“Pecinta Alam” yang “Merusak Alam”
Orang yang suka mendaki gunung hanya untuk memamerkan pada orang lain bahwa dirinya hebat bisa mendaki gunung dan berfoto saat matahari terbit dan tenggelam, apakah bisa disebut sebagai “Pecinta Alam” ?
Apakah mereka yang katanya cinta alam tapi tiap kali mereka pergi ke alam yang indah lalu membuang sampah dan mengambil apa yang ada dialam tersebut dapat disebut sebagai pecinta alam?
Apakah mereka yang katanya cinta alam tapi tiap kali mereka pergi ke alam yang indah lalu membuang sampah dan mengambil apa yang ada dialam tersebut dapat disebut sebagai pecinta alam?
Apakah mereka yang mendaki gunung hanya untuk berfoto, meninggalkan sampah mereka, lalu membawa pulang bunga Edelweis, dapat dikatakan sebagai Pecinta Alam?
Pecinta Alam bukannya mereka yang telah menaklukan gunung-gunung, bukan mereka yang berhasil melakukan perjalanan yang berbahaya, bukan mereka yang hanya mencari sensasi dengan memamerkan foto mereka saat melakukan perjalanan.. Pecinta Alam adalah dia yang mau menjaga kebersihan alam dan kebersihan lingkungan dimanapun mereka berada. Dia yang dapat menjaga kekayaan alam, Dia yang peduli terhadap kelestarian alam. Banyak orang yang telah menaklukan gunung-gunung tinggi, tapi hanya sedikit orang yang benar-benar pecinta alam.
Kesadaran akan pentingnya hidup sehat dari lingkungan yang bersih mungkin masih kurang dipahami oleh sebagian dari kita, bahkan untuk mereka yang sudah mengklaim dirinya pencinta alam. Menjadi pecinta alam bukan hanya sekedar sebutan kepada mereka yang gemar melakukan pendakian gunung. Bukan juga untuk mereka yang hobi melakukan traveling, baik di darat maupun di laut. Namun lebih dari itu pecinta alam sejati adalah mereka yang benar-benar menunjukan rasa cinta mereka terhadap alam dengan cara menjaga dan merawatnya.
Jaga dan Sayangi Alam Kita !!
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.
Recent Comments