Silabus SMA/MA

Mata Pelajaran : Sosiologi (Peminatan Ilmu-ilmu Sosial)
Kelas : X
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro- aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraktif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Teruskan membaca

Field note kajian lapangan dan kebudayaan masyarakat tengger

Nama : anjar mugiantoro
Nim : 3401413140
Rombel : dua

senin 01 april 2014
pertama kali menginjakkan kaki didesa ngadas kecamatan sukapura itu,terlihat unik,,,dari tatanan desanya sendiri itu disebelah atau disamping rumah tersebut ada semacam ladang kecil untuk ditanami sayuran yang bermacam macan.dan anehnya lagi didesa ngadas sepi banget,,,jarang orang yang beraktivitas seperti masyarakat biasanya dan sekitar jam 10.00.WIB ada acara sarasehan sama tokoh adat,kepala desa,dan dukun adat atau nama lain dukun adat yaitu,, dukun pandeta,orang yang disucikan di desa ngadas tersebut.sebelum memulai acara tersebut saya merasa minder,karena apa? Karena Saya selaku ketua panitia untuk memberi sambutan yang pertama dalam acara sarasehan tersebut.dan saya lama kelamaan semakin terasa PD saja.dan itu membuat moment moment saya sangat luar biasa bagi saya sendiri.

Teruskan membaca

perilaku menyimpang remaja

NAMA : Anjar mugiantoro
NIM :3401413140
MAKUL :Penulisan Karya Ilmiah

Pada usia remaja, manusia sudah mampu menalar lebih jauh dalam suatu permasalahan. Hal ini menjadikan seorang remaja mampu membuat pertimbangan mana yang bai dan mana yang buruk. Tahap remaja sebenarnya tidak ada, karena pada tahap tersebuat seseorang belum bisa dianggap sebagai dewasa dan juga sudah tidak pantas lagi apabila dikategorikan sabagai anak-anak dan itu bisa dikatakan pada tahap transisi. Maka dari itu dibuatlah tahap remaja, dimana dalam tahap tersebut seseorang sedang dalam masa pencarian jati diri dan pada tahap ini yang menentukan pembentukan karakter seseorang.

Teruskan membaca

GAYA HIDUP REMAJA TENGGER DESA NGADAS

Kelompok 12

Abstrak
Remaja Suku Tengger di Desa Ngadas merupakan objek kajian observasi yang sangat menarik untuk diteliti, dimana para remaja di sana hidup dalam lingkungan adat yang mengikat. Di samping itu mereka juga tinggal di desa pariwisata yang membuat mereka harus menerima kebudayaan baru yang datang bersamaan dengan para wisatawan yang mengunjungi desa mereka. Dalam penelitian ini penulis ingin menjelaskan bagaimana dampak budaya baru dan teknologi bagi para remaja Tengger di Ngadas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengamatan, wawancara, dan dokumentasi suara dan gambar dalam pengambilan datanya. Seperti desa-desa adat lainnya para remaja Tengger juga diikat dengan peraturan yang mengatur pergaulan hidup mereka dengan teman sebayanya. Tingkat pendidikan di desa Ngadas rendah akibat lapangan kerja yang terbuka lebar, sehingga para remaja memilih untuk bekerja dari pada sekolah. Perkembangan pariwisata membuat para remaja di sana dengan cepat menerima budaya baru dari luar serta teknologi akibat globalisasi. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi mereka dapat dengan cepat mengetahui informasi, dan melakukan komunikasi. Mereka juga telah mengenal internet dan bahkan mempunyai akun jejaring sosial. Gaya hidup mereka pun menjadi lebih modern, tetapi tetap menjaga dan ikut serta dalam segala adat istiadat desa mereka.
Kata Kunci :Gaya hidup, Kondisi sosial budaya,Modernisasi, Remaja, Tengger

Teruskan membaca