makna yang strategis dalam konteks pembangunan karakter.
Lho kok? Ya tentu saja, kita tahu bahwa makna konservasi itu sendiri bukan hanya berkonotasi fisik, namun lebih luasnya adalah mengenai nilai dan budaya. Nilai-nilai konservasi tersebut diwujudkan dalam prinsip konservasi yang dijunjung tinggi oleh Universitas Negeri Semarang yakni perlindungan, pemanfataan, dan pengembangan secara lestari terhadap sumber daya alam dan budaya luhur bangsa dengan diwujudkan melalui 7 (tujuh) pilar Universitas Konservasi, yakni 1). Konservasi keanekaragaman hayati; 2). Arsitektur hijau dan sistem transportasi internal; 3). Pengelolaan Limbah; 4). Kebijakan nirkertas; 5). Energi bersih; 6). Konservasi, etika, seni, dan budaya; dan 7). Kaderisasi konservasi.
Untuk membangun karakter konservasi tersebut UNNES juga mewajibkan setiap mahasiswa memiliki 11 nilai karakter konservasi yakni religius, jujur, cerdas, adil, tanggung jawab, peduli, toleran, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. Selain itu juga harus memiliki nilai karakter yang dikembangkan di setiap fakultas yaitu inspiratif, humanis, peduli,inovatif, kreatif, sportif, jujur dan adil.
Diharapkan dengan membangun karakter konservasi ini para mahasiswa bisa menjadi kader konservasi yang mampu menerapkan dan menyampaikan nilai-nilai konservasi baik di lingkungan kampus maupun di masyarakat.
https://masrukhiunnes.wordpress.com
Hardati,Puji dkk. 2015. Pendidikan Konservasi. Semarang: Magnum Pustaka Utama.
Image: google search
#Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.