Hallo semuanya…

Pada postingan ini saya akan membahas mengenai Lembaga dan Kelompok Tani yang masuk kedalam mata kuliah Sosiologi Pembangunan diajarkan pada semester empat.

Untuk lebih jelasnya silahkan untuk membaca tulisan dibawah.

Selamat membaca.. semoga ilmunya bermanfaat

Kelompok tani merupakan suatu kumpulan orang – orang tani yang terikat secara informal dalam kebutuhan bersama serta didalam pengaruh lingkungan dan pimpinan seorang kontak tani. Kelompokan tani terdiri dari sekumpulan petani yang mempunyai kepentingan bersama dalam usaha tani. Kelompok tani sebagai wadah organisasi dan bekerja sama antar anggota mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat tani. Macam – macam kelompok tani yaitu kelompok Pendengar, Kelompok Petani Pemakai Air, Kelompok Demonstrasi Area, dan Kelompok Tani Hamparan. Adapun alasan terbentuknya kelompok Tani sebagai berikut :

  1. Dikembangan oleh pemerintah sebagai alat pembangunan.
  2. Untuk memanfaatkan secara lebih optimal semua sumber daya yang tersedia
  3. Adanaya alasan ideologis yang mewajibkan para petani untuk terkait yang harus diamalkan kepada kelompok tani.

Kelompok tani secara tidak langsung dapat dipergunakan sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas usaha tani melalui pengelolaan usaha tani secara bersamaan. Dengan adanaya kelompok tani maka para petani dapat bersama – sama memecahkan permasalahan baik berupa pemenuhan sarana produksi pertanian, teknis produksi dan pemasaran hasil.

Dalam pemasaran produksi tersebut menjadi salah satu kendala yang cukup berpengaruh terhadap kelangsungan hidup petani, sehingga dibentuklah suatu organisasi masyarakat tingkat desa yaitu Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Gapoktan atau Gabungan Kelompok Tani adalah organisasi yang memperkuat kelembagaan petani yang ada, sehingga pembinaan pemerintah terhadap petani akan terfokus dengan sasaran yang jelas.

Gapoktan merupakan lembaga yang menjadi lembaga gerbang yang menjadi penghubung petani satu desa dengan lembaga – lembaga diluarnya. Gapoktan diharapkan berperan untuk fingsi – fungsi pemenuhan permodalan pertanian, pemasaran produk pertanian.  Ada  beberapa peran Gabungan kelompok tani ( Gapoktan ) yaitu sebagai berikut:

  1. Gapoktan dibebankan untuk peningkatan kebutuhan pangan tingkat lokal.
  2. Gapoktan difungsikan sebagai lembaga sentral dalam sistem yang terbangun.
  3. Gapoktan dianggap sebagai lembaga usaha ekonomi pedesaan (LUEP) sehingga dapat menerima dana penguat modal yaitu dana pinjaman yang dapat digunakan untuk membeli gabah petani pada saat panen raya sehingga harga gabah tidak terlalu jatuh.

Dengan demikian, bahwa pembentukan kelompok tani dan Gapoktan yaitu sebagai kendaraan atau sarana untuk menyalurkan dan menjalankan berbagai  kebijakan dari luar desa.

  • Organisasi Lingkungan dan Pertanian
  1. Balai Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan (BPPK)

Upaya proses pembangunan dalam bidang pertanian dan lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah desa Windusari dapat dilihat dari adannya sebuah lembaga resmi yang didirikan oleh pemerintah daerah khususnya didesa Windusari. Lembaga ini berfungsi sebagai penggerak utama yang nantinnya akan membuat kemajuan khususnya dalam bidang pertanian di desa Windusari.Selain itu lembaga ini juga berfungsi untuk menjaga hutan yang masih ada didaerah windusari agar tetap terjaga kelestariannya supaya terhindar dari kerusakan. Lembaga ini dibentuk karena pemerintah daerah melihat potensi pertanian didesa Windusari yang cukup menjanjikan.

  1. Koperasi Unit Desa (KUD)

Seperti pada daerah pedesaan yang umum, didesa Windusari terdapat suatu lembaga yang menyediakan berbagai bahan kebutuhan pertanian. Lembaga ini juga merupakan upaya pemerintah dalam membangun sistem pertanian yang ada didesa Windusari. Berbagai kebutuhan para petani tersedia disini seperti obat hama, obat penyubur tanaman, dsb. Koperasi yang ada didesa Windusari bernama “KUD Merak Tani”. Di desa Windusari KUD ini menjadi tujuan utama ketika petani membutuhkan bahan-bahan yang berkaitan dengan tanaman mereka.

  1. Organisasi KWT (Kelompok Wanita Tani)

Dalam upaya proses mengembangkan dan memanfaatkan potensi sistem pertanian masyarakat yang ada, selain ditingkat desa pemerintah mengupayakan pembangunan dalam bidang pertanian dan lingkungankhususnya didusun Jeketro dengan dibentuknya sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang pertanian. Organisasi ini merupakan suatu organisasi yang dikelola secara mandiri oleh kaum wanita didusun Jeketro yang dipimpin secara langsung oleh ibu kepala dusun Jeketro. Organisasi KWT didusun Jeketro ini memiliki nama sebutan “Organisasi KWT Dewi Sri”. Terbentuknya organisasi ini yaitu berawal ketika ada salah satu wanita yang mengemukakan inspirasinnya dalam perkumpulan PKK yang ada didusun Jeketro. Inspirasi tersebut berisi tentang bagaimana cara kaum wanita agar dapat berkontribusi secara langsung dalam upaya meningkatkan hasil pertanian didusun Jeketro. Usaha yang dilakukan organisasi ini yaitu dengan cara membudidaya berbagai tanaman palawija dan buah-buahan dengan sistem penanaman hydroponik. Sehingga mereka telah menyediakan lahan khusus untuk membudidayakan berbagai tanaman hydroponik. Mereka mendirikan sebuah demplot pertanian yang dipisahkan antara tanaman palawija dan buah-buahan. Dengan adannya program tersebut hasilnya kemudian dimasukkan kedalam kas PKK yang nantinnya dapat digunakan sebagai tambahan anggaran dalam berbagai kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh organisasi kaum wanita didusun Jeketro. Dalam hal ini yang dibudidaya adalah tanaman palawija seperti berbagai jenis jahe, kunyit, kencur, dsb. Selain itu juga dibudidaya berbagai bibit buah diantarannya seperti bibit buah mangga, rambutan, jambu, dsb.