perilaku menyimpang remaja

NAMA : Anjar mugiantoro
NIM :3401413140
MAKUL :Penulisan Karya Ilmiah

Pada usia remaja, manusia sudah mampu menalar lebih jauh dalam suatu permasalahan. Hal ini menjadikan seorang remaja mampu membuat pertimbangan mana yang bai dan mana yang buruk. Tahap remaja sebenarnya tidak ada, karena pada tahap tersebuat seseorang belum bisa dianggap sebagai dewasa dan juga sudah tidak pantas lagi apabila dikategorikan sabagai anak-anak dan itu bisa dikatakan pada tahap transisi. Maka dari itu dibuatlah tahap remaja, dimana dalam tahap tersebut seseorang sedang dalam masa pencarian jati diri dan pada tahap ini yang menentukan pembentukan karakter seseorang.


1. Sebab Perilaku Menyimpang pada Remaja
Dalam kenyataan banyak sekali faktor yang menyebabkan kenakalan remaja, sehingga dapat dikatakan bahwa faktor penyebab sesungguhnya sampai sekarang belum pasti. Karena remaja sedang dalam masa pencarian jati diri dan pada tahap ini yang menentukan pembentukan karakter seseorang.
2. Faktor-faktor Perilaku Menyimpang

Hasil Sosialisasi yang Tidak Sempurna ( Ketidaksanggupan Menyerap Norma-Norma Kebudayaan). Apabila proses sosialisasi tidak sempurna, maka dapat melahirkan suatu perilaku menyimpang. Karena proses sosialisasi yang tidak sempurna remaja akan mengalami proses belajar yang menyimpang. Proses belajar ini terjadi karena melalui interaksi sosial dengan orang lain terutama dengan orang-orang yang memiliki perilaku menyimpang dan sudah berpengalaman dalam hal menyimpang. Remaja dengan moralitas terbatas seringkali mudah terjerumus ke tindakan-tindakan melanggar hukum, seolah-olah tindakannya adalah benar. Kebanyakan remaja yang seperti itu dikarenakan faktor keadaan keluarga yang tidak baik, dimana seseorang mencari pelampiasa dengan cara yang tidak baik. Orang tua tidak mampu mengontrol anaknya karena kesibukan lainnya.
3. Cara Mencegah Perilaku Menyimpang
Menurut Panut Panuju & Ida Umami, tindakan penanggulangan masalah kenakalan remaja dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Tindakan preventif yakni segala tindakan yang bertujuan mencegah timbulnya kenakalan-kenakalan. Hal ini dilakukan oleh para pendidik terhadap kelainan tingkah laku para remaja.
2. (2) Tindakan represif yakni tindakan untuk menindas dan menahan kenakalan remaja seringan mungkin atau menghalangi timbulnya peristiwa kenakalan yang lebih hebat. Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran baik dirumah maupun di sekolah.Dalam sebuah keluarga harus membuat peraturan untuk anggota keluarganya. Hal ini dapat mempengaruhi perkembangan moral seorang anak.
3. Tindakan kuratif dan rehabilitasi yakni memperbaiki akibat perbuatan nakal, terutama individu yang telah melakukan perbuatan tersebut. Tindakan ini dilakukan dan dianggap perlu mengubah tingkah laku pelanggar remaja dan memberikan pendidikan lagi. Pendidikan diulangi melalui pembinaan secara khusus, yang sering ditanggulangi oleh Lembaga khusus atau perorangan yang ahli dibidang ini

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: