Seperti kita tahu setiap baterai baik itu untuk Laptop, AA, ABC, Aki motor/ mobil dan sebagainya, semuanya memiliki tegangan yang bisa diukur. Untuk mengukurnya kita memerlukan multimeter, boleh yang manual atau digital.
Baterai memiliki jenis tegangan searah atau DC (Direct Current) untuk itu cara pemasangannya tidak boleh terbalik. Karena pada batre ada kutub positif dan negatif. Biasanya baterai yang sering dijual dipasaran memiliki tegangan sebesar 1,5 Volt, sedangkan pada baterai HP tertulis 3,7 Volt. Nah untuk mengecek kebenaran tulisan tersebut kita bisa coba cara berikut.
Mengukur tegangan baterai dengan multimeter
Pada Gambar diatas dapat kita lihat ilustrasi cara pengukuran tegangan baterai menggunakan multimeter. Caranya adalah
- dengan mengarahkan saklar selektor ke x10 VDC, karena kita tahu tegangan baterai tersebut tidak lebih dari 10 Volt, makanya diarahkan ke x10.
- Selanjutnya Tempelkan pencolok merah pada kutub positif ( + )
- Tempelkan pencolok negatif pada kutub negatif ( – )
- Perhatikan jarum pada multimeter mengarah kenilai berapakah, kita lihat pada skala nilai 0 – 10 saja biar lebih mudah, karena nanti perhitungan juga akan mudah.
- Maka hasilnya adalah nilai yang ditunjuk tersebut, Misalnya menunjuk 1,5 berarti tegangan baterai tersebut adalah 1,5 Volt.
Mengukur Tegangan Accu
Tegangan Accu mobil atau speda motor umumnya adalah 12V. Untuk mengukurnya caranya sama seperti diatas hanya saja kita rubah saklar selektor pada Multimeter menjadi x50 VDC, hal ini karena tegangan accu melebihi nilai 10, agar multimeter tidak cepat rusak maka selector harus lebih dari 10V.
Jadi mengarahkan selektor pada multimeter adalah hal penting dalam pengukuran, karena kita harus bisa memprediksi berapa kemungkinan tegangan maksimum tegangan DC yang akan diukur. Sedangkan untuk baterai yang diseri tegangan akan bertambah sedangkan baterai yang diparalel tegangan akan tetap atau ikut tegangan tertinggi dari baterai tersebut.
Klik Sumber