Hambatan listrik adalah sesuatu yang menahan aliran listrik. Hambatan listrik sering disebut juga dengan resistansi, mengacu pada istilah bahasa inggris Resistance yang berarti hambatan. Pada dasarnya setiap material memiliki hambatan listrik. Sebuah konduktor yang cenderung menghantarkan listrik memiliki hambatan yang kecil dan sebuah isolator yang tidak bisa dialiri listrik memiliki hambatan yang besar.
Analogi hambatan listrik dapat diibaratkan aliran air didalam sebuah pipa, dimana aliran air kita analogikan sebagai aliran listrik. Sebuah pipa yang besar memungkinkan untuk dialiri air dengan debit yang lebih besar dibandingkan pipa yang kecil dalam waktu yang sama. Ini berarti pipa kecil lebih menghambat dibanding pipa besar.
Kemudian jika kita menggunakan ukuran pipa yang sama namun didalam pipa kita beri sesuatu yang sifatnya menahan air seperti spon misalnya, maka aliran airpun akan berkurang. Dalam hal ini spon dianggap sebagai hambatan bagi air. Dalam elektronika, kerja spon ini diibaratkan sebagai hambatan terhadap arus listrik.
Simbol Dan Satuan Hambatan Listrik
Nilai hambatan listrik dinyatakan dalam satuan Ohm (Ω). Kata Ohm diambil dari nama fisikawan jerman Georg Simon Ohm, yaitu orang yang menemukan hubungan antara tegangan arus dan hamabatan listrik yang dikenal dengan Hukum Ohm. Satuan Ohm juga bisa ditulis dengan tanda Ω, yaitu karakter Omega dalam susunan abjad latin.
Simbol hambatan listrik ditulis dengan huruf R, singkatan dari Resistance. Dalam praktek elektronika sehari-hari, huruf “R” juga sering digunakan untuk menyebut komponen resistor, yaitu komponen elektronika yang berfungsi sebagai hambatan.
Hukum Ohm
Hukum Ohm menyatakan bahwa besarnya kuat arus yang mengalir diantara dua titik berbanding lurus dengan beda potensial antara kedua titik tersebut. Karena arus yang mengalir berbanding terbalik dengan hambatan listrik antara dua titik tersebut maka dapat dinyatakan bahwa kuat arus yang mengalir sama dengan tegangan listrik dibagi hambatan listrik.
Penerapan hukum Ohm merupakan sesuatu yng paling mendasar saat kita belajar elektronika. Dengan mengacu pada hukum Ohm dapat dilakukan perhitungan-perhitungan lanjut untuk merancang sebuah rangkaian berdasarkan rumus diatas.
Resistansi vs Konduktansi
Resistansi atau hambatan listrik berbanding terbalik dengan konduktansi atau hantaran. Jika resistansi merupakan nilai seberapa besar menghambat arus listrik, maka konduktansi merupakan nilai seberapa besar menghantarkan arus listrik. Dengan prinsip ini dapat dirumuskan bahwa besarnya konduktasi berbanding terbalik dengan resistansi. Satuan konduktansi dinyatakan dalam siemens (S) dan ditulis dengan simbol G.
Rumus Konduktansi |
Hambatan Kawat
Nilai hambatan sebuah kawat ditentukan oleh hambat jenis kawat (Ρ), panjang kawat (l) dan luas penampang kawat (A). Besarnya hambatan berbanding lurus dengan panjang dan berbanding terbalik dengan luas penampang. Penyataan ini tertuang dalam hukum Pouillet yang ditemukan oleh Claude Pouillet, seorang fisikawan asal negara Prancis.
Berdasarkan rumus diatas, dapat dinyatakan bahwa sebuah kawat (dari jenis yang sama) yang lebih panjang memiliki hambatan listrik yang lebih besar dan sebuah kawat dengan luas penampang lebih besar memiliki hambatan yang lebih kecil.
Mengukur Hambatan Listrik
Pada awalnya dulu, hambatan listrik diukur menggunakan rangkaian jembatan Wheatstone yang ditemukan oleh Samuel Christie pada tahun 1833 dan disempurnakan oleh Sir Charles Wheatstone pada tahun 1843. Dengan jembatan Wheatstone dapat diperoleh nilai hambatan listrik yang presisi khususnya untuk nilai hambatan yang kecil.
Contoh Multimeter Analog |
Kini, untuk mengukur hambatan listrik kita menggunakan alat ukur Ohmmeter yang kebanyakan sudah diintegrasikan dalam alat ukur Multimeter. Prinsip kerja Ohmmeter analog berbanding terbalik dengan pengukuran arus dan tegangan. Jika saat mengukur tegangan nilai yang lebih besar berada di kanan maka saat mengukur hambatan listrik, nilai hambatan listrik yang lebih besar akan berada disebelah kiri.
Sumber disini
Keep Spirit Elektro Unnes