Pengertian etnografi secara bahasa berarti tulisan atau laporan tentang suku bangsa tertentu yang ditulis oleh seorang antropolog sebagai hasil dari penelitian langsung dilapangan dalam kurun waktu tertentu atau disebut dengan “Field Work”. Belajar tentang etnografi berarti belajar tentang jantung dari ilmu antropologi. Menurut James Spradley sendiri, kajian lapangan etnografi adalah tonggak antropologi cultural.1

  • Etnografi Klasik: merupakan metode yang dilakukan untuk membangun tingkat-tingkat perkembangan evolusi budaya manusia dari masa manusia mulai muncul di permukaan bumi sampai ke masa terkini. Tak ubahnya analisis wacana, ilmuwan antropologi pada waktu itu melakukan kajian etnografi melalui tulisan-tulisan dan referensi dari perpustakaan yang telah ada tanpa terjun ke lapangan. Pada akhir abad ke-19 legalitas penelitian semacam ini mulai dipertanyakan karena tidak ada fakta yang mendukung interpretasi para peneliti. Sehingga akhirnya muncul pemikiran baru bahwa seorang antropolog harus melihat sendiri alias berada dalam kelompok masyarakat yang menjadi obyek kajiannya. (https://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/197607312001121-ADE_SUTISNA/Tinjauan_Ringkas_Etnografi_Sebagai_Metode_Penelitian_Kualita.pdf)
  • Etnografi modern: dipelopori antropolog yang berasal dari Inggris, Radclifffe-Brown dan B. Malinowski. Pada awalnya etnografi modern dibedakan berdasarkan ciri penting, yaitu mereka tidak terlalu mamandang hal-ikhwal yang berhubungan dengan sejarah kebudayaan suatu kelompok masyarakat (Spradley, 1997).2 Perhatian utama mereka adalah pada kehidupan masa kini, yaitu tentang the way of life masayarakat tersebut. Dalam etnografi modern terdapat teorisasi atau pernyataan, pendapat atau pandangan tentang hakekat dan hubungan antara suatu kenyataan atau suatu fakta, dengan fakta yang lain dimana kebenaran pernyataan tersebut diuji melalui metode dan prosedur tertentu. Etnografi modern bersifat holistic, melihat secara menyeluruh bahwa satu peristiwa tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan peristiwa yang lain. Contohnya dalam buku Relogion Of Java karya Clifford Geertz, dijelaskan hubungan antara abangan, santri, priyayi dalam masyarakat Jawa dalam kehidupan sosial mereka termasuk ekonomi dan politik.
  • Etnografi Baru: metode dalam etnografi baru bersumber dari satu aliran baru dalam ilmu antropologi, yang disebut cognitive anthropology, atau ethnoscience, atau etnografi baru (metode etnografi James P Spradley:xii). Dalam etnografi baru, bentuk sosial dan budaya masyarakat dianggap merupakan susunan yang ada di dalam pikiran anggota masyarakat tersebut dan tugas seorang peneliti adalah mengoreknya keluar dari pikiran mereka. Dalam etnografi baru, objek antropologi tidak lagi berupa fenomena material, akan tetapi menjelaskan bagimana fenomena tersebut menurut pikiran orang. Kelebihan etnografi baru adalah analisis dalam penelitian ini didasarkan pada susunan pikiran dari anggota masyarakat yang digali oleh peneliti. Karena tujuannya untuk menemukan dan menggambarkan organisasi pikiran dari suatu masyarakat, maka pemahaman peneliti akan studi bahasa menjadi sangat penting dalam metode penelitian ini.
  • Yang dimaksud dengan partial thruths dalam etnografi adalah kebenaran etnografi Dimana kebenaran yang ditampilkan oleh etnografi bisa dikatakan tidak obyektif sepenuhnya. Etnografi menjadi benar hanya apabila dipahami berdasarkan motivasi dan pembatas-pembatas yang turut menentukan pendeskripsian dari sebuah tulisan atau karya etnografi (G.R. Lono Lastoro Simatupang, 1997:45).3

Data penelitian yang diperoleh peneliti, merupakan proyeksi kehidupan yang pada waktu tertentu saja dan bukan seluruh gambaran kehidupan masyarakat (bersifat partial), penelitian yang merekam sebagian saja kehidupan masyarakat sejauh peneliti tinggal bersama masyarakat secara langsung. Seorang peneliti tidak melakukan penelitan langsung pada seluruh aspek kehidupan masyarakat, sementara masyarakat secara sadar menerima dan mengakui kehadiran peneliti, masyarakat sejatinya sudah menjadi lain dari kehidupan asli sebelum kedatangan peneliti. Masyarakat cenderung berjiwa fungsional dan menjadi apa yang seperti peneliti harapkan. Sebab itulah etnografi bersifat Partial Truths. Yang bisa dilakukan hanyalah merekam sebagian sisi kehidupan masyarakat, terlebih dalam melakukan penelitian, seorang peneliti masih menerapkan teknik seleksi bahwa ini adalah yang harus atau menarik untuk saya teliti dan hal ini bukan menjadi bahan penelitian saya (tidak menarik). Seperti yang diungkapkan G.R. Lono Lastoro Simatupang, bahwa tak akan pernah ada representasi (ekspresi) yang identik dengan realita.

(https://fimam72.blogspot.com/2014/06/etnografi-partial-truths-dan-fotografi.html)  

Antropologi visual menggunakan kerja visual dimana budaya visual sebagai fokus kajiannya, serta menggunakan bahan-bahan visual dalam penelitian antropologi. Objek kajian Antropologi Visual bukan semata-mata mengenai yang visual, melainkan mengenai hubungan yang ditekankan secara kultural yang terjalin dan tersandikan (encoded) dalam yang visual. Tiga wilayah kerja Antropologi Visual; memroduksi, meneliti, dan menyajikan materi visual menjadi terkait satu sama lain dan bukan wilayah kerja yang terpisah-pisah (Selayang Pandang Antropologi Visual:17).Dalam pembuatan etnografi visual yang diambil melalui hasil rekaman kamera akan dieksplorasi dan dianalisa untuk mendapatkan konteks dan pemahaman tertentu terhadap persoalan yang diteliti. Misalnya saja pada suku Dayak, banyak wanita yang menggunakan anting besi di telinganya lebih dari satu sehingga lubang tindikan di telinga menjadi lebar.. Dalam hal ini, menunjukkan adanya suatu pandangan yang mengaitkan banyaknya anting besi yang dipakai oleh perempuan suku Dayak dengan status sosial mereka. Cara melakukan analisis terhadap produk antropologi visual adalah dangan membaca hubungan kultural dalam bentuk visual untuk mengkontruksi kerja yang memberikan pemahaman atau pengertian yang lebih kaya mengenai bagaimana kebudayaan menyebar dan menjadi pola pengalaman sosial.4 Dalam hal ini, data visual bukan hanya dilihat secara kasat mata saja, melainkan ada sebuah usaha untuk menempatkan data visual tersebut dengan kaitannya relasi kultural, sosial, dan politik yang kompleks (Selayang Pandang Antropologi Visual).

1.Dalam Participant Observation, Holt, Rinerhart, dan Winston (1980:3)

  1. Dalam Metode Etnografi James P Spradley (1997)
  1. G.R. Lono Lastoro Simatupang, 1997:45 dalam artikelnya yang berjudul Menuju Antropologi yang Transparan
  2. MacDougall, 2006. The Skin of The Film: Intercultural Cinema Embodiment and The Senses
Annisa Medika MaulianaAntropologiPengertian etnografi secara bahasa berarti tulisan atau laporan tentang suku bangsa tertentu yang ditulis oleh seorang antropolog sebagai hasil dari penelitian langsung dilapangan dalam kurun waktu tertentu atau disebut dengan “Field Work”. Belajar tentang etnografi berarti belajar tentang jantung dari ilmu antropologi. Menurut James Spradley sendiri, kajian lapangan etnografi...Just a little library